Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa Arab

12 ismiyyah: قود صيا ي باتكيا , Contoh jumlah fi’iliyah : لصفيا نم بياطيا جرخ 7 Hendaknya tidak memberikan contoh-contoh yang membuat peserta didik harus meraba-raba karena tidak sesuai dengan kondisi pikiran mereka. 8 Peserta didik diberikan motivasi yang cukup untuk berekspresi melalui tulisan, lisan bahkan mungkin ekspresi wajah, agar meraka merasa terlibat langsung dengan proses pengajaran yang berlangsung.

C. Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Pengajaran bahasa Arab berkait erat dengan aspek- aspek pengajarannya itu sendiri yang mencakup pendekatan Approach, metode method, dan tekhnik-tekniknya technique. Edward M. Anthony menjelaskan bahwa pendekatan sebagai aksioma merupakan serangkaian asumsi hakikat bahasa dan pembelajaran bahasa. 4 Asumsi yang berhubungan dengan pembelajaran bahasa mencakup aspek mendengarmenyimak al-Istima, bercakap-cakap al-kalam, membaca al-qiraat, dan menulis al-kitabah. 5 Dari keempat keterampilan tersebut selanjutnya akan termbangun beberapa 4 Edwar M. Anthony, Approach, Method, and technique, dalam Teaching English as a Second Language . Harold B. Allen, Ed., McGraw-Hill Book Company, New York, 1965, hal. 93. 5 Mahmud Faraj Abdul Hafidh et-all, LIPIA Jakarta, hal. 6. 13 metode, strategi dan teknik serta aktifitas kebahasaan dalam pembelajaran Bahasa Arab. Beberapa pendekatan pengajaran bahasa Arab dapat diuraikan sebagaimana di bawah ini: 1 Pendekatan All in One System atau pendekatan komperhensif, dan 2 Pendekatan Parsial 1. Pendekatan All-in-One System Dalam pendekatan All in One System ini bahasa diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari unsur-unsur fungsional yang menunjukan satu-kesatuan yang tak dapat dipisah-pisahkan integral. Oleh karenanya, kekurangan salah satu unsur atau sub sistem dalam suatu sistem pembelajarannya akan menimbulkan gangguan dan hambatan terhadap unsur lainnya. Sub sistem bahasa yang dimaksud terdiri dari tata-bunyi, kosakata, tata-kalimat, dan ejaan. 6 Pendekatan ini berasumsi bahwa pengajaran bahasa harus dimulai dengan mengajarkan kemahiran menyimak atau mendengarkan bunyi dalam kata atau kalimat, dan melatih pengucapannnya sebelum memberikan pelajaran membaca dan menulis. Jadi, urutan pengajaran kemahiran berbahasa adalah menyimak al-istima, listening, berbicara al-kalam, speaking , membaca al-qiraah, reading, dan menulis kitabah, writing . 6 Ahmad Izzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Bandung: Humaniora. 2004, 98. 14 Pendekatan All in one system atau pendekatan komperhensif mengacu kepada fungsi bahasa bagi manusia. Jack C. Richards menguraikan bahwa bahasa memiliki tiga fungsi utama, yaitu: 1 deskriptif, 2 ekspresif, dan 3 sosial. Fungsi deskriptif bahasa adalah untuk menyampaikan informasi faktual. Fungsi ekspresif ialah memberi informasi keadaan pembicara itu sendiri, mengenai perasaan- perasaannya, kesenangannya, prasangkanya, dan pengalaman- pengalaman yang telah lewat. Sedangkan fungsi sosial bahasa ialah melestarikan hubungan-hubungan sosial antar manusia. 2. Pendekatan Parsial Parcial Approach Pendekatan ini memandang secara parsial sesuai dengan kebutuhan, sehingga pembelajaran diarahkan pada aspek tertentu dalam bahasa, misalkan aspek gramatika dan menerjemahkan, berbicara, menulis, atau kemampuan berbahasa dalam disiplin-disiplin tertentu. Misalnya bahasa akademik, bahasa bisnis, hiburan, dan lain-lain. Pendekatan ini dikenal juga dengan pendekatan formal atau pendekatan tradisional yang sesuai juga dengan pendekatan montagu Semantic”. Pendekatan semacam ini dalam pembelajaran dimulai dari rumusan-rumusan teoritis dan menggunakan metode klasik yang paling tua adalah tariqah al-Qawaid wa al- Tarjamah grammar and translation. 15

D. Metode Pembelajaran Bahasa Arab 1. Metode