Relevansi Kurikulum Kompetensi Keahlian TKJ

47 melakukan analisa terhadap arah pengembangan Website di masa yang akan datang. Jide Awe, 2014 f. Junior IT Consultant Konsultan IT merupakan profesi yang memberikan saran pada suatu instansi mengenai solusi penerapan IT yang terbaik pada instansi pada suatu instansi. Termasuk di dalamnya analisis mengenai pendanaan, pengelolaan, pengimplementasian, dan pengembangan sistem IT yang akan diterapkan. Mustagfirin, 2010: 8 Selain yang telah disebutkan di atas, lulusan SMK dengan program keahlian TKJ juga dimungkinkan untuk mengelola dan atau berwirausaha di bidang Komputer dan Jaringan seperti toko komputer dan membuka usaha warung internet warnet.

12. Relevansi Kurikulum Kompetensi Keahlian TKJ

Secara umum, arti dari relevansi adalah kecocokan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, relevan memiliki arti bersangkut paut, berguna secara langsung. Dengan demikian dikaitkan dengan kurikulum, yang dimaksud dengan relevansi kurikulum, dalam hal ini kurikulum pendidikan teknik, yaitu kesesuaian kurikulum yang direncanakan, dijalankan, dan dievaluasi di pendidikan teknik. Dan apabila relevansi dikaitkan dengan kurikulum pada TKJ, maka memiliki makna kesesuaian kurikulum yang diterapkan di sekolah pada jurusan TKJ. Relevansi kurikulum adalah salah satu kajian pendidikan dari setiap negara mengingat banyaknya andil dari lulusan satuan pendidikan ex: sekolah, LPK 48 terhadap perkembangan perekonomian. Beberapa studi yang melibatkan negara- negara di Eropa menemukan bahwa terdapat banyak pemikiran mengenai pengaruh dari relevansi dalam kurikulum. Oleh karena itu, hal ini dapat mempengaruhi kebijakan pendidikan, strategi dalam pendidikan, dan harus dipertimbangkan dengan matang oleh pemerintah. Lore Arthur, 2007: 9-10. Dalam pengembangan kurikulum, khususnya kurikulum yang ditujukan bagi pendidikan teknik, pemerintah tentunya telah melakukan studi dan riset dalam penentuan kompetensi-kompetensi yang harus termuat agar kurikulum yang nantinya diterapkan menjadi berkualitas dan memiliki daya saing. Adanya indikasi bahwa “program pendidikan kejuruan di sekolah kaku dan tidak lentur terhadap kebu tuhan pasar kerja yang berubah” Ace Suryadi, 2010: 4 menjadi masukan bagi pemerintah Indonesia untuk mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan DUDI. Oleh karena itu, perancangan kurikulum yang relevan di pendidikan kejuruan merupakan tugas yang harus terus menerus dilakukan seiring dengan perkembangan zaman yang terus berubah Oloruntegbe, 2010: 55. Pemilihan indikator untuk mengetahui kriteria relevansi kurikulum harus disusun oleh pemerintah dengan memperhatikan berbagai aspek. Kriteria relevansi kurikulum harus melibatkan kompetensi-kompetensi yang dikuasai peserta didik di sekolah. Adapun secara umum, kompetensi-kompetensi yang dianggap sangat diperlukan dan harus melekat pada tiap bidang keahlian adalah sebagai berikut. John Brennan, 2007: 24 1. Ketepatan kompetensi verbal dan non-verbal menggunakan bahasa nasional 2. Ketepatan kompetensi verbal dan non-verbal menggunakan 1 bahasa asing, terutama Bahasa Inggris 49 3. Kemampuan bekerja dalam kelompok 4. Teknik kerja dan teknik penelitian 5. Keterampilan dalam melakukan analisa 6. Berpikir logis 7. Kreativitas dan fleksibilitas 8. Memiliki jiwa wirausaha Dari kompetensi-kompetensi yang disampaikan di atas, terdapat beberapa poin yang kemudian dapat dijadikan acuan dalam indikator keterampilan hard-skill maupun soft-skill pada Kurikulum 2013 SMK-TKJ Kelompok C. Poin 1 dan 2 merupakan keterampilan yang terdapat pada setiap mata pelajaran. Poin 3 terdapat pada mata pelajaran Kerja Proyek. Poin 5 pada Keamanan Jaringan Dan Poin 6-7 pada mata pelajaran Administrasi Server. Relevansi kurikulum terhadap dunia kerja merupakan cerminan dari kualitas kurikulum karena tinggi rendahnya relevansi akan menggambarkan tingkat kesesuaian kurikulum. Semakin tinggi relevansi kurikulum, maka semakin tinggi pula mutu atau kualitas dari kurikulum tersebut ketika diterapkan di dunia kerja. Hal ini juga berlaku sebaliknya. Semakin rendah tingkat relevansi, maka menggambarkan kualitas yang rendah dari kurikulum tersebut .

13. Link and Match