Perkembangan Suku Bunga Dalam Negeri

41

IV.3. Perkembangan Suku Bunga Dalam Negeri

Suku bunga menentukan jenis-jenis investasi yang memberi keutungan kepada para pengusaha dan dapat di laksanakan. Para pengusaha hanya akan melaksanakan keinginan untuk menanam modal apabila tingkat pengembalian modal dari investasi yang dilakukan, yaitu persentase keuntungan yang akan diperoleh sebelum di kurangi bunga uang yang di bayar, lebih besar dari bunga. Oleh sebab itu dalam analisis makroekonomi, analisis mengenai investasi lebih di tekankan kepada menunjukkan peranan suku bunga dalam menentukan tingkat investasi dan akibat perubahan suku bunga ke atas investasi dan pendapatan nasional Sukirno : 2004. Tabel IV.3. Suku Bunga dalam Negeri IR dan Total Investasi INV Tahun IR INVESTASI 1985 19,30 22366,90 1986 17,80 24781,90 1987 18,70 30980,20 1988 19,60 38356,30 1989 19,40 47705,70 1990 19,05 59758,00 1991 21,14 67487,70 1992 18,80 74148,60 1993 16,34 86667,30 1994 14,25 105380,60 1995 14,51 131182,30 1996 15,08 157652,70 1997 15,37 177686,10 1998 19,39 243043,40 1999 20,97 226015,80 2000 16,35 275881,30 2001 17,11 323875,30 2002 17,50 353967,00 2003 15,54 392788,60 2004 14,10 492849,90 2005 14,98 599795,20 Sumber : BPS, 2005 Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008. 42 Suku bunga merupakan salah satu instrumen kebijakan moneter untuk mengendalikan jumlah uang beredar, sehingga laju inflasi dapat dikendalikan. Tetapi disisi lain tingkat suku bunga juga menjadi pedoman bagi investor yang di gunakan sebagai pembanding terhadap investasi yang ditanamkan menguntungkan atau tidak. Berdasarkan tabel IV.3. diatas, pada awal tahun 1985 an hingga 1991, perkembangan suku bunga dalam negeri terus meningkat sebesar 21,14 dan sebagai akibatnya total investasi dari tahun 1985 sampai dengan tahun 1991 relatif rendah. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1991 sampai dengan krisis moneter di akhir tahun 1997 tingkat suku bunga mengalami fluktuasi yang tidak menentu sampai tahun 1999 sebagai inbasnya. Hal ini juga mengakibatkan total investasi mengalami kenaikan sampai tahun 1997, kemudian total investasi turun kembali sampai tahun 1999 sebesar 83,9 . Barulah di tahun 2000 an sampai tahun 2005 tingkat bunga dalam negeri terus turun hingga mencapai 14,98 dan total investasi terus mengalami peningkatan di dalam kurun waktu tersebut. Perkembangan suku bunga dalam negeri untuk investasi berdasarkan suku bunga kredit rupiah menurut kelompok bank, dimana kelompok bank memberikan suku bunga kredit rupiah untuk modal kerja working capital dan investasi investment. Kelompok bank tersebut yaitu : Bank Persero, State Banks; Bank Pemerintah Daerah Regional Government Banks; Bank Swasta Nasional Private National Banks, Bank Asing dan campuran Foreign and Joint Banks. Bank Umum Coavercial Banks. Dalam penelitian ini penulis mengambil suku bunga deposit rupiah untuk investasi dari bank persero. Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008. 43 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 IRD INV Gambar IV.3. Total Investasi dan Suku Bunga Dalam Negeri Baik penanaman modal dalam negeri Domestic Investement maupun penanaman modal asing Foreign Direct Investment sangat memperhatikan tingkat suku bunga asing yang berlaku baik Libor London Inter Bank Offered Rate atau Sibor Singapore Inter Bank Offered Rate. Disamping itu juga mambandingkan dengan tingkat suku bunga dalam negeri khususnya suku bunga kredit investasi. IV.4. Analisis dan Hasil Estimasi IV.4.1. Uji Kesesuaian Test of goodness of fit