Tugas Perkembangan Remaja Remaja

51 remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku baru dan harapan sosial yang baru. Menurut Gasell dalam Hurlock, 1980: 213 emosi remaja seringkali sangat kuat, tidak terkendali dan tampaknya irasional. Pengungkapan emosi tersebut seperti mudah marah, mudah dirangsang, dan emosinya cenderung meledak tidak berusaha mengendalikan perasaannya. Berdasarkan berbagai pendapat dari para ahli di atas jika dikaitkan dengan stres, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik pada masa remaja sebagai usia bermasalah, dimana masa remaja sedang mencari identitas diri remaja berusaha menjelaskan siapa dirinya, apa perannya dalam masyarakat, apakah ia mampu percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki dalam berperan di masyarakat dan secara keseluruhan apakah ia akan berhasil atau gagal, sehingga remaja sangat rentan dengan permasalahan dan stres. Hal itu diperkuat dengan karakteristik masa remaja sebagai “storm and stress”, dimana remaja sebagai masa goncangan yang ditandai dengan konflik dan perubahan suasana hati yang menggambarkan keadaan emosi remaja yang tidak menentu, tidak stabil dan meledak-ledak.

3. Tugas Perkembangan Remaja

Remaja dalam masa perkembangannya memiliki beberapa tugas-tugas perkembangan. Beberapa ahli memiliki pendapat tentang tugas perkembangan remaja yang berbeda-beda. Menurut William Kay 52 dalam Syamsu Yusuf L.N, 2006: 72-73 mengemukakan tugas perkembangan remaja sebagai berikut: a. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya. b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas. c. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupun kelompok. d. Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya. e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri. f. Memperkuat self-control kemampuan mengendalikan diri atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup. g. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri sikap atau perilaku kekanak-kanakan. Senada dengan pendapat Willian Kay, Havighurst dalam Syamsu Yusuf L.N, 2006: 74 menjelaskan tugas-tugas perkembangan remaja, sebagai berikut: 1 Mencapai Hubungan yang Lebih Matang dengan Teman Sebaya Hakikat tugas perkembangan ini yaitu belajar melihat kenyataan anak wanita sebagai wanita dan anak pria sebagai pria, berkembang menjadi orang dewasa di antara orang dewasa lainnya, belajar bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama, dan belajar memimpin orang lain tanpa mendominasinya. 2 Mencapai Peran Sosial sebagai Pria dan Wanita Hakikat tugas perkembangan ini yaitu remaja dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita 53 dewasa yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. 3 Menerima Keadaan Fisik dan Menggunakannya secara Efektif. Hakikat tugas perkembangan ini yaitu remaja merasa bangga atau bersikap toleran terhadap fisiknya, menggunakan dan memelihara fisiknya secara efektif, dan merasa puas dengan fisiknya tersebut. 4 Mencapai Kemandirian Emosional dari Orang tua dan Orang Dewasa Lainnya. Hakikat tugas perkembangan ini yaitu membebaskan diri dari sikap dan perilaku yang kekanak-kanakan atau bergantung pada orang tua, mengembangkan afeksi cinta kasih kepada orang tua tanpa bergantung kepadanya dan mengembangkan sikap respek terhadap orang dewasa lainnya tanpa bergantung kepadanya. 5 Mencapai Jaminan Kemandirian Ekonomi. Hakikat tugas perkembangan ini yaitu remaja merasa mampu menciptakan suatu kehidupan mata pencaharian. Tugas ini sangat penting bagi remaja pria, tetapi tidak begitu penting bagi remaja wanita. 6 Memililih dan Mempersiapkan Karir Hakikat tugas perkembangan ini yaitu memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya dan mempersiapkan diri memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk memasuki 54 pekerjaan tersebut. 7 Mempersiapkan Pernikahan dan Hidup Berkeluarga Hakikat tugas perkembangan ini yaitu mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga, dan memiliki anak, serta memperoleh pengetahuan yang tepat tentang pengelolaan keluarga dan pemeliharaan anak. 8 Mengembangkan Keterampilan Intelektual dan Konsep-konsep yang diperlukan Bagi Warga Negara Hakikat tugas perkembangan ini yaitu mengembangkan konsep-konsep hukum, pemerintahan, ekonomi, politik, geografi, hakikat manusia dan lembaga sosial yang cocok dengan dunia modern, dan mengembangkan keterampilan berbahasa, kemampuan nalar berpikir yang penting bagi upaya memecahkan masalah-masalah secara efektif. 9 Mencapai Tingkah laku yang Bertanggung jawab secara Sosial Hakikat tugas perkembangan ini yaitu berpartisipasi sebagai orang dewasa yang bertanggungjawab sebagai masyarakat, dan memperhitungkan nilai-nilai sosial dalam tingkah laku dirinya. 10 Memperoleh Seperangkat Nilai dan Sistem Etika sebagai PetunjukPembimbing dalam Bertingkah laku Hakikat tugas perkembangan ini yaitu membentuk seperangkat nilai yang mungkin dapat direalisasikan, mengembangkan kesadaran untuk merealisasikan nilai-nilai, mengembangkan kesadaran 55 akan hubungannya dengan sesama manusia dan alam sebagai lingkungan tempat tinggalnya, memahami gambaran hidup dan nilai-nilai yang dimilikinya, sehingga dapat hidup selaras harmoni dengan orang lain. Berbagai pendapat mengenai tugas-tugas perkembangan remaja di atas jika dikaitkan dengan stres, dapat disimpulkan bahwa remaja mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya, sehingga perkembangan yang terjadi pada masa remaja mampu dihadapi dan diselesaikan dengan kemandirian emosional tanpa bergantung dengan orang dewasa yang didasarkan pada percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki untuk menghadapi perubahan dalam perkembangan yang dialami remaja. Dengan demikian kemandirian emosional remaja dan percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki atau efikasi diri merupakan salah satu tugas perkembangan remaja yang sebaiknya dapat dikuasai dengan baik.

D. Kontribusi Ilmiah dalam Bimbingan dan Konseling

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN SOLOPOS Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Stres Kerja Pada Karyawan Solopos.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN SOLOPOS Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Stres Kerja Pada Karyawan Solopos.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DANREGULASI EMOSI DENGAN PROKRASTINASI Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Regulasi Emosi Dengan Prokrastinasi Akademik Siswa SMA.

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

1 5 19

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN ORIENTASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK SISWA PADA Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Orientasi Akademik Dengan Perilaku Menyontek Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika.

0 1 20

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN ORIENTASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK SISWA PADA Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Orientasi Akademik Dengan Perilaku Menyontek Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika.

0 4 19

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI AKADEMIK DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI DI PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KRETEK.

0 1 105

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 9 PADANG ipi306115

0 2 9

Hubungan antara Efikasi Diri dan Aktualisasi Diri dengan Kecenderungan Menyontek pada Siswa MAN Karanganyar

0 0 13