34
bekerja di perusahaannya. Asalkan mau bekerja dengan baik dan jujur pasti diterima.
Perusahaan ini adalah sebuah usaha kecil sehingga tidak memiliki struktur perusahaan atau
pembagian divisi yang jelas. Semua orang harus bekerja sesuai dengan bagian dan tugasnya, tapi juga
bisa mengerjakan bagian yang lain yang bukan menjadi kewajibannya, alias multitasking. Contohnya, meskipun
bapak Daerobi merupakan pemilik perusahaan, beliau tidak hanya di rumah dan mengawasi saja, namun
dirinya juga melakukan penjualan, mencari pelanggan baru,
pembelian bahan
baku, dan
terkadang melakukan pengiriman barang. Bahkan seorang sopir
yang biasanya hanya melakukan pengiriman barang, jika dirasa perlu apalagi disaat penjualan mulai
menurun, dia juga ikut membantu berjualan dan merangkap menjadi sales. perusahaan ini adalah
sebuah usaha kecil sehingga tidak memiliki struktur perusahaan atau pembagian divisi yang jelas. Semua
orang harus bekerja sesuai dengan bagian dan tugasnya, tapi juga bisa mengerjakan bagian yang lain
yang bukan menjadi kewajibannya, alias multitasking. Contohnya, meskipun bapak Daerobi merupakan
pemilik perusahaan, beliau tidak hanya di rumah dan mengawasi saja, namun dirinya juga melakukan
penjualan, mencari pelanggan baru, pembelian bahan baku, dan terkadang melakukan pengiriman barang.
Bahkan seorang sopir yang biasanya hanya melakukan pengiriman barang, jika dirasa perlu apalagi disaat
penjualan mulai menurun, dia juga ikut membantu berjualan dan merangkap menjadi sales.
4.2.5 Budaya Keorganisasian
Perusahaan ini tidak memiliki suatu peraturan atau kebijakan yang tertulis, apalagi visi dan misi yang
biasa dicetak dan dipasang di dinding. Yang menjadi fokus utama dan tujuan perusahaan adalah bisa terus
beroperasi, berkembang, menambah produksi dan menaikkan penjualan. Yang penting bisa mendapat
35
keuntungan dan mencukupi kebutuhan keluarga. Tidak ada yang kaku. Bapak Daerobi berujar bahwa
perusahaannya sederhana karena merupakan usaha kecil, tidak rumit dan semua peraturan dan kebijakan
perusahaan sifatnya lentur. Fakta mengenai para karyawan yang adalah saudara-saudaranya sendiri
menunjukkan bahwa perusahaan masih menjunjung tinggi nilai kekeluargaan. Dengan situasi kerja seperti
ini, sebuah hubungan kekeluargaan menjadi lebih penting daripada kompetisi yang biasa terjadi di
tengah-tengah karyawan.
Mengenai fasilitas
yang diberikan
kepada karyawan, perusahaan rutin untuk mengadakan acara
piknik bersama setiap setahun sekali. Selain itu perusahaan juga ikut membantu karyawan jika ada
yang sakit dan membutuhkan biaya. Akan ada bantuan keuangan dari perusahaan. Tak lupa juga perusahaan
memberikan Tunjangan Hari Raya THR di setiap hari raya Idul Fitri kepada para karyawannya.
4.2.6 Fokus Jangka Panjang
Investasi yang paling banyak bukan di mesin, melainkan pada armadanya, karena semua proses
produksi dikerjakan secara manual. Dikarenakan pendistribusian kecap hingga ke daerah pelosok dan
jalannya
belum diaspal,
jadi perbaikan
mesin dilakukan lebih sering, dan juga kerap ganti ban. Selain
perbaikan mesin, pajak kendaraan juga menjadi alasan biaya investasi yang tinggi. Perusahaan sangat menjaga
hubungan baik dengan para pelanggan. Perusahaan tidak akan mengutamakan efisiensi internal jika itu
nantinya
menimbulkan masalah
kepercayaan pelanggan. Misalnya mengurangi kualitas bahan baku
agar dapat keuntungan lebih, atau tidak pernah melakukan perbaikan armada demi mengurangi biaya.
Bapak Daerobi
sangat ingin
dapat mengembangkan perusahaannya. Namun semangat ini
juga harus melihat kenaikan omzet dan kondisi ketersediaan bahan baku. Karena selama ini diakui jika
36
harga bahan baku sering berfluktuasi, terlebih saat terjadi kelangkaan bahan baku, dan bahan baku yang
baik kualitasnya semakin sedikit. Kondisi seperti ini akan membuat perkembangan perusahaan menjadi
sulit. Jika nanti omzetnya bisa meningkat, perusahaan ingin membuat ekstrak kedelai hitam sendiri agar lebih
efisien karena selama ini ekstrak kedelai hitam dibeli dari pedagang dan harganya semakin naik. Yang
menjadi
harapan untuk
saat ini
adalah agar
perusahaan dapat terus berjalan dan beroperasi dengan baik, bisa memproduksi kecap dengan lancar,
menaikkan penjualan serta meningkatkan keuntungan. Perusahaan memiliki rencana untuk pindah lokasi,
namun terkendala pada modal yang cukup tinggi. Perusahaan memiliki niatan untuk bisa pindah ke
tempat yang lebih ke daerah atau pinggiran Salatiga agar bisa mendapatkan harga yang lebih murah
daripada di tengah kota. Demi mendapatkan modal untuk berpindah lokasi, maka rumah yang digunakan
untuk produksi sekarang harus dijual terlebih dahulu.
Untuk mengembangkan perusahaan, armada juga akan diremajakan dengan penggantian armada
yang baru. Dengan armada yang baru ini diharapkan bisa menunjang pendisitribusian barang dengan lebih
baik dan efektif. Ada juga rencana untuk mengubah sistem produksi yang selama ini dilakukan secara
sederhana, akan diubah ke mesin otomatis dan lebih higienis. Penambahan karyawan juga akan dilakukan
untuk dapat menunjang kinerja perusahaan menjadi lebih baik. Dengan nantinya adanya penambahan
karyawan baru dan perusahaan menjadi lebih besar, maka struktur perusahaan juga dipertimbangkan agar
bisa mengkoordinasi dengan lebih mudah dan efektif. Perusahaan menginginkan untuk bisa melakukan
ekspansi hingga ke seluruh pulau Jawa, namun tetap bisa melayani pembelian ke luar pulau seperti yang
sudah pernah dilakukan. Hanya saja, upaya ekspansi ini mengharuskan kecap Piring Tomat bersaing dengan
merk kecap yang ada di daerah. Menurut bapak Daerobi, hal ini dikarenakan hampir setiap kota atau
37
daerah memiliki merek kecap sendiri yang sudah menjadi penguasa pasar daerah tersebut. Nantinya
perusahaan juga ingin membuat kemasan yang lebih praktis,
misalnya membuat
kemasan refill
dan memproduksi kecap dengan botol yang ukurannya
lebih kecil. Perusahaan sangat ingin bisa melakukan ekspor.
Sebelum melakukan ekspor, akan dilihat kebutuhan pasar dan kondisi negaranya, apakah negara yang
dituju merupakan produsen atau konsumen. Paling tidak, minimal bisa masuk ke Singapura, Brunei
Darussalam, dan Malaysia. Syukur bisa menembus pasar Eropa. Untuk mematok harga penjualan di
negara lain, beliau akan mengacu pada harga pasaran di luar negeri untuk sebuah kecap. Rencananya, jika
nanti benar-benar bisa melakukan ekspor, promosi akan dilakukan dengan cara membuat website agar
calon pembeli di luar negeri dapat membuka website dan mempelajari mengenai produk kecap Piring Tomat.
Selain itu, juga dilakukan promosi melalui sosial media, tidak lupa juga untuk mencari agen atau importir di
negara tujuan ekspor.
4. 3 Hasil 4.3.1 Hasil Penilaian Indikator
Tabel 4.1 Penilaian Indikator Indikator
Skor 0-5 Persentase
1. Informasi tentang kebutuhan pelanggan
dikumpulkan secara berkala. 4
4 2.
Kebijakan perusahaan ditujukan langsung untuk menciptakan kepuasan pelanggan.
5 5
3. Secara teratur diambil tindakan untuk
memperbaiki tingkat kepuasan pelanggan yang masih rendah.
3 3
38
4. Berusaha keras membangun hubungan
yang lebih kuat dengan pelanggan. 5
5 5.
Menyesuaikan penawaran di segmen yang berbeda dengan kebutuhan yang berbeda.
4 4
6. Informasi tentang aktivitas pesaing
dikumpulkan secara berkala.
5 5
7. Melakukan benchmarking perbandingan
secara berkala untuk melawan penawaran pesaing.
3 3
8. Ada respon yang cepat terhadap tindakan
pesaing utama. 4
4 9.
Melakukan pembedaan diri dari pesaing. 4
4 10.
Menempatkan prioritas yang lebih besar pada keuntungan jangka panjang daripada
keuntungan jangka pendek.
4 4
11. Menempatkan penekanan lebih besar pada
peningkatan kinerja pasar dari pada meningkatkan efisiensi internal.
4 4
12. Keputusan dipandu oleh pertimbangan
jangka panjang daripada kebijakan jangka pendek.
5 5
13. Informasi tentang pelanggan
dikomunikasikan kepada seluruh karyawan.
2 2
14. Semua karyawan bekerja secara efektif
bersama-sama untuk melayani kebutuhan pelanggan.
4 4
15. Ketegangan dan persaingan antar
karyawan tidak diperbolehkan dalam rangka melayani pelanggan secara efektif.
5 5
16. Perusahaan lentur dalam mengambil
4 4
39
peluang. 17.
Semua karyawan menyadari peran mereka dalam menciptakan kepuasan pelanggan.
2 2
18. Struktur penghargaan terkait erat dengan
kinerja pasar eksternal dan kepuasan pelanggan.
3 3
19. Manajemen memberikan prioritas utama
untuk menciptakan pelanggan yang puas. 5
5 20.
Melakukan rapat untuk membahas isu-isu yang memengaruhi kepuasan pelanggan.
4 4
Total 79
79
Dalam tabel skor 4.1 di atas, setiap indikator memiliki rentang penilaian antara 0 sampai 5 dengan
acuan semakin besar angka yang dipilih maka responden
setuju dengan
pernyataan indikator
tersebut, namun semakin kecil angka yang dipilih berarti responden tidak setuju mengenai pernyataan
indikator. Pada tabel, indikator yang persentasenya paling rendah adalah indikator nomor 13 dan 17.
Sedangkan indikator yang memiliki persentase paling tinggi adalah 2, 4, 6, 12, 13, dan 19.
4.3.2 Penilaian Komponen Orientasi Pasar
Tabel 4.2 Penilaian Komponen Orientasi Pasar Orientasi Pelanggan Skor Total 25
Indikator Skor
0-5 Persentase
Penerapan
1. Informasi tentang kebutuhan pelanggan
dikumpulkan secara berkala. 4
16 2.
Kebijakan perusahaan ditujukan langsung untuk 5
20
40
menciptakan kepuasan pelanggan. 3.
Secara teratur diambil tindakan untuk memperbaiki tingkat kepuasan pelanggan yang
masih rendah. 3
12 4.
Berusaha keras membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan.
5 20
5. Menyesuaikan penawaran di segmen yang
berbeda dengan kebutuhan yang berbeda. 4
20 Total Skor
21 84
Orientasi Pesaing Skor Total 20 Indikator
Skor 0-5
Persentase Penerapan
1. Informasi tentang aktivitas pesaing dikumpulkan
secara berkala.
5 25
2. Melakukan benchmarking perbandingan secara
berkala untuk melawan penawaran pesaing. 3
15 3.
Ada respon yang cepat terhadap tindakan pesaing utama.
4 20
4. Melakukan pembedaan diri dari pesaing.
4 20
Total Skor 16
80
Fokus Jangka Panjang Skor Total 15 Indikator
Skor 0-5 Persentase
Penerapan
1. Menempatkan prioritas yang lebih besar
pada keuntungan jangka panjang daripada keuntungan jangka pendek.
4 26.7
2. Menempatkan penekanan lebih besar pada
peningkatan kinerja pasar dari pada 4
26.7
41
meningkatkan efisiensi internal. 3.
Keputusan dipandu oleh pertimbangan jangka panjang daripada kebijakan jangka
pendek. 5
33.3 Total Skor
13 86.7
Koordinasi Antar Fungsi Skor Total 20 Indikator
Skor 0-5 Persentase
Penerapan
1. Informasi tentang pelanggan
dikomunikasikan kepada seluruh karyawan. 2
10 2.
Semua karyawan bekerja secara efektif bersama-sama untuk melayani kebutuhan
pelanggan. 4
20 3.
Ketegangan dan persaingan antar karyawan tidak diperbolehkan dalam rangka melayani
pelanggan secara efektif. 5
25 4.
Perusahaan lentur dalam mengambil peluang.
4 20
Total Skor 15
75
Budaya Keorganisasian Skor Total 20 Indikator
Skor 0-5 Persentase
Penerapan
1. Semua karyawan menyadari peran mereka
dalam menciptakan kepuasan pelanggan. 2
10 2.
Struktur penghargaan terkait erat dengan kinerja pasar eksternal dan kepuasan
pelanggan. 3
15 3.
Manajemen memberikan prioritas utama untuk menciptakan pelanggan yang puas.
5 25
4. Melakukan rapat untuk membahas isu-isu
yang memengaruhi kepuasan pelanggan. 4
20
42
Total Skor 14
70
Dari tabel 4.2, dapat diketahui bahwa komponen orientasi pasar yang memiliki kontribusi tertinggi
adalah komponen nomor 1, yaitu 21. Sedangkan komponen orientasi pasar dengan kontribusi terendah
adalah nomor 3, yaitu 13. Namun skor penerapan komponen orientasi pasar tertinggi adalah nomor 3 di
mana persentase penerapannya adalah sebesar 86.7 dari 100 total skor komponen. Dan penerapan
komponen orientasi pasar terendah adalah nomor 5 dengan persentase penerapan 70 dari 100 total skor
komponen.
4.3.3 Penilaian Market Orientation