44
penelitian dengan cara mengamati kemampuan anak dalam menceritakan kembali isi cerita.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah atribut, sifat, atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2011: 38. Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu kemampuan anak menceritakan
kembali isi cerita. Menceritakan kembali cerita merupakan kegiatan anak setelah anak memahami dan menceritakan kembali isi cerita. Penceritaan yang disajikan
oleh anak bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan dan keterampilan anak bercerita. Ada tiga hal yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu anak mampu
menyusun kembali cerita yang disimak dari proses penceritaan, anak terampil menggunakan bahasa lisan melalui kegiatan berbicara produktif, dan anak
terampil mengekspresikan perilaku dan dialog cerita dalam simulasi kreatif Muh. Nur Mustakim, 2005: 187-188.
Variabel ini diukur dengan beberapa indikator dari kemampuan anak dalam menceritakan kembali isi cerita yang mengacu pada tahapan anak
menceritakan kembali isi cerita, yaitu: 1.
Anak mampu mengungkapkan atau menyatakan kembali judul cerita 2.
Anak mampu mengenali tokoh-tokoh dalam cerita 3.
Anak mampu menceritakan kembali sesuai dengan inti cerita 4.
Anak mampu menceritakan kembali sesuai dengan alur cerita
45
5. Anak mampu menceritakan kembali secara keseluruhan
6. Anak mampu memahami dan menjelaskan pesan moral yang ada dalam cerita.
Kemampuan anak menceritakan kembali adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efektif dan efisien ditentukan oleh
kemampuan anak mendengar, menyimak, dan bercerita di TK Gugus 2 Kecamatan Kretek, Bantul.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
Sugiyono, 2005: 102. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.
a Tes Lisan
Menurut Wina Sanjaya 2011: 101 tes lisan merupakan bentuk tes yang menggunakan bahasa secara lisan. Tes lisan dilakukan oleh peneliti dengan cara
melakukan tes secara lisan kepada anak. Tes lisan tersebut meliputi beberapa pertanyaan mengenai kemampuan menceritakan kembali isi cerita seperti
pertanyaan mengenai judul cerita, tokoh cerita, inti cerita, alur cerita, cerita secara keseluruhan, dan pesan moral yang terkandung dalam cerita instrumen tes lisan
berada pada Lampiran 8.