Bank Bank Syariah Devisa dan Non Devisa

16 menstabilkan ekonomi dan memengaruhi inflasi melalui kebijakan moneter. 2. Lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangan dalam sistem perbankan berfungsi sebagai bagian yang terintegrasi dari unit-unit yang diberi kuasa atau memiliki kewenangan dalam mengeluarkan uang giral penciptaan uang dan deposito time deposits. 3. Lembga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangan dalam sistem moneter berfungsi menciptakan uang money. 4. Lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangan dalam sistem finansial berfungsi sebagai bagian dari jaringan yang terintegrasi dari seluruh lembaga keuangan yang ada dalam sistem ekonomi.

2.1.2 Bank

Pengertian bank menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian bank menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 dapat disimpulkan bahwa perbankan meliputi tiga kegiatan utama, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Universitas Sumatera Utara 17 Menurut Irmayanto, dkk 2004 : 65 bank memiliki tiga kegiatan pokok antara lain sebagai berikut : a. Penghimpunan dana giro, deposito, tabungan dengan sasaran meminimumkan biaya perolehan dana. b. Alokasi dana kredit dan investasi dengan sasaran memaksimumkan pendapatan bank. c. Pelayanan jasa keuangan transfer, letter of credit, cek perjalanan, money changer, bank garansi dan lain-lain dan jasa non keuangan pelatihan, pengawasan, pergudangan, kotak pengamanan, jasa-jasa komputer, dengan sasaran memaksimumkan kepuasan nasabah. 2.1.3 Bank Syariah 2.1.3.1 Pengertian Bank Syariah Menurut Silvanita 2009 : 34 bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain dalam penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha. Menurut Rivai, et al. 2007 : 754 bank syariah adalah bank Islam, bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Islam yaitu aturan perjanjian akad antara bank dengan pihak lain nasabah berdasarkan hukum Islam. Menurut Muhammad 2004 : 1 bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau Bank Tanpa Bunga adalah lembaga keuanganperbankan yang operasional dan produknya Universitas Sumatera Utara 18 dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.

2.1.3.2 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Lembaga keuangan syariah secara esensial berbeda dengan lembaga keuangan konvensional baik secara tujuan, mekanisme, kekuasaan, ruang lingkup serta tanggung jawab Soemitra, 2010 : 29. Bank menurut perhitungan biaya dan pendapatan dibagi menjadi dua, yaitu : a. Bank Konvensional, bank yang menggunakan sistem bunga sebagai sumber pendapatan dan biaya bank. Penabung pasti memperoleh bunga meskipun bank menderita rugi. Peminjam wajib membayar bunga pinjaman meskipun usahanya rugi. b. Bank Bagi Hasil Syariah, adalah bank yang menggunakan sistem bagi hasil antara penabung kreditur, peminjam debitur dan bank dalam perhitungan biaya dan pendapatan. Keuntungan maupun kerugian suatu usaha akan dibagi secara adil sesuai kontribusi dan kesepakatan bersama. Universitas Sumatera Utara 19 Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional Bank Syariah Bank Konvensional Hanya membiayai investasi yang halal saja Tidak membedakan investasi haram dan halal Pendapatan bank berdasar prinsip bagi hasil, sewa, jual beli Pendapatan dari selisih bunga pinjaman dan bunga tabungan spread Berorientasi kepentingan bersama nilai tambah dan tidak mengejar keuntungan Kepentingan sepihak dan semata-mata mengejar keuntungan Selalu dalam pengawasan Dewan Pengawas Syariah Tidak terdapat dewan sejenis, hanya diawasi Bank Indonesia atau Lembaga Pengawas Jasa Keuangan Hubungan yang terbentuk dengan nasabah adalah hubungan kemitraan Hubungan yang terbentuk dengan nasabah adalah kreditur-debitur Sumber : Irmayanto 2004 : 130, Yuliani 2012

2.1.4 Bank Syariah Devisa dan Non Devisa

Bank Indonesia membagi jenis bank syariah menjadi dua, yaitu bank syariah devisa dan non devisa. Menurut Bank Indonesia bank devisa adalah bank yang memperoleh surat penunjukan dari Bank Indonesia untuk dapat melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing, termasuk kantor cabang bank asing di Indonesia, namun tidak termasuk kantor cabang luar negeri dari bank yang berkantor pusat di Indonesia. Menurut Irmayanto, dkk 2004 : 55 bank menurut transaksi valuta asing terdiri dari bank devisa dan non devisa. Bank devisa yaitu bank yang menggunakan lebih dari satu mata uang dalam satu transaksi perbankan, sedangka bank non devisa adalah bank yang hanya menggunakan satu mata uang rupiah dalam transaksi perbankan. Universitas Sumatera Utara 20

2.1.5 Kegiatan Usaha Bank Syariah