Pola orangtua yang baik akan menjadi contoh yang baik bagi anak-anak mereka. Hal ini bisa memberntuk keharmonisan dalam keluarga.
d. Penerimaan terhadap konflik-konflik
Konflik yang muncul dalam keluarga dapat diterima secara normatif, tidak dihindari melainkan berusaha untuk diselesaikan dengan baik dan
menguntungkan bagi semua anggota keluarga. e. Kepribadian yang sesuai
Dimana pasangan memiliki kecocokan dan saling memahami satu sama lain. Hal yang penting juga yaitu adanya kelebihan yang satu dapat
menutupi kekurangan yang lainnya sehingga pasangan dapat saling melengkapi satu sama lain.
f. Mampu memecahkan
konflik Levenson dalam Lemme, 1995 mengatakan bahwa kemampuan
pasangan untuk memecahkan masalah serta strategi yang digunakan oleh pasangan untuk menyelesaikan konflik yang ada dapat mendukung
kepuasan pernikahan pasangan tersebut.
B. DEWASA AWAL
1. Pengertian Dewasa Awal
Istilah adult berasal dari bentuk lampau kata kerja adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna, atau telah menjadi
dewasa. Oleh karena itu, individu dewasa awal adalah individu yang telah
Universitas Sumatera Utara
menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan individu dewasa lainnya Hurlock, 1990.
Rosdahl Kowalski 2007 mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada usia 20 sampai 40 tahun. Individu pada masa dewasa awal akan
menghadapi berbagai pilihan dalam hidupnya, seperti pekerjaan, pendidikan, hubungan dengan pasangan, lingkungan tempat tinggal dan kemandirian.
2. Tugas-tugas Perkembangan pada Masa Dewasa Awal
Rosdahl Kowalski 2007 membagi tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa awal menjadi 2 yaitu:
a. Individu pada usia 20-30 tahun
Individu pada usia 20-30 tahun biasanya akan menghadapi berbagai pilihan seperti memilih tempat tinggal, karir, mengembangkan
identifikasi diri, mengembangkan hubungan dengan orang lain dan mulai membentuk keluarga.
Individu masa dewasa awal memilih untuk tetap tinggal dengan orang tua atau tidak. Beberapa individu mungkin mengalami kesulitan
untuk ekonomi yang akhirnya memaksa mereka kembali ke rumah orang tua untuk sementara waktu.
Keputusan lain yang harus dipilih adalah mengenai pemilihan karir yang berhubungan dengan pendidikan. Pendidikan dan karir berhubungan
dengan situasi ekonomi, tujuan, kemampuan dan minat individu. Individu yang bekerja seharusnya dapat menikmati pekerjaan mereka, yakin akan
Universitas Sumatera Utara
apa yang mereka lakukan dengan kemampuan mereka dan merasa bahwa mereka turut memberikan kontribusi kepada lingkungan
Sheehy dalam Rosdahl Kowalski, 2007 menyebutkan bahwa individu yang berusia 20-30 tahun sebagai individu yang sedang
mengembangkan “akar”. Individu dewasa awal sering merasa bahwa mereka harus melakukan beberapa hal untuk hidup mereka. Keluarga,
teman dan perilaku budaya di sekitarnya mempengaruhi individu tersebut. Individu dewasa awal akan menghadapi dilema ketika mereka merasa
bahwa pilihan mereka tidak dapat berubah di masa mendatang atau bahwa keputusan mereka akan menghasilkan keadaan yang akan berlangsung
selamanya misalnya keputusan untuk menikah dan memilih pekerjaan. Individu dewasa awal ingin membangun struktur untuk masa depan dan
memiliki komitmen dan keamanan, namun mereka juga ingin tetap mempunyai kesempatan untuk bereksplorasi, bereksperimen dan menjaga
supaya struktur tersebut tetap fleksibel. Kemampuan individu untuk menjaga keseimbangan antara dua keinginan yang bertolak belakang
mempengaruhi kecepatan dan kemudahan individu untuk melewati masa ini.
Tugas perkembangan lainnya pada usia 20-30 tahun adalah mengembangkan hubungan dengan orang lain. Individu pada masa remaja
akhir dan masa dewasa awal biasanya dikelilingi oleh teman-teman kampus yang mempunyai usia yang sama, namun setelah menyelesaikan
pendidikan dan meninggalkan rumah orang tua, individu dewasa awal
Universitas Sumatera Utara
akan merasakan kesepian dalam diri. Individu dewasa awal akan mulai membentuk persahabatan baru dan hubungan yang intim dengan orang
lain yang mampu memberikan dukungan dan pengertian yang kemudian mengarahkan ke jenjang pernikahan. Pria umumnya menikah di usia akhir
20-an, namun wanita biasanya menikah di pertengahan usia 20-an. Tugas perkembangan terakhir adalah memulai keluarga.
