78 memerlukan bantuan dari peneliti dengan memberikan pertanyaan tambahan
sebagai pancingan. Bachtiar S. Bachri 2005: 161-163 mengungkapkan anak dapat
menceritakan kembali isi cerita diantaranya melalui ungkapan-ungkapan spontan dan penjelasan lisan. Sesuai dengan teori tersebut, anak menceritakan kembali isi
cerita di Gugus 2 Kecamatan Kretek melalui ungkapan-ungkapan spontan dan penjelasan lisan. Anak dapat menceritakan kembali isi cerita dengan memberikan
jawaban atau bercerita secara langsung ketika diberikan pertanyaan oleh peneliti tentang cerita yang telah dibacakan guru.
Muh. Nur Mustakim 2005: 187-188 mengungkapkan kemampuan menceritakan kembali isi cerita pada anak yaitu anak belajar memahami isi cerita
terlebih dahulu dengan cara menyimak cerita, sehingga terbentuk kemampuan kemampuan anak menyusun dari kalimat sederhana menjadi kalimat yang
panjang, bermakna, dan mudah dipahami dan kuantitas serta kualitas meningkat. Sesuai dengan teori tersebut, kemampuan menceritakan kembali isi cerita pada
anak dimulai anak mendengarkan dan menyimak terlebih dahulu ketika guru bercerita kemudian anak dapat menceritakan kembali isi cerita menggunakan
kalimat sederhana dan mudah dipahami. Kemampuan mengungkapkan bahasa anak usia 4-5 tahun dalam
Permendiknas Nomor 58 tahun 2009 salah satunya yaitu menceritakan kembali ceritadongeng yang pernah didengar. Berdasarkan Permendiknas Nomor 58 tahun
2009 tentang menceritakan kembali ceritadongeng yang pernah didengar, sebagian besar anak di Gugus 2 Kecamatan Kretek dalam menceritakan kembali
79 cerita yang pernah didengar termasuk dalam kategori berkembang. Anak mampu
menceritakan kembali isi cerita, namun masih memerlukan bantuan berupa memberikan pertanyaan tambahan kepada anak sebagai pancingan agar anak
mampu menceritakan kembali isi cerita. Kendala yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan anak menceritakan
kembali isi cerita di antaranya adalah anak masih butuh bantuan dalam menceritakan kembali isi cerita. Peneliti harus aktif bertanya agar anak mampu
mengingat dan dapat bercerita sesuai dengan cerita yang telah dibacakan guru. Penelitian juga sempat tertunda dari jadwal yang telah disepakati karena ada rapat,
anak-anak mengikuti kegiatan tambahan untuk persiapan lomba seperti dolanan anak dan drumband, serta adanya simulasi penanggulangan kebarakaran oleh
pemadam kebakaran di lapangan.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan ruang lingkup yaitu hanya membahas tentang kemampuan menceritakan kembali isi cerita pada anak Kelompok A.
Media yang digunakan guru ketika bercerita kepada anak menggunakan buku cerita bergambar. Oleh karena itu masih perlu adanya penelitian lanjutan yang
dapat mengurai lebih dalam tentang kemampuan menceritakan kembali isi cerita pada anak Kelompok A seperti menggunakan media lain yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan menceritakan kembali isi cerita pada anak Kelompok A.
Media lain tersebut dapat berupa boneka jari dan cerita dalam bentuk video.
80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Kemampuan menceritakan kembali isi cerita pada anak Kelompok A di Gugus
2 Kecamatan Kretek, Bantul berada dalam kategori berkembang dengan kisaran persentasenya 40-60 yaitu pada penelitian pertama sebanyak 65
dan pada penelitian kedua sebanyak 62 2.
Tahap-tahap kemampuan anak dalam menceritakan kembali isi cerita di Gugus 2 Kecamatan Kretek, Bantul yaitu: a anak menceritakan inti cerita; b
anak menceritakan tokoh cerita; c anak menceritakan alur cerita, d anak menceritakan judul cerita; e anak mengungkapkan pesan cerita; dan f anak
menceritakan secara keseluruhan. 3.
Tidak ada perbedaan yang signifikan dari judul cerita dan cara bercerita yang dilakukan terhadap kemampuan menceritakan kembali isi cerita pada anak
Kelompok A di Gugus 2 Kecamatan Kretek, Bantul.
81
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka dapat
dikemukkan implikasi penelitian sebagai berikut.
1. Data mengenai
kemampuan menceritakan kembali isi cerita pada anak Kelompok A d
apat menjadi gambaran bagi guru untuk mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan menceritakan kembali isi cerita .
2. Guru memberikan stimulasi dengan membiasakan anak mendengarkan cerita
dan bercerita sehingga anak dapat memiliki kemampuan menceritakan kembali isi cerita yang lebih baik.
3. Pemilihan buku cerita disesuaikan dengan dunia anak dan kegiatan bercerita
dilakukan dengan semenarik mungkin dan menarik perhatian anak sehingga anak dapat antusias memperhatikan guru bercerita dan lebih memahami cerita
yang dibacakan guru.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai rekomendasi peneliti menyarankan kepada pihak yang berpengaruh dalam
kemampuan menceritakan kembali isi cerita sebagai berikut. 1.
Bagi Guru, membiasakan dan menstimulasi anak bercerita dan memaksimalkan kemampuan menceritakan kembali isi cerita pada anak
Kelompok A sesuai dengan sesuai dengan Permendiknas Nomor 58 tahun 2009 tentang kemampuan bahasa anak usia 4-5 tahun, salah satunya yaitu
menceritakan kembali ceritadongeng yang pernah didengar.
82 2.
Bagi Kepala Sekolah, memberikan fasilitas yang menunjang kegiatan bercerita seperti menyediakan buku-buku cerita yang sesuai dengan tahap
perkembangan anak misalnya cerita fabel binatang atau cerita yang dekat dengan dunia sekitar anak dengan menggunakan bahasa yang sederhana. Buku
cerita yang disediakan lebih menonjol pada gambar. Buku-buku tersebut ditata dengan rapi dan menarik perhatian anak.
3. Bagi Orangtua, memberikan stimulasi dengan membiasakan mengajak anak
bercerita dan memberikan waktu yang lebih banyak untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak.