Faktor Produksi dan Tingkat Produktivitas

g. Menunjang terwujudnya hubungan industrial yang lebih baik, terutama apabila nilai tambah yang diperoleh disebabkan peningkatan produktivitas dan dinikmati secara bersama oleh pengusaha, karyawan, masyarakat dan negara. h. Mendorong terciptanya perluasan lapangan kerja, kesempatan kerja yang disebabkan ekspansi perusahaan.

2.3. Faktor Produksi dan Tingkat Produktivitas

Faktor produksi adalah semua masukan yang diberikan pada proses produksi agar menghasilkan output. Beberapa literatur menyebutkan faktor produksi dengan istilah input, atau faktor produksi keluaran produksi. Faktor produksi sangat menentukan besar kecilnya produksi yang diperoleh. Hubungan antara faktor produksi input dan produksi output disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara tingkat produksi dan tingkat penggunaan faktor produksi Boediono, 2002. Faktor produksi menggambarkan bahwa bentuk umum fungsi produksi yang bisa menampung berbagai kemungkinan substitusi antara kapital [K], tenaga kerja [L], adalah sebagai berikut : Q = f K, L Dimana : Q = Output atau keluaran K = Stok Capital atau modal L = Labour atau tenaga kerja Universitas Sumatera Utara Analisis fungsi produksi sering digunakan untuk mendapatkan informasi bagaimana sumber daya yang terbatas dapat dikelola dengan baik agar produksi maksimum dapat diperoleh. Dalam pemakaian fungsi produksi, kondisi efisiensi harga dipakai sebagai patokan, yaitu dengan mengatur penggunaan faktor produksi sedemikian rupa, sehingga nilai produk marginal suatu input X sama dengan harga faktor produksi input tersebut. Setiap faktor produksi yang terdapat dalam perekonomian adalah dimiliki oleh seseorang. Pemiliknya menjual faktor produksi tersebut kepada pengusaha dan sebagai balas jasanya mereka akan memperoleh pendapatan. Pendapatan yang diperoleh masing-masing jenis faktor produksi tersebut tergantung kepada harga dan jumlah masing-masing faktor produksi yang digunakan. Jumlah pendapatan yang diperoleh berbagai faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu barang adalah sama dengan harga barang tersebut Sukirno, 2002. Fungi produksi pada persamaan 2.3 dapat diturunkan dengan memasukkan sumber daya [M dengan rumus : Q = f K, L,M Fungi produksi tersebut dapat diturunkan dengan memasukkan teknologi [T dengan rumus : Q = f K, L,M,K Sehingga dapat lengkap menjadi fungsi produksi yang memasukkan semua unsur faktor produksi. Berdasarkan modul Depnaker Langkat 2000, faktor- faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas individu tenaga kerja adalah : 1. Sikap mental yang berupa : Universitas Sumatera Utara a. Motivasi kerja yaitu suatu dorongan kehendak yang mempengaruhi perilaku tenaga kerja, untuk berusaha meningkatkan produktivitas kerja karena adanya keyakinan bahwa peningkatan produktivitas mempunyai manfaat bagi dirinya. b. Disiplin kerja yaitu sikap atau tingkah laku berupa kepatuhan dan ketaatan secara sadar terhadap aturan yang berlaku dalam lingkungan kerja, karena adanya keyakinan bahwa dengan aturan-aturan itu tujuannya dapat tercapai. c. Etika kerja adalah seperangkat nilai-nilai atau norma-norma yang diterima sebagai pedoman, pola tingkah laku tenaga kerja. Jika tenaga kerja mempunyai sikap mental produktif, maka dimungkinkan akan mampu mengarahkan dan mengerahkan kemampuan yang dimilikinya untuk meningkatkan produktivitas. 2. Pendidikan Pada umunya orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi, formal atau informal akan mempunyai wawasan yang lebih luas terutama dalam penghayatan akan arti pentingnya produktivitas. Tingginya kesadaran akan pentingnya produktivitas, mendorong tenaga kerja bersangkutan melakukan tindakan produktif. 