Perkembangan Investasi di Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Perkembangan Investasi di Indonesia

Kebijaksanaan tentang penanaman modal invesment, ditetapkan oleh pemerintah melalui UU No. 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing PMA dan UU No. 6 tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN. Kemudian di sempurnakanlah dengan berlakunya masing-masing UU No. 11 dan No. 12 tahun 1970. Proyek-proyek PMA dan PMDN adalah proyek-proyek yang disetujui pemerintah. Proyek-proyek PMDN merupakan penjumlahan proyek-proyek baru ditambah dengan proyek PMA yang beralih status menjadi PMDN, dikurangi proyek PMDN yang dicabut izin usahanya. Proyek-proyek PMA merupakan penjumlahan proyek-prpyek baru dikurangi proyek PMA yang beralih status menjadi PMDN dan proyek PMA yang dicabut izin usahanya. Proyek-proyek PMDN dan PMA yang telah disetujui pemerintah dapat dilihat menurut sektor ekonomi dan menurut sektor lokasi. Proyek-proyek PMDN dan PMA menurut sektor ekonomi meliputi : 1. Pertanian, perburuan, kehutanan dan perikanan 2. Pertambangan dan penggalian 32 Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008. 33 3. Perindustrian 4. Listrik, Gas dan Air 5. Konstruksi 6. Perdagangan besar dan eceran 7. Transpor, perdagangan dan perhubungan 8. Lembaga keuangan, perasuransian, real estate dan jasa perusahaan 9. Jasa masyarakat, sosial dan perorangan Proyek-proyek PMDN dan PMA yang telah disetujui pemerintah menurut sektor ekonomi yang paling besar menyerap investasi adalah sektor perindustrian manufactory ; sektor perdagangan besar dan eceran, restoran dan hotel, sektor transpor, perdagangan dan perhubungan, kemudian di susul oleh sektor lainnya. Proyek-proyek PMDN dan PMA menurut sektor lokasi meliputi : 1. Pulau Jawa 2. Pulau Sumatera 3. Pulau Kalimantan 4. Pulau Sulawesi 5. Pulau Bali dan Nusatenggara 6. Pulau Maluku dan Papua Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008. 34 Proyek-proyek penanaman modal luar negeri yang telah disetujui pemerintah menurut negara asal meliputi : 1. Amerika 2. Eropa 3. Asia 4. Australia 5. Afrika 6. Negara lainnya Investasi dalam penelitian ini merupakan keseluruhan investasi domestik bruto, meliputi baik investasi swasta PMDN dan PMA yang di peroleh dari Produk Domestik Bruto atas dasar harga berlaku menurut pengeluaran Type of expenditure. Pembentukan modal tetap domestik bruto Gross Domestic Fixed Capital Formation adalah bagian dari Produk Domestic Bruto Gross Domestic Product. Pembentukan modal tetap domestik bruto didefenisikan sebagai pengadaan, pembuatan dan pembelian barang-barang modal yang selaras dari dalam negeri domestic dan modal baru ataupun bekas dari luar negeri. Barang modal adalah peralatan yang di gunakan untuk berproduksi dan biasanya umur pakai satu tahun atau lebih. BPS, 2006. Pembentukan modal tetap domestik bruto dapat dibedakan atas : a. Pembentukan modal dalam bentuk bangunan konstruksi b. Pembentukan modal dalam bentuk mesin-mesin dan alat-alat perlengkapan. Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008. 35 c. Pembentukan modal dalam bentuk alat angkutan, dan d. Pembentukan modal untuk barang modal lainnya. Data pembentukan modal tetap domestik bruto I dalam konteks identitas pendapatan nasional {Y = C + I + G + X - M}. Indonesia dihitung dan disajikan oleh Biro pusat statistik BPS secara kuartal dan tahunan. Tabel IV.1. Perkembangan Investasi di Indonesia dari Tahun 1985 – 2005 Tahun INVESTASI 1985 22366,90 1986 24781,90 1987 30980,20 1988 38356,30 1989 47705,70 1990 59758,00 1991 67487,70 1992 74148,60 1993 86667,30 1994 105380,60 1995 131182,30 1996 157652,70 1997 177686,10 1998 243043,40 1999 226015,80 2000 275881,30 2001 323875,30 2002 353967,00 2003 392788,60 2004 492849,90 2005 599795,20 Sumber : BPS, 2005 Seperti berikut pada gambar IV.1. bahwa pembentukan modal domestik bruto I yang dilakukan baik pihak swasta PMDN dan PMA maupun Pemerintah di Indonesia menunjukkan perkembangan yang ekspansif. Bila dilihat perkembangan Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008. 36 modal domestik Bruto di tahun 1985 sampai dengan 1997 pertumbuhan investasi masih rendah, tetapi setelah krisis moneter berakhir modal domestik bruto mulai meningkat khususnya di tahun 2001, sampai di tahun 2005. 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 1985 1988 1991 1994 1997 2000 2003 INV Gambar IV.1 : Total Investasi di Indonesia PMDN dan PMA IV.2. Perkembangan Pendapatan Nasional Istilah Pendapatan Nasional dapat berarti sempit dan berarti luas. Dalam arti sempit, “Pendapatan Nasional” adalah terjemahan langsung dari National Income. Sedangkan dalam arti luas, “Pendapatan Nasional” dapat menunjuk ke Produk Domestik Bruto PDB atau Gross Domestic Product GDP ; atau Gross National Product GNP ; Produk Nasional Neto PNN atau Net National Product NNP; atau merujuk ke Pendapatan Nasional PN alias National Income NI. Keempat konsep “Pendapatan Nasional” ini PDB, PNB, PNN dan PN berbeda satu sama lain. Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008. 37 Teori makro ekonomi menjelaskan dengan rinci, pengertian dari masing- masing konsep ini sehingga tampak jelas perbedaannya. Dalam penelitian ini, istilah “Pendapatan Nasional” digunakan dalam arti sempit, sehingga hanya merujuk ke konsep National Income NI. Di Indonesia, data mengenai pendapatan nasional dikumpulkan dan di hitung serta disajikan oleh Biro Pusat Statistik. Penghitungan Pendapatan Nasional Indonesia dinilai dengan Produk Domestik Bruto PDB, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang di hasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa dihitung menggunakan harga berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga berlaku pada tahun tertentu sebagai dasar. Untuk menghitung angka-angka PDB ada tiga pendekatan yang dapat digunakan, yaitu : a. Menurut pendekatan Produksi, PDB adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu biasanya satu tahun unit-unit produksi tersebut dalam penyajian ini di kelompokkan menjadi 9 lapangan usaha sektor yaitu : 1. Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan, 2. Petambangan dan penggalian, Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008. 38 3. Industri pengolahan, 4. Listrik, Gas dan Air Bersih, 5. Konstruksi, 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran, 7. Pengangkutan dan komunikasi, 8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan, 9. Jasa-jasa termasuk jasa layanan pemerintah. Setiap sektor tersebut dirinci lagi menjadi sub-sub sektor. b. Menurut pendekatan pendapatan, PDB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka waktu tertentu biasanya satu tahun. Balas jasa faktor produksi yang di maksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan semuanya sebelum di potong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam defenisi ini PDB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto pajak tak langsung dikurangi subsidi. c. Menurut pendekatan pengeluaran, PDB adalah semua komponen permintaan akhir yang terdiri dari : 1. Pengelauran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba ; 2. Pengeluaran konsumen pemerintah ; 3. Pembentukan modal tetap domestik bruto ; 4. Perubahan investasi ; dan 5. Ekspor neto X-M. Secara konsep ketiga pendekatan tersebut akan menghasilkan angka yang sama. Jadi, jumlah pengeluaran akan sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilan dan kurang sama pula dengan jumlah. Pendapatan untuk faktor-faktor produksi. BPS, 2005. Pendapatan Nasional National Income dalam hal ini menggunakan pendekatan pengeluaran angka PDB menurut pendekatan pengelauran, sedang PDB, baik atas dasar harga berlaku maupun harga konstan di bagi lagi dalam dua bagian Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008. 39 yaitu : Menurut lapangan usaha industrie origin dan penggunaan atau jenis pengeluaran type of expenditure. Jadi dalam penelitian ini penulis mengambil Pendapatan Nasional National Income atas dasar harga berlaku menurut pendapatan, pengeluaran dari PDB sebagai data-data dalam tesis ini seperti terlihat di bawah ini. Tabel. IV.2. Total Investasi INV dan Pendapatan Nasional NI Tahun INV NI 1985 22366,90 84609,60 1986 24781,90 86827,30 1987 30980,20 105424,30 1988 38356,30 126231,30 1989 47705,70 150084,10 1990 59758,00 177287,30 1991 67487,70 211408,50 1992 74148,60 237721,50 1993 86667,30 279563,30 1994 105380,60 324109,50 1995 131182,30 390935,80 1996 157652,70 463229,00 1997 177686,10 538045,00 1998 243043,40 847591,60 1999 226015,80 943030,70 2000 275881,30 1147331,30 2001 323875,30 1301794,90 2002 353967,00 1605042,30 2003 392788,60 1750304,80 2004 492849,90 2018536,50 2005 599795,20 2454148,80 Sumber : BPS, 2005 Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008. 40 Pada harga berlaku perkembangan pendapatan nasional mulai meningkat secara tajam di mulai tahun 1999 sampai dengan tahun 2005. Berdasarkan tabel IV.2. diatas, pendapatan nasional dan total investasi di Indonesia secara teori menunjukkan adanya hubungan yang saling mempengaruhi. Pada satu sisi, untuk meningkatkan pendapatan nasional di perlukan investasi yang relatif besar sehingga investasi menjadi sumber pendapatan nasional. Namun pada sisi yang lain, setiap melakukan investasi, para investor akan melihat terlebih dahulu besar laju pertumbuhan pendapatan nasional. Dari tabel IV.2. diatas, dapat dilihat perkembangan pendapatan nasional NI di Indonesia yang terus meningkat selama kurun waktu 1985-2005, sedangkan total investasi swasta maupun pemerintah untuk kurun waktu yang sama mengalami perkembangan yang fluktuatif, sehingga untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut secara deskriptif melalui data yang tersedia sangat sulit dilakukan. 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000 1985 1988 1991 1994 1997 2000 2003 INV NI Gambar IV.2. Total Investasi dan Pendapatan Nasional NI Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008. 41

IV.3. Perkembangan Suku Bunga Dalam Negeri