Uji Fitokimia Herba Meniran

2006 , ekstrak etanol buah pare Momordica charantia L. yang memiliki nilai LC 50 sebesar 519,226 µgml Cahyadi 2009, ekstrak metanol daun saga Abrus precatirius L. yang memiliki nilai LC 50 sebesar 606,736 µgml Juniarti et al. 2009, dan ekstrak n-heksana makro alga Turbinaria decurrens yang memiliki nilai LC 50 Model ideal dalam pencarian obat antitumor atau anti kanker potensial adalah senyawa bioaktif yang dapat membunuh sel tumor namun memiliki toksisitas rendah terhadap sel normal. Ekstrak T. decurrens menunjukkan potensi bioaktivitas sebagai antitumor HeLa dan mampu meningkatkan proliferasi sel limfosit manusia Fajarningsih et al. 2008. sebesar 672,59 µgml Fajarningsih et al. 2008.

4.5. Uji Fitokimia Herba Meniran

Hasil pengujian masing-masing ekstrak herba meniran memperlihatkan bahwa pelarut yang paling optimal dalam menarik senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam herba meniran adalah pelarut metanol. Ekstrak metanol herba meniran mengandung senyawa alkaloida, glikosida, steroida dan triterpen bentuk bebas, saponin, tanin, dan flavonoida. Sedangkan pelarut etil asetat dan n-heksana bukan merupakan pelarut yang potensial untuk menarik senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam herba meniran. Ekstrak etil asetat herba meniran diketahui mengandung senyawa glikosida, saponin, tanin, dan flavonoida. Ekstrak n-heksana herba meniran diketahui hanya mengandung senyawa steroida dan triterpen bentuk bebas. Universitas Sumatera Utara Hasil pengujian fitokimia herba meniran dengan menggunakan berbagai jenis pelarut dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil uji fitokimia masing-masing ekstrak herba meniran Golongan senyawa Ekstrak metanol Ekstrak etil-asetat Ekstrak n-heksana Alkaloida + - - Glikosida + + - Steroida dan triterpen bentuk bebas + - + Saponin + + - Sianogenik glikosida - - - Antrakinon glikosida - - - Tanin + + - Flavonoida + + - Hasil pengujian fitokimia herba meniran ini sesuai dengan hasil pengujian aktivitas antimikroba dan hasil pengujian sitotoksik herba meniran. Ekstrak metanol merupakan ekstrak yang paling potensial dalam menghambat pertumbuhan bakteri dan khamir patogen, begitu juga hasil uji sitotoksik menyatakan ekstrak metanol pula yang memiliki nilai LC 50 Menurut Robinson 1995 senyawa alkaloida yang dikandung brotowali dapat mengganggu terbentuknya jembatan silang komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut. Selain itu menurut Schlegel Schmidt 1994 tertinggi yaitu 59,97 µgml, sesuai dