Indeks Harga Saham LANDASAN TEORI

7

2.2 Indeks BISNIS-27

Pada tanggal 27 Januari 2009, PT Bursa Efek Indonesia bersama dengan Harian Bisnis Indonesia meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks Bisnis-27 yang diharapkan dapat menjadi salah satu indikator bagi investor dalam berinvestasi di Pasar Modal Indonesia [3]. Indeks Bisnis-27 terdiri dari 27 saham yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental dan dan teknikal atau likuiditas, sebagai berikut:

1. Kriteria Fundamental

Beberapa faktor fundamental yang dipertimbangkan dalam pemilihan saham adalah laba usaha, laba bersih, ROA, ROE, dan DER. Khusus untuk emiten perbankan akan dipertimbangkan juga faktor LDR dan CAR.

2. Kriteria Teknikal atau Likuiditas Transaksi

Analisis Teknikal merupakan metode untuk memprediksi pergerakan harga saham dan trend pasar di waktu mendatang dengan memakai kajian grafik berdasarkan data masa lalu. Dari grafik dapat diperoleh informasi mengenai pola pergerakan harga saham. Tujuan utama dari analisis ini adalah untuk mendapatkan capital gain keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual saham dalam jangka waktu yang relatif pendek. Beberapa faktor teknikal yang dipertimbangkan adalah hari transaksi, nilai,volume dan frekuensi transaksi serta kapitalisasi pasar. Dalam pemilihan saham indeks bisnis-27 juga mendapat masukkan dan pertimbangan dari Komite 8 Indeks Bisnis-27 yang terdiri dari para ahli dan profesional di pasar modal. Hal ini untuk menjamin kewajaran dalam pemilihan saham tersebut. Bursa Efek Indonesia dan Harian Bisnis Indonesia secara rutin akan memantau komponen saham yang masuk dalam perhitungan indeks. Review dan pergantian emiten yang masuk dalam perhitungan indeks bisnis-27 dilakukan setiap 6 bulan yaitu setiap awal Februari dan Agustus.

2.3 Pengertian Jaringan Syaraf Tiruan

Suatu jaringan saraf tiruan memproses sejumlah besar informasi secara paralel dan terdistribusi, hal ini terinspirasi oleh model kerja otak biologis. Beberapa definisi tentang jaringan saraf tiruan adalah sebagai berikut di bawah ini. Hecht-Nielsend 1988 mendefinisikan jaringan saraf tiruan adalah suatu struktur pemroses informasi yang terdistribusi dan bekerja secara paralel, yang terdiri atas elemen pemroses yang memiliki memori lokal dan beroperasi dengan informasi lokal yang diinterkoneksi bersama dengan alur sinyal searah yang disebut koneksi. Setiap elemen pemroses memiliki koneksi keluaran tunggal yang bercabang ke sejumlah koneksi kolateral yang diinginkan setiap koneksi membawa sinyal yang sama dari keluaran elemen pemroses tersebut. Keluaran dari elemen pemroses tersebut dapat merupakan sebarang jenis persamaan matematis yang diinginkan [4]. Menurut Haykin, S. 1994, Neural Networks: A Comprehensive Foundation, NY, Macmillan, mendefinisikan jaringan saraf adalah sebuah jaringan