3. Ketrampilan Tenaga kerja yang terampil akan lebih mampu bekerja serta akan menggunakan fasilitas kerja dengan baik. Tenaga kerja akan menjadi lebih terampil jika mempunyai kecakapan dan pengalaman yang cukup. Universitas Sumatera Utara 4. Kemampuan Manajerial Pengertian manajemen berkaitan dengan sistem yang diterapkan oleh pimpinan untuk mengelola, ataupun memimpin serta mengendalikan karyawan bawahannya. Apabila cara mengelolanya tepat, maka akan menimbulkan semangat yang lebih tinggi, tenaga kerja terdorong untuk melakukan tindakan yang produktif. Terdapat berbagai sistem manajemen diantaranya adalah manajemen berdasarkan sasaran pengendalian Mutu Terpadu Total Quality Control . Terutama tentang total quality control sudah banyak diterapkan di berbagai negara dan menunjukkan hasil yang positif dalam upaya meningkatkan produktivitas tenaga kerja. 5. Tingkat Penghasilan Apabila tingkat penghasilan cukup akan menimbulkan konsentrasi kerja dan mengerahkan kemampuan yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitas. 6. Gizi dan Kesehatan Apabila kebutuhan gizi dan kesehatan terpenuhi, maka tenaga kerja akan memiliki daya tahan fisik yang lebih kuat dan mampu mempertahankan konsistensi kerja dan memperbaiki motivasi kerja, sehingga akan berdampak pada peningkatan produktivitas. 7. Jaminan Sosial dan kesejahteraan Jaminan sosial yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada karyawannya, pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan pengabdian dan semangat kerja. Apabila jaminan sosialnya mencukupi, maka akan menimbulkan kesenangan bekerja sehinga mendorong pemanfaatan kemampuan yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitas. Universitas Sumatera Utara 8. Kemiskinan Lingkungan dan iklim kerja yang baik akan mendorong karyawan untuk betah bekerja, meningkatkan rasa tanggung jawab dan meningkatkan kualitas kehidupan kerja sehingga berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas. 9. Sarana Produksi Mutu sarana produksi sangat berpengaruh pada peningkatan produktivitas. Apabila sarana produksi yang digunakan tidak baik, kadang-kadang dapat menimbulkan pemborosan bahan. Sarana produksi yang baik apabila yang digunakan oleh tenaga kerja yang trampil akan mendorong peningkatan produktivitas. 10. Teknologi Apabila teknologi yang digunakan sesuai dan mempertimbangkan aspek ekonomis, teknis dan sosial, maka diharapkan akan berdampak terhadap : a. Penyelesaian proses produksi yang tepat waktu. b. Jumlah produksi yang dihasilkan lebih banyak dan bermutu. c. Pemborosan bahan baku dapat ditekan seminimal mungkin. Dari berbagai faktor yang telah dikemukakan, faktor sikap mental dan ketrampilan sangat besar perannya dalam rangka peningkatan produktivitas, maka perlu dilakukan berbagai upaya untuk memantapkan sikap mental serta meningkatkan ketrampilan tenaga kerja. 11. Kesempatan bekerja Seorang karyawan bekerja tentunya mengharapkan peningkatan karier ataupun pengembangan potensi dari pribadinya, yang nantinya akan bermanfaat baik bagi dirinya ataupun organisasinya. Apabila ternyata terbuka kesempatan Universitas Sumatera Utara untuk berprestasi, maka akan menimbulkan dorongan psikologis untuk meningkatkan semangat berkarya, dedikasi serta pemanfaatan potensi yang dimilikinya untuk meningkatkan produktivitas. 2.4. Model Pengukuran Produktivitas Berdasarkan Pendekatan Rasio Input dan Output Pengukuran produktivitas berdasarkan pendekatan rasio input dan output akan mampu menghasilkan tiga jenis pengukuran produktivitas, yaitu produktivitas parsial, produktivitas total faktor dan produktivitas total. a. Produktivitas Parsial Produ ktivitas parsial sering juga disebut dengan produktivitas faktor tunggal yang merupakan rasio dari output terhadap salah satu jenis input. Sebagai contoh, produktivitas tenaga kerja merupakan ukuran produktivitas parsial bagi input tenaga kerja yang diukut berdasarkan rasio output terhadap input tenaga kerja. Produktivitas Tenaga Kerja = Output periode tertentu