17
penerjemahan kalimat-klimat dan teks-teks, baik dari bahasa sasaran ke bahasa ibu atau sebaliknya.
Ciri-ciri dari metode ini : a.
menekankan ketepatan; siswa diharapkan dapat mencapai standar yang tinggi dalam penerjamahan.
b. meruntutkan butir atau kaidah-kaidah gramatika bahasa
sasaran dengan ketat dalam silabus. c.
menggunakan bahasa ibu pelajar sebagai medium instruksi
Teknik-teknik dalam Grammar Translation Method: 1.
Translation of a literary passage 2.
Fill-in-the-blanks 3.
Reading comprehension questions 4.
Memorization 5.
AntonymsSynonyms 6.
Use words in sentences 7.
Cognates 8.
Composition 9.
Deductive application of rule
2. Metode Langsung Mubasyarah
Karena adanya ketidak puasan dengan metode qawa’id
dan tarjamah, maka terjadi suatu gerakan penolakan terhadap metode tersebut menjelang pertengahan abad ke
19. Banyak orang Eropa yang merasa bahwa buku-buku pembelajaran bahasa asing yang beredar tidaklah praktis,
karena tidak mengajarkan bagaimana berbahasa namun lebih memperhatikan pembicaraan tentang bahasa. Karena
itu, banyak kemudian bergulir ide-ide untuk meperbaharui metode tersebut.
18
Berdasarkan asumsi yang ada dalam proses berbahasa antara Ibu dan anak, maka F.Gouin 1980-1992
mengembangkan suatu metode yang diberi nama dengan metode langsung thariqah mubasyarah, sebuah metode yang
sebenarnya juga
pernah digunakan
dalam dunia
pembelajaran bahasa asing sejak jaman Romawi abad
XV. Metode ini memiliki tujuan yang terfokus pada peserta didik agar dapat memiliki kompetensi berbicara
yang baik. Karena itu, kegiatan belajar mengajar bahasa Arab dilaksanakan dalam bahasa Arab langsung baik
melalui peragaan dan gerakan. Penerjemahan secara langsung dengan bahasa peserta didik dihindari.
Teknik-teknik dalam Direct Method: 1. Reading aloud
2. Question and answer exercise 3. Getting students to self-correct
4. Conversation practice 5. Fill-in-the-blanks
6. Dictation 7. Map drawing
8. Paragraph writing
3. Metode Silent Way Guru Diam
Metode ini digulirkan oleh C. Gatteno 1972. Kendati ia mengembangkan teori dan metode pembelajaran yang
terpisah dengan teori Chomsky, namun di dalamnya banyak persamaan. Ide dasarnya adalah bahwa belajar
sangat bergantung pada diri self seseorang. Diri tersebut
19
mulai berfungsi pada waktu manusia diciptakan dalam kandungan, dimana sumber awal tenaganya dalah DNA
deoxyribonu acid. Diri menerima masukan-masukan dari luar dan mengolahnya sehingga menjadi bagian dari diri itu
sendiri. Dalam penggunaan metode silent way, guru lebih
banyak diam, ia menggunakan gerakan, gambar dan rancangan untuk memancing dan membentuk reaksi. Guru
menciptakan situasi dan lingungan yang mendorong peserta
didik “mencoba-coba”
dan menfasilitasi
pembelajaran. Seolah hanya sebagai pengamat, guru memberikan model yang sangat minimal dan membiarkan
peserta didik berkembang bebas, mandiri dan bertanggung jawab. Adapun penjelasan, koreksi dan pemberian model
sangat minim, lalu peserta didik membuat generalisasi, simpulan dan aturan yang diperlukan sendiri. Hanya saja,
di dalamnya masih digunakan pendekatan struktural dan leksikal dalam pembelajaran.
Teknik-teknik The Silent Way: 1.
Sound-Color Chart 2.
Word Chart 3.
Teacher’s Silence 4.
Fidel Chart 5.
Peer Correction 6.
Structured Feedback 7.
Rods 8.
Self-Correction Gestures
20
4. Sugestopedia