Lingkungan umumnya mengharapkan individu dewasa untuk menikah dan membentuk keluarga. Banyak individu dewasa yang menunda pernikahan
dan kehadiran anak sampai usia 30-an. Individu pada usia 20-30 tahun biasanya lebih memilih untuk mengembangkan karir dan memperoleh
keadaan ekonomi yang aman. Pada usia 28 sampai 32, individu dewasa awal umumnya membuat
keputusan baru dan mempertimbangkan kembali keputusan-keputusan yang pernah diambil sebelumnya. Individu dewasa yang telah menikah
mungkin akan mempertanyakan untuk tetap tinggal dengan pasangan atau tidak, mereka juga mungkin akan mempertanyakan diri mereka mengenai
perubahan karir mereka. Pada masa inilah, individu dewasa awal menyadari bahwa mereka dapat membuat keputusan sesuai dengan
keinginan dan perasaan mereka, bukan didasarkan atau kepercayaan akan hal lain.
b. Usia 30-40 tahun
Universitas Sumatera Utara
Pada awal usia 30-an, individu dewasa mulai menetapkan pilihan dalam hal mengembangkan karir, beberapa diantaranya memutuskan untuk
membeli rumah dan merasa lebih nyaman dengan pasangan mereka. Kehidupan menjadi lebih rasional dan tersusun rapi.
Topik topik mengenai karir menjadi topik yang penting. Pasangan pada usia 30-40 tahun mungkin bekerja dengan waktu yang berbeda satu
sama lain yang akhirnya dapat mempengaruhi waktu interaksi dengan pasangan, waktu keluarga, dan tanggung jawab dalam merawat anak.
Individu yang menginginkan peningkatan karir harus mengikuti peraturan-peraturan yang ada dalam dunia pekerjaannya. Perusahaan-
perusahaan mungkin saja menetapkan pekerja dari satu tempat ke tempat lain. Transfer dalam pekerjaan biasanya dapat menjadi konflik bagi
pasangan dual-career, misalnya jika salah satu pasangan memperoleh pekerjaan yang lebih baik di daerah lain, pasangan lainnya harus memilih
apakah tetap ingin tinggal bersama dengan pekerjaan sebelumnya, atau pasangan lainnya harus ikut pindah dan mencari pekerjaan baru di tempat
lain atau pasangan dapat memilih untuk tinggal berjauhan namun tetap menjaga hubungan mereka. Beberapa topik yang berhubungan dengan
karir adalah beberapa individu pada masa 30-40 tahun juga memutuskan untuk memulai jenjang karir yang baru atau kembali ke sekolah untuk
meningkatkan pendidikan mereka. Perubahan dalam karir, baik atas keinginan sendiri maupun karena kebutuhan ekonomi dapat memberikan
stress pada pasangan dan keluarga.
Universitas Sumatera Utara
Reinke, et al. dalam Granrose Kaplan, 1996 menjelaskan bahwa wanita memulai periode transisi psikologis utama diantara usia 27
sampai 30-an. Masa transisi ini ditandai dengan perpecahan dalam diri , dilanjutkan dengan menilai ulang dan mencari perkembangan diri dan
akhirnya mengembangkan konsep diri dan kesejahterahan psikologis. Untuk wanita yang bekerja dan mempunyai karir akan menghadapi
pemikiran untuk mempunyai anak, dimana mengharuskan wanita untuk tinggal di dalam rumah ataupun tetap melanjutkan pekerjaan dan karir.
Wanita pada usia 30-an harus membuat keputusan mengenai kelahiran anak. Mereka menyadari bahwa mereka harus melahirkan anak sekarang
atau tidak ada kesempatan lagi nantinya. Tujuan karir dan menjadi orang tua dapat menjadi konflik bagi wanita pada usia 30-an. Wanita pada usia
30-an yang belum menikah merasakan tekanan yang lebih untuk mencari pasangan yang sesuai dengan mereka untuk membentuk keluarga. Adopsi
dapat menjadi pilihan bagi wanita yang tidak menikah, namun wanita yang memilih untuk memiliki anak di luar hubungan dengan komitmen dapat
menghadapi tanggung jawab dan tantangan menjadi orang tua tunggal. Wanita yang mempunyai pasangan dan menunda untuk memiliki anak
mungkin akan menghadapi keputusan yang sulit mengenai pekerjaan, penempatan anak dan tanggung jawab.
Individu pada usia 30-40 tahun juga akan menghadapi berbagai perubahan dalam hidup mereka, diantaranya pada anak-anak yang mulai
dewasa dan meninggalkan rumah dan lebih tertarik untuk bersama teman-
Universitas Sumatera Utara
teman sebaya dibandingkan bersama orang tua. Orang tua yang biasanya menjaga anak-anak akan merasakan kehilangan dan kesepian, sehingga
orang tua perlu untuk mencari minat pada hal lain. Ketika anak-anak meninggalkan rumah, para orang tua mulai memperbaiki hubungan
dengan pasangan mereka. Mereka dapat mengembangkan hubungan intim yang lebih mendalam atau dapat memutuskan untuk kehilangan keintiman
mereka dengan pasangan mereka dan berakhir pada perceraian. Perubahan karir dan perpindahan ke kota lain dapat membuat kehidupan keluarga dan
keintiman hubungan dengan pasangan menjadi kurang stabil. Perceraian dapat muncul dan individu perlu melakukan penyesuaian yang
berhubungan dengan perceraian. Invidu dewasa yang bercerai akan menghadapi tantangan dalam mencari pasangan baru dan keadaan
ekonomi yang tidak stabil, ataupun masih berusaha memahami hubungan mereka dengan mantan pasangan mereka.
3. Karakteristik Masa Dewasa Awal