Faktor Penghambat dalam Pemberdayaan Perempuan Melalui
72
PPSM MAWAR menyelenggarakan kegiatan guna meningkatkan kemampuan kepada perempuan untuk bergerak dalam bidang lingkungan,
yang bertujuan agar perempuan memiliki kemampuan dan kecakapan agar lebih produktif, mandri, meningkatkan kesejahteraan serta menambah
penghasilan dan menjaga kebersihan lingkungan. Adapun tahapan-tahapan dalam pemberdayaan perempuan yang
harus dilalui sesuai dengan pendapat Ambar Teguh S 2004:83 adalah sebagai berikut :
1 Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar
dan peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri.
Tahap ini adalah tahap yang paling dasar dalam proses pemberdayaan, karena tahap ini masyarakat diberikan arahan untuk
mengubah pola pikir agar lebih mandiri dalam menghadapi berbagai permasalahan yang muncul di lingkungan. Melalui kegiatan penyadaran ini
diharapkan masyarakat mampu membuka pikiran dan sadar akan kondisi saat ini, dengan demikian dapat merangsang pola pikir masyarakat untuk
memperbaiki guna terciptanya masa depan yang lebih baik. Tahap penyadaran yang dilakukan oleh PPSM MAWAR adalah
dengan kegiatan sosialisasi kepada warga. Sosialisasi dilakukan dengan tujuan untuk menginformasikan kepada warga tentang pentingnya persoalan
lingkungan, pengelolaan sampah, peran perempuan dan kemampuan perempuan untuk lebih mandiri dengan pemanfaatan sampah. Peserta dalam
73
sosialisasi ini adalah perwakilan warga RW 1 ibu-ibu kelompok PKK dan perwakilan karang taruna. Hasil yang diharapkan dari sosialisasi ini yaitu
terjadi penyadaran kepada warga seputar lingkungan, sampah dan dapat mempengaruhi cara berfikir masyarakat terhadap persoalan lingkungan dan
sampah, selain itu setiap KK bisa melakukan pemilahan sampah di rumah masing-masing. Selain kegiatan sosialisasi, PPSM MAWAR juga
mempublikasikan persoalan seputar lingkungan dan sampah kepada warga masyarakat melalui leaflet yang dipasang di sekitar PPSM MAWAR.
2 Tahap Transformasi Kemampuan berupa Wawasan, Kecakapan dan
Ketrampilan.
Pada tahap ini diharapkan agar masyarakat memiliki wawasan yang terbuka dengan diadakannya pelatihan ketrampilan. Pelatihan yang diberikan
adalah pelatihan tentang pengelolaan bank sampah dan pelatihan pembuatan kreasi. PPSM MAWAR mendatangkan petugas dari PPEJ Pusat
Pengelolaan Ekoregion Jawa dan dari Yayasan Lestari untuk mengisi pelatihan tersebut.
Dalam pelatihan tersebut juga diajarkan tentang tahapan-tahapan dalam pengelolaan sampah, antara lain:
a Pencegahan reduce
Masyarakat diharapkan bisa mengurangi sampah bukan hanya jumlah sampah tetapi juga mengurangi penggunaan barang-barang yang
mengandung bahan kimia. Seperti kegiatan pemilahan sampah yang ada di PPSM MAWAR.
74
b Pemakaian ulang reuse
Masyarakat diharapkan bisa memperpanjang usia penggunaan barang melalui perawatan dan pemanfaatan kembali barang secara langsung.
c Daur ulang recycle
Masyarakat diharapkan mampu mengolah barang yang tidak terpakai menjadi barang baru. Kegiatan di PPSM MAWAR yang termasuk daur
ulang sampah adalah pembuatan kerajinan dan pembuatan komposting. Dalam pembuatan kerajinan, para anggota menggunakan sampah bekas,
seperti plastik untuk membuat berbagai macam kerajinan. Plastik bisa digunakan dalam pembuatan bros, bunga dan tas. Untuk pembuatan
komposting yang diperlukan adalah sisa makanan, buah-buahan yang sudah membusuk dan dedaunan yang gugur.
d Buang dispotal
Pembangan disini merupakan alternatif terakhir apabila cara di atas sudah dilaksanakan secara maksimal. Pembuangan juga harus dilakukan secara
aman, yaitu di Tempat Pembuangan Akhir bukan di selokan atau di sungai.
Tahap ini akan berjalan dengan baik apabila tahap yang pertama sudah sesuai dengan tujuan yang ingin di capai. PPSM MAWAR pada tahap
dua ini bertugas memberikan pengetahuan dan ketrampilan sehingga nantinya bsa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu juga memiliki
bekal untuk bisa bekerja dan membantu perekonomian keluarga.