Model Ralph Tyler Model Zais

20

a. Model Ralph Tyler

Pengembangan kurikulum pada Model Ralph-Tyler terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu: 1 Menentukan tujuan pendidikan 2 Menentukan pengalaman belajar yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan 3 Menentukan organisasi pengalaman belajar 4 Menentukan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui apakah tujuan telah dicapai

b. Model Zais

Model Zais menjelaskan 2 model pengembangan Kurikulum, yaitu: 1. Model Administratif Model administratif juga dikenal sebagai top-down model atau line-staff model karena inisiatif pengembangan kurikulum datang dari pihak administrator pendidikan atau pejabat tingkat atas. Semua pihak atau subjek yang terlibat ditentukan oleh administrator. Pengembangan kurikulum dipusatkan pada administrator untuk kemudian diterapkan di sekolah-sekolah. Prosedur yang dilalui pada model ini adalah: 1 Membentuk panitia pengarah untuk merumuskan konsep dasar kurikulum, menetapkan garis-garis kebijakan, menyiapkan rumusan, menetapkan tujuan umum pendidikan. 2 Membentuk panitia kerja untuk menjabarkan dan mengembangkan kebijakan yang telah disusun oleh panitia pengarah 3 Melakukan penilaian dan uji coba kurikulum untuk melakukan perbaikan 4 Penyebarluasan dan penerapan kurikulum di sekolah-sekolah 21 2. Model Grass Root Merupakan kebalikan dari model administratif. Model Grass Root diawali dari inisiatif para pendidik guru karena adanya perasaan tidak puas , bermasalah, dan ketidaksesuaian dari para guru terhadap kebutuhan dam potensi yang tersedia di lapangan. Untuk terlaksananya pengembangan kurikulum model Grass Root, diperlukan kepedulian dan profesionalisme yang tinggi dari pihak sekolah antara lain: 1 Sekolahguru bersifat kritis untuk menyikapi terhadap kurikulum yang sedang berjalan 2 Sekolahguru memiliki ide-ide inovatif dan bertanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki 3 Sekolahguru secara terus menerus terlibat dalam proses pengembangan kurikulum 4 Sekolahguru bersikap terbuka dan akomodatif untuk menerima masukan-masukan dalam rangka pengembangan kurikulum.

c. Model Beaucahamp