Input tenaga kerja periode tertentu b. Produktivitas Total Faktor Produktivitas total faktor merupakan rasio dari output terhadap banyaknya input modal dan tenaga kerja yang digunakan. Output bersih adalah hasil pengurangan total output dengan barang-barang dan jasa antara input yang digunakan dalam proses produksi. Berdasarkan definisi tersebut, maka jenis input yang dipergunakan dalam pengukuran produktivitas total faktor adalah hanya faktpr modan dan tenaga kerja. Universitas Sumatera Utara Produktivitas Total Faktor PTF = output bersih Input tenaga kerja+modal c. Produktivitas Total Produktivitas total merupakan rasio dari output total terhadap input total semua input yang digunakan dalam proses produksi. Berdasarkan definisi tersebut, tampak bahwa ukuran produktivitas total merefleksikan dampak penggunaan semua input secara bersama dalam memproduksi output. Produktivitas total = total output tangiable Total input tangible Total output tangiable diartikan sebagai semua output yang dihasilkan oleh perusahaan yang jumlahnya dapat diukur yaitu hasil penjumlahan nilai produk jadi, nilai produk setengah jadi, bunga dari saham dan pendapatan lain-lain. Sedangkan total input tangible terdiri dari depresiasi mesin, material yang digunakan, tenaga kerja, energi seperti listrik, air dan gas, serta perawatan mesin. Menurut Muchdansyah Sinungan 1992 menyatakan bahwa produktivitas adalah konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber- sumber ril yang semakin sedikit dengan produk perusahaan sehingga dikaitkan dengan skill karyawan. Dari uraian tersebut maka dengan kata lain produktivitas merupakan tolok ukur efisiensi produktif suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan. Masukan seringkali dibatasi oleh masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dengan satuan fisik, bentuk atau nilai Ravianto, 1989. Universitas Sumatera Utara Produktivitas tenaga kerja merupakan gambaran kemampuan pekerja dalam menghasilkan output. Hal ini karena produktivitas merupakan hasil yang diperoleh oleh suatu unit produksi dengan jumlah tenaga kerja yang dimiliki, dengan produktivitas kerja yang tinggi menunjukkan kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja juga tinggi. Produktivitas mengandung pengertian filosofis- kualitatif dan kuantitatif-teknis operasional. Secara filosofis-kualitatif, produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang berusaha untuk miningkatkan mutu kehidupan. Keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan mutu kehidupan besok harus lebih baik dari pada hari ini. Produktivitas tenaga kerja juga dapat dilihat dari nilai produksi. Nilai produksi adalah tingkat produksi atau keseluruhan jumlah barang yang merupakan hasil akhir proses produksi pada suatu unit usaha yang selanjutnya akan dijual atau sampai ke tangan konsumen. Naik turunnya permintaan pasar akan hasil produksi dari perusahaan yang bersangkutan. Apabila permintaan hasil produksi perusahaan atau industri meningkat, produsen cenderung untuk menambah kapasitas produksinya. Untuk maksud tersebut produsen akan menambah penggunaan tenaga kerjanya Sudarsono, 1990. Untuk definisi kerja secara kuantitatif, produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai keluaran dengan dengan keseluruhan sumber daya masukan yang digunakan per satuan waktu Simanjutak, 1985. Produktivitas dapat juga didefinisikan sebagai perbandingan antara hasil kerja yang telah dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan dalam waktu tertentu. Satuan ukurannya adalah angka yang menunjukkan ratio antara output dan input. Kenaikan produktivitas berarti pekerja dapat menghasilkan lebih Universitas Sumatera Utara banyak dalam jangka waktu yang sama, atau suatu tingkat produksi tertentu dapat dihasilkan dalam waktu yang lebih singkat.

2.5. Pasar Kredit, Modal Usaha dan Teknologi