3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data penelitian adalah wawancara mendalam secara langsung terhadap infoman. Wawancara dilakukan terhadap informan dengan
mendatangi informan ke tempat tinggalnya. Observasi dilakukan terhadap objek penelitian yang berkaitan dengan tingkah laku dan segala tindakan ataupun perlakuan
yang diterimanya. Uji keabsahan data dilakukan dengan tehnik triangulasi data. Peneliti akan
memastikan bahwa catatan harian wawancara dengan informan dan catatan harian observasi telah terhimpun. Kemudian dilakukan uji silang terhadap materi catatan-
catatan harian, untuk memastikan tidak ada informasi yang bertentangan antara catatan harian wawancara dan catatan harian observasi. Jika ada perbedaan informasi
atau informasi tidak relevan, peneliti akan menelusuri sumber perbedaan tersebut dan mengonfirmasi perbedaan tersebut pada informan dan sumber-sumber lainnya.
Proses trianggulasi dilakukan terus-menerus sepanjang proses mengumpulkan data dan analisis data, sampai suatu saat peneliti yakin bahwa sudah tidak ada lagi
perbedaan-perbedaan, dan tidak ada lagi yang perlu dikonfirmasikan kepada informan Bungin, 2007:252
Penelitian menggunakan data primer yaitu wawancara menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun dan data sekunder diperoleh dari Pemerintah Kota
Langsa. Bentuk pertanyaan yang digunakan pada umumnya adalah pertanyaan terbuka, yang memungkinkan informan bebas mengekspresikan diri, menentukan
jenis dan banyaknya informasi yang akan diperoleh serta menyatakan apa yang
Universitas Sumatera Utara
mereka pikir penting dan informasi penting yang sebelumya tidak terpikir oleh peneliti.
Tehnik pengumpulan data dengan menggunakan alat bantu yaitu alat tulis, ‘note book’ dan kamera. Data hasil pengamatan dan wawancara umumnya langsung
ditulis di tempat penelitian dalam bentuk tulisan-tulisan singkat. Tulisan-tulisan singkat ini kemudian dikembangkan ke dalam bentuk ‘field note’ yang lebih rinci dan
lengkap. Alat perekam tidak selalu digunakan dalam pengumpulan data, untuk
menghindarkan kecemasan atau kecanggungan informan dalam memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Namun, sesekali alat perekam akan
digunakan untuk merekam jalannya wawancara setelah mendapat persetujuan dari informan dalam penggunaannya di lapangan, sehingga semua data penting yang
diungkapkan informan tidak ada yang hilang.
3.5. Prosedur Penelitian