Pengertian Pajak Dasar Hukum Pemeriksaan Pajak Pengertian Pemeriksaan Pajak

BAB III GAMBARAN DATA PKLM

A. Pengertian Pajak

Prof. Dr. P.J.A. Adriani pernah menjadi guru besar pada Universitas Amsterdam menyatakan bahwa “Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan yang terutang yang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan- peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali,yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.” Pengantar Ilmu Hukum Pajak; Santoso Brotodiharjo, S.H, hal 2. Sedangkan Undang-Undang Nomor.28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang dimaksud dengan Pajak adalah Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

B. Dasar Hukum Pemeriksaan Pajak

1. Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Uum dan Tata Cara Perpajakan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262 Universitas Sumatera Utara sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Lembaran egara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4740 2. Peraturan Menteri Keuangan No.199PMK.032007, tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak Dengan adanya peraturan dan Undang-Undang yang menjadi landasan hukum pemeriksaan pajak di Indonesia ini, maka pajak yang dipungut oleh pemerintah sudah mempunyai suatu pondasi yang kuat dan tegas sehingga tidak perlu lagi adanya keragu-raguan ataupun alasan bagi wajib pajak.

C. Pengertian Pemeriksaan Pajak

Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan,danatau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan professional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan danatau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pasal 1 angka 25 Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Pemeriksaan pajak adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak, yang diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab untuk melaksanakan pemeriksaan. Universitas Sumatera Utara Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 199PMK.03.2007 tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak. Penanggung pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankanhak dan memenuhi kewajiban wajib pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 1 angka 28 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Pemeriksaan Lapangan adalah Pemeriksaan yang dilakukan di tempat kedudukan,tempat kegiatan usaha,, atau pekerjaan bebas, tempat tinggal wajib pajak, atau tempat lainyang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 199PMK.032007 Tentang tata Cara Pemeriksaan Pajak. Pemeriksaan Kantor adalah Pemeriksaan yang dilakkan di kantor direktorat Jenderal Pajak. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 199PMK.032007 Tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak. Pemeriksaan Bukti Permulaan adalah Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan bukti permulaan tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di bidang perpajakan. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 199PMK.032007 Tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak. Universitas Sumatera Utara Pemeriksaan Ulang adalah Pemeriksaan yang dilakukan terhadap Wajib Pajak untuk jenis pajak dan masatahun pajak yang telah diperiksa pada Pemeriksaan sebelumnya. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 199PMK.032007 Tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak. Surat Perintah Pemeriksaan Pajak adalah surat perintah untuk melakukan pemeriksaan dalam rangka menguji kepetuhan pemenuhan perpajakan danatau untuk untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 199PMK.032007 Tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak. Pemeriksaan Rutin adalah pemeriksaan yang bersifat rutin dilakukan terhadap wajib pajak sehubungan dengan pemenuhan hak dan kewajiban perpajakannya. Surat Edaran No :SE-01PJ.72003, tentang Kebijaksanaan Pemeriksaan Pajak Pemeriksaan Kriteria Seleksi adalah pemeriksaan yang dilakukan terhadap wajib pajak yang terpilih berdasarkan resiko kepatuhan secara komputerisasi. Surat Edaran No :SE-01PJ.72003, tentang Kebijaksanaan Pemeriksaan Pajak Pemeriksaan Khusus adalah pemeriksaan yang dilakukan terhadap wajib pajak sehubungan dengan adanya informasi, data, laporan, atau pengaduan yang berkaitan dengannya serta untuk memperoleh informasi atau data untuk tujuan tertentu. . Surat Edaran No :SE-01PJ.72003, tentang Kebijaksanaan Pemeriksaan Pajak Universitas Sumatera Utara Pemeriksaan Tahun Berjalan adalah pemeriksaan terhadap Wajib Pajak yang dilakukan dalam tahun berjalan untuk jenis-jenis pajak tertentu atau seluruh jenis pajak dan atau untuk mengumpulkan data dan atau keterangan untuk tujuan tertentu. Surat Edaran No :SE-01PJ.72003, tentang Kebijaksanaan Pemeriksaan Pajak Kertas Kerja Pemeriksaan adalah catatan secara rinci dan jelas yang diselenggarakan oleh pemeriksa pajak mengenai prosedur pemeriksaan yang ditempuh kemudian yang dilakukan, bukti dari keterangan yang dikumpulkan dan kesimpulan yang diambil sehubungan dengan pelaksanaan pemeriksaan. Laporan Hasil Pemeriksaan adalah laporan yang berisi tentang peleksanaan dan hasil Pemeriksaan yang disusun oleh pemeriksa pajak secara ringkas dan jelas sesuai dengan ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 199PMK.032007 tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak Tujuan Pemeriksaan adalah untuk: 1 Menguji Kepatuhan pemenuhan perpajakan. 2 Tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan. Dalam rangka menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, biasanya yang dapat dilakuakan adalah untuk hal-hal seperti: a. Surat pemberitahuan menunjukkan kelebihan pembayaran pajak danatau rugi. Universitas Sumatera Utara b. Surat pemberitahuan tidak disamapikan atau disampaikan tidak tepat waktu yang telah ditetapkan. c. Surat pemberitahuan memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak. Sedangkan dalam hal tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, yang dapat dilakukan adalah untuk hal- hal seperti: a. Pemberian Nomor Pokok Wajib pajak NPWP atau pencabutan NPWP b. Pemberian Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak NPPKP dan pencabutan NPPKP c. Penentuan besarnya jumlah angsuran pajak dalam suatu Masa Pajak bagi Wajib Pajak baru. d. Wajib Pajak mengajukan Keberatan atau banding e. Pengumpulan bahan guna penyusunan Norma Perhitungan f. Penentuan Wajib Pajak yang berlokasi di daerah tertentu g. Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak. h. Penentuan satu atau lebih tempat terutang Pajak Pertambahan Nilai PPN

D. Jangka Waktu Pemeriksaan