18
4. Pemberdayaan lingkungan, dimaksudkan sebagai program perawatan dan
pelestarian llingkungan, agar pihak yang diperintah dan lngkungannya mampu beradaptasi secara kondusif dan saling menguntungkan.
e. Prinsip Pemberdayaan Perempuan
Anwar 2007:31-32 menyebutkan 3 dimensi manajemen program pemberdayaan, yaitu: 1 kegiatan yang dilakukan oleh seorang pengelola
pemimpin, ketua bersama orang lain atau kelompok, 2 kegiatan yang dilakukan bersama dan melalui orang itu mempunyai tujuan yang akan dicapai, dan 3
dilakukan dalam organisasi, sehingga tujuan yang akan dicapai merupakan tujuan organisasi. Loekman Sutrisno 1997: 92-93 menjelskan bahwa terdapat satu
persyaratan terpenting yang harus dipenuhi oleh setiap strategi pengembangan kelompok perempuan apabila program pengembangan kualitas hidup kelompok
perempuan Indonesia berhasil, yakni perbaikan ekonomis dan perbaikan status para perempuan. Dalam artian hak perempuan baik baik secara individual maupun
kelompok untuk memperjuangkan dan melindungi hak mereka serta dapat mempengaruhi arah dan tujuan perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat.
dengan semakin meningkatnya pembangunan di Indonesia maka akan semakin terbuka perekonomian di Indonesia dan harapannya juga semakin terbukanya
kesempatan perempuan dalam sektor ekonomi yang nantinya akan menjadi pemacu bagi laju pertumbuhan partisipasi perempuan dalam kegiatan ekonomi.
f. Tahap-tahap Pemberdayaan
Menurut Sumodiningrat 2004:41 pemberdayaan tidak bersifat selamanya, melainkan sampai target masyarakat mampu untuk mandiri, dan
19
kemudian dilepas untuk mandiri, meski dari jauh dijaga agar tidak jatuh lagi. Dari pendapat tersebut berarti pemberdayaan melalui suatu masa proses belajar hingga
mencapai status, mandiri. Meskipun demikian dalam rangka menjaga kemandirian tersebut tetap dilakukan pemeliharaan semangat, kondisi, dan kemampuan secara
terus menerus supaya tidak mengalami kemunduran. Pemberdayaan masyarakat akan berlangsung secara bertahap. Menurut
Aziz dalam Alfitri 2011:26, rincian tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam pemberdayaan. Pertama, Membantu masyarakat dalam manemukan masalahnya.
Kedua, Melakukan analisis terhadap permasalahannya tersebut secara mandiri. Ketiga, Menentukan skala prioritas masalah, dalam arti memilih dan memilah tiap
msalah yang paling mendesak untuk diselesaikan. Keempat, Mencari penyelesaian masalah yang sedang dihadapi, antara lain dengan pendekatan sosio cultural yang
ada dalam
masyarakat.Kelima, Melaksanakan
tindakan nyata
untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Keenam, Mengevaluasi seluruh
rangkaian dan proses pemberdayaan itu untuk dinilai sejauh mana keberhasilan dan kegagalannya.
Berhubungan dengan pendapat di atas, Ambar Teguh S 2004:83 menyatakan bahwa tahap-tahap yang harus dilalui tersebut adalah sebagai berikut:
1 Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan
peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri. 2
Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, kecakapan, ketrampilan agar terbuka wawasan dan memberikan
ketrampilan dasar sehingga
dapat mengambil
peran didalam
pembangunan. 3
Tahap peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan-ketrampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan inovatif untuk
mengantarkan pada kemandirian.
20
Menurut Lippit 1961 dalam Totok Mardikanto 2013: 123 merinci tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat ke dalam tujuh kegiatan pokok, yaitu:
1. Penyadaran, yaitu kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk menyadarkan
masyarakat tentang keberadaannya sebagai individu dan anggota masyarakat, maupun kondisi lingkungannya yang menyangkut lingkungan fisikteknis,
sosial-budaya, ekonomi dan politik. 2.
Menunjukan adanya masalah, yaitu kondisi yang diinginkan tidak berkaitan dengan
keadaan sumber
daya alam,
manusia, sarana-prasarana,
kelembagaan, budaya dan aksesibilitas, lingkungan fisikteknis, sosial- budaya, dan politik.
3. Membantu pemecahan masalah. Sejak analisis akar masalah, analisis
alternatif pemecahan masalah, serta pilihan alternatif pemecahan terbaik yang dapat dilakukan sesuai dengan kondisi internal maupun kondisi eksternal
yang dihadapi. 4.
Menunjukan pentingnya perubahan, yang sedang dan akan terjadi di lingkungannya, baik lingkungan organisasi dan masyarakat lokal, nasional,
regional dan global. 5.
Melakukan pengujian dan demonstrasi, kegiatan uji coba dan demonstrasi sangat diperlukan karena tidak semua inovasi selalu cocok dengan kondisi
masyarakatnya. 6.
Memproduksi dan publikasi informasi. Sesuai dengan perkembangan teknologi, produk dan media publikasi yang digunakan perlu disesuaikan
dengan karakteristik calon penerima manfaat penyuluhannya.