Menurut Sawir 2001: “Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan dana yang harus tersedia
untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari”. Menurut Gitosudarmo 2002 “Besarnya modal kerja adalah sejumlah dana yang tertanam
dalam aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan atau sesudah dikurangi besarnya hutang lancar”. Sedangkan Riyanto
2002 mengemukakan : Modal adalah baik yang berupa barang – barang konkrit yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah
debet maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang – barang itu yang ada di sebelah kredit. Jadi yang tercatat disebelah debet dari neraca disebut modal
konkrit dan yang tercatat disebelah kredit disebut modal abstrak.
2.6. Pendapatan Masyarakat
Pendapatan Nasional adalah nilai semua barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian pada suatu kurun waktu tertentu Dornbusch, 2004. Dari
konsep dasar pendapatan nasional dapat dihitung pendapatan pribadi personal income
dan selanjutnya dapat dihitung pula pendapatan siap pakai disposable income
. Pendapatan seseorang individu dapat didefinisikan sebagai jumlah penghasilan siap pakai yang diperolehnya dari jasa-jasa produksi yang
diserahkannya pada suatu waktu tertentu atau yang diperolehnya dari harta kekayaannya. Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari semua
pendapatan individu yang diukur dengan jalan mencatat dan menjumlahkan transaksi-transaksi pendapatan individu yang terjadi selama suatu periode waktu
tertentu. Apabila pendapatan pribadi perorangan dikurangi pajak yang harus
Universitas Sumatera Utara
dibayar oleh para penerima pendapatan, maka nilai yang tersisa dinamakan pendapatan siap pakai. Pendapatan siap pakai adalah sejumlah uang yang
sesungguhnya diterima oleh masyarakat rumah tangga, yang boleh dibelanjakan oleh para penerimanya untuk membeli barang dan jasa sesuai dengan
keinginannya Samuelson, 2002. Pendapatan merupaka hasil yang diperoleh dari kegiatan produksi yang
memakai faktor-faktor produksi dapat berupa tanah, tenaga kerja, modal dan keterampilan skill. Perusahaan dalam melakukan kegiatan memerlukan faktor--
faktor produksi yang tersedia di masyarakat. Dalam perputaran kegiatan perekonomian yang terdiri dari rumah tangga masyarakat dengan perusahaan
terjadi arus timbal balik dimana rumah tangga mendapat pendapatan dari batas jasa faktor-faktor produksi yang diberikan pada perusahaan.
Distribusi pendapatan dapat berwujud pemerataan maupun ketimpangan, yang menggambarkan tingkat pembagian pendapatan yang dihasilkan oleh
berbagai kegiatan ekonomi Rahayu,2000. Distribusi dari suatu proses produksi terjadi setelah diperoleh pendapatan dari kegiatan usaha. Pengukuran masalah
pemerataan telah sejak lama menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan. Namun, pendekatan pengukuran yang sering digunakan untuk mengukur ketidakmerataan
dari distribusi pendapatan adalah Gini coefficient yang dibantu dengan menggunakan Lorentz curve Gambar 1. Sedangkan untuk mengukur tingkat
kemiskinan digunakan metode headcount measure dan poverty gap. Ukuran yang dipakai dalam menentukan ketidakmerataan baik di tingkat wilayah maupun
rumah tangga adalah gini coefficient dan tingkat kemiskinan.
Universitas Sumatera Utara
2.7. Sarana dan Prasarana Infrastruktur