Kompetitor Koordinasi Antar Fungsi

33

4.2.3 Kompetitor

Kecap Piring Tomat memiliki beberapa pesaing di Salatiga, yaitu Kecap Akur, Kecap Lele, Kecap Bawang Tomat, dan Kecap Gandaria. Dari semuanya, kecap Gandaria adalah pesaing nomor satu. Hal ini dikarenakan kecap Gandaria menyediakan lini produk untuk semua segmen dari kelas bawah, menengah, sampai kelas atas karena merupakan perusahaan besar atau PT yang berlokasi di Solo. Dahulu, pada tahun 2004 hingga 2008, perusahaan bisa menjual produk hingga 15 krat label hijau per hari. Setelah itu, penjualan terus menurun hingga sekarang. Yang menjadi penyebab turunnya penjualan adalah serangan para pesaing yang memberikan bonus pada setiap pembeliannya, baik piring maupun mangkok. Sedangkan PO. Enggal Jaya tidak memberikan bonus sama sekali karena harga sudah dianggap murah dan tidak ingin mengurangi keuntungan demi memberi bonus pada pembeli. Selain itu, pada tahun-tahun tersebut, perusahaan mengaku kesulitan untuk mencari bahan baku yang baik, sehingga kualitas rasa menurun dan banyak pelanggan yang tidak mau lagi membeli produknya. Oleh karena itu hingga saat ini perusahaan benar-benar mencari pemasok bahan baku yang kualitasnya baik agar mutu produknya terjaga.

4.2.4 Koordinasi Antar Fungsi

Perusahaan ini dioperasikan dengan memperkerjakan lima orang karyawan. Dan ternyata lima orang karyawannya ini merupakan saudara dari bapak Daerobi sendiri. Alasan untuk memperkerjakan saudaranya sendiri adalah karena adanya sebuah niat untuk memberikan lapangan pekerjaan dahulu untuk saudara-saudaranya dan membantu saudara yang membutuhkan pekerjaan. Namun beliau tidak menutup pintu bagi orang lain yang bukan saudaranya untuk 34 bekerja di perusahaannya. Asalkan mau bekerja dengan baik dan jujur pasti diterima. Perusahaan ini adalah sebuah usaha kecil sehingga tidak memiliki struktur perusahaan atau pembagian divisi yang jelas. Semua orang harus bekerja sesuai dengan bagian dan tugasnya, tapi juga bisa mengerjakan bagian yang lain yang bukan menjadi kewajibannya, alias multitasking. Contohnya, meskipun bapak Daerobi merupakan pemilik perusahaan, beliau tidak hanya di rumah dan mengawasi saja, namun dirinya juga melakukan penjualan, mencari pelanggan baru, pembelian bahan baku, dan terkadang melakukan pengiriman barang. Bahkan seorang sopir yang biasanya hanya melakukan pengiriman barang, jika dirasa perlu apalagi disaat penjualan mulai menurun, dia juga ikut membantu berjualan dan merangkap menjadi sales. perusahaan ini adalah sebuah usaha kecil sehingga tidak memiliki struktur perusahaan atau pembagian divisi yang jelas. Semua orang harus bekerja sesuai dengan bagian dan tugasnya, tapi juga bisa mengerjakan bagian yang lain yang bukan menjadi kewajibannya, alias multitasking. Contohnya, meskipun bapak Daerobi merupakan pemilik perusahaan, beliau tidak hanya di rumah dan mengawasi saja, namun dirinya juga melakukan penjualan, mencari pelanggan baru, pembelian bahan baku, dan terkadang melakukan pengiriman barang. Bahkan seorang sopir yang biasanya hanya melakukan pengiriman barang, jika dirasa perlu apalagi disaat penjualan mulai menurun, dia juga ikut membantu berjualan dan merangkap menjadi sales.

4.2.5 Budaya Keorganisasian