Al-Tariqah al-Sikulujiyah Psychological Method Al-Tariqah Al-Sautiyah Phonetic Method Al-Tariqah al- Tabi’iyah

34 No Audio Lingual Method Communicative Approach 18 Bahasa itu adalah kebiasaan, sehingga kesalahan harus dihindari sama sekali. Bahasa diperoleh oleh seseorang sering melalui ‘trial and error’. 19 Ketepatan penggunaan bahasa formal menjadi tujuan utama. Kefasihan dan bahasa yang dapat diterima merupakan tujuan pembelajaran. 20 Siswa diharapkan berinteraksi dengan system bahasa. Siswa diharapkan berinteraksi dengan orang lain. 21 Guru harus menyatakan bahasa yang harus digunakan oleh siswa. Guru tidak dapat mengetahui bahasa yang akan digunakan oleh siswa. 22 Motivasi intrinsic akan timbul dari munculnya minat pada struktur bahasa sasaran. Motivasi intrinsic akan timbul dari minat terhadap apa yang dikomunikasikan oleh bahasa sasaran.

10. Al-Tariqah al-Sikulujiyah Psychological Method

Metode ini ada kaitanya dengan metode langsung direct method. Metode ini juga berdasarkan visualisasi mental dan asosiasi fikiran. Beberapa ciri lain dari metode ini adalah : 1. Dalam membentuk gambaran mental mental image dihubungkan dengan benda, diagram, gambar dan chart. 35 2. Kosa kata dikeompokkan ke dalam ungkapan-unngkapan pendek yang berhubungan dengan suatu masalah dan merupakan satu pelajaran; Beberapa pelajaran dilumpulkan dalam satu bab sehingga kumpulan dari beberapa bab akan membentuk satu seri. 3. Pembelajaran diajarkan secara lisan, kemudian sebagian diajarkan berdasarkan materi ari buku 4. Bahasa Murid bahasa ibu dapat digunakan dengan jarana 5. Pengajaran mengarang baru diajarkan setelah diberikan beberapa pengantar pelajaran terlebih dahulu 6. Gramtika di ajarkan pada tahap awal kemudian membaca. 8

11. Al-Tariqah Al-Sautiyah Phonetic Method

Metode ini dikenal dengan Reform Method atau Oral Method dan erat kaitannya dengan Direct Method. Dalam metode ini, pelajaran awal diberikan dengan bentuk latihan-latihan mendengarkan atau hear training, kemudian diikuti dengan latihan mengucapkan bunyi lebih dahulu, setelah itu kata-kata pendek dan akhirnya kalimat yang yang panjang. Kalimat-kalimat tersebut kemudian dirangkaikan menjadi suatu percakapan atau cerita. Materi pelajaran ditulis dalam nitasi fonetik, bukan ejaan sebagaimana lazimnya. Gramtika diajarkan secara induktif sedangkan pelajaran mengarang terdiri dari reproduksi dari yang telah di dengar dan dibaca. 9 8 Juwairiyah Dahlan, Metode Belajar …, 112. 9 Juwairiyah Dahlan, Metode Belajar …, 112-113. 36

12. Al-Tariqah al- Tabi’iyah

Metode ini merupakan kelanjutan dari tariqog sikulujiyah dan tariqoh samitah yang juga melarang menggunakan bahasa ibu dalam pembelajarannya karena berprinsip bahwa seorang anak kecil akan mampu belajar suatu bahasa Asing jika ia menggunakan metode yang sama ketika ia belajar bahasa sendiri. 10 Dalam mengaplikasikan metode ini dalam pembelajaran bahasa biasanya banyak menggunakan pola drama pasif pantonim, latihan meniri dan Tanya jawab. Kosa kata yang diberikan adalah kosa kata yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari dengan senantiasa memperhatikan pola susunan percakapan yang digunakannya.

13. Tariqat al-Qira ’ah The Reading Method