Perkembangan Investasi Teori Investasi dari Keynes

15 Dengan adanya temuan-temuan teknologi baru inovasi, maka akan semakin banyak kegiatan pembaharuan yang akan dilakukan oleh investor, sehingga semakin tinggi tingkat investasi yang akan dicapai. 7. Kemudahan-kemudahan yang diberikan pemerintah Tersedianya berbagai sarana dan prasarana awal, seperti jalan raya, listrik dan sistem komunikasi akan mendorong para investor untuk menanamkan modalnya di suatu daerah. Disamping itu adanya bentuk insentif yang diberikan pemerintah seperti keringanan-keringanan di dalam perpajakan tax holiday. Yaitu suatu keringanan di dalam pembebanan pajak yang diberikan kepada suatu peruahaan yang mau menanamkan modalnya agar keuntungan yang diperolehnya ditanamkan kembali kedalam bentuk investasi baru atau jika perusahaan yang bersangkutan mau dan bersedia menanamkan investasinya di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Investari adalah salah satu faktor penggerak pertumbuhan ekonomi

II.3. Perkembangan Investasi

Subandi 2005 Untuk mendapatkan gambaran mengenai perkembangan investasi dalam suatu negara dari waktu ke waktu ada 3 cara berdasarkan tiga gugus data yaitu dengan : 1. Menyoroti kontribusi pembentukan modal domestik bruto dalam konteks permintaan agregat, yakni dengan melihat sumbangan variabel I dalam identitas Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008. 16 pendapatan nasional {Y = C + I + G + X-M}. Dimana data I merupakan data keseluruhan investasi domestik bruto, yang meliputi investasi swasta PMDN dan PMA, maupun investasi dari pemerintah. 2. Mengamati data-data PMA dan PMDN, hal ini berarti hanya mengamati investasi dari kalangan usaha swasta saja, tanpa memperhatikan investasi pemerintah. 3. Menelaah perkembangan dana investasi yang dilakukan oleh dunia perbankan. Cakupan data dengan cara ini relatif lebih terbatas, karena belum memperhitung- kan modal sendiri yang dinamakan oleh investor. Namun demikian untuk memperoleh gambaran perihal perkembangan investasi, cara ini sama halnya dengan kedua cara sebelumnya.

II.4. Teori Investasi dari Keynes

Pada bukunya The General Theory of Employment, Interest and Money 1936, John Maynard Keynes mendasar teori tentang permintaan investasi atau konsep efisensi marjinal kapital marginal efficiency of capital atau MEC. Sebagai suatu defenisi kerja, MEC dapat didefenisikan sebagai tingkat perolehan bersih yang diharapkan expected net rate of return atas pengeluaran kapital tambahan. Tepatnya, MEC adalah tingkat diskonto yang menyamakan aliran perolehan yang diharapkan dimasa yang akan datang dengan biaya sekarang dari kapital tambahan. Secara matematis, MEC dapat dinyatakan dalam bentuk formula sebagai berikut : Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008. 17 ..... .......... .......... 1 ... 1 1 2 2 1 1 n n k MEC R MEC R MEC R C + + + + + + = 1 Dimana R adalah perolehan yang diharapkan expected return dari suatu proyek, dan C k adalah biaya sekarang current cost dari modal tambahan. Subskrip atau superskrip menggambarkan tahun 1,2 .. k-n. Sedangkan hubungan antara permintan investasi dan tingkat bunga r dengan MEC tertentu, oleh Keynes dinyatakan dalam bentuk fungsi sebagai berikut : I = f i given MEC …………………………………………… 2 Secara grafik, hubungan anatara investasi dan tingkat bunga dapat digambarkan sebagai berikut : Sumber : Nanga 2005 Gambar II.1. : Kurva Permintaan Investasi Dalam gambar II.1 di atas terlihat bahwa apabila tingkat bunga turun misalnya dari i 1 ke i 2 akan menyebabkan permintaan investasi meningkat dari I 1 ke I 2 , dan hal Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008. 18 yang sebaliknya akan berlaku kalau tingkat bunga mengalami kenaikan Nanga, 2005.

II.5. Jenis-jenis Investasi