Sarana dan Prasarana PPSM MAWAR

57 Bp NU menyatakan bahwa penyadaran terhadap perempuan khususnya ibu-ibu adalah tahap awal dari pemberdayaan perempuan memlalui pengelolaan sampah ini. Hal serupa diungkapkan oleh ibu SR selaku pengurus PPSM MAWAR yaitu : “untuk tahapan pelaksanaannya, yang pertama dulu masyarakat diberikan sosialisasi agar masyarakat sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan dsb, setelah itu diberikan pelatihan pelatihan mbak, seperti pengeolaan sampah 3R, tentang bank sampah, dll.” Sama halnya dengan yang dikatakan ibu MM, bahwa: “ untuk tahapannya yang pertama adalah mengadakan sosialisasi guna menyadarkan masyarakat tentang pentingnya mengelola sampah, mengadakan pelatihan tentang pengelolaan sampah dengan mendatangkan narasumber yang sudah berpengalaman, mengadakan study banding ke kelompok-kelompok pengelolaan sampah juga mbak, setelah pengurus dan anggota mempunyai ketrampilan dalam mengelola sampah selanjutnya bisa mengaplikasannya dengan sharing pengetahuan atau mengisi pelatihan” Tahap pelaksanaan yang dipaparkan oleh ibu MM memiliki maksud dengan adanya program pengelolaan sampah ini bisa menadikan para perempuan Randugunting memiliki kemandirian untuk melakukan sesuatu yang bisa menghasilkan tidak hanya bergantung pada pasangan. Selain itu, perempuan khususnya ibu rumah tangga menjadi memiliki ketrampilan dan kemampuan untuk mengelola sampah, tidak hanya membuang atau membakar sampah tapi dengan mengelolaa sampah bisa untuk mengisi waktu luang, menambah pengetahuan, pendapatan dan lebih mandiri. Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui program pengelolaan sampah di PPSM MAWAR adalah dengan melalui tahap-tahap sebagai berikut, pertama tahap penyadaran yakni mengadakan sosialisasi guna menyadarkan kepada 58 msyarakat khususnya ibu-ibu untuk menjaga dan sadar akan kebersihan lingkungan. Kedua, memberikan pelatihan kepada pengurus dan anggota mengenai pengelolaan sampah dan memberikan pengalaman nyata berupa study banding kekelompok pengelolaan sampah yang memiliki kualitas baik sehingga dapat memberikan motivasi dan semangat kepada pengurus dan anggota PPSM MAWAR. Ketiga, peningkatan kemampuan yaitu dengan menularkan kemampuan dan pengetahuannya kepada orang lain, dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat dan sharing pengetahuan dengan sesama kelompok yang berkecimpung dalam pengelolaan sampah. Dengan memberikan pelatihan diharapkan bisa menambah wawasan, kemampuan, dan ketrampilan bagi orang lain mengenai pengelolaan sampah yang nantinya bisa diterapkan dikehidupan sehari-hari dan akan berdampak pada kondisi lingkungan yang lebih baik. Tahapan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan perempuan melalui pengelolaan sampah dikatakan berhasil apabila semua tahapan berjalan dengan baik dan memberi dampak bagi pengurus, anggota dan masyarakat. seperti yang disampaikan oleh ibu MM: “ dari seluruh tahapan yang sudah saya sampaikan, menurut saya sudah berhasil mbak, walaupun masih ada sebagian kecil masyarakat yang tidak berpartisipasi dalam seluruh kegiatan, tapi ya wajar mbak, untuk saat ini masyarakat sudah sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, khususnya untuk ibu-ibu sudah peka sama yang namanya sampah, tambah pengetahuan dan bisa mengkreasikan sampah menjadi barang yang layak untuk dijual.” Menurut Ibu MM, pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui program pengelolaan sampah yang ada di PPSM MAWAR sudah berjalan dengan baik, masyarakat sudah sadar dengan menjaga dan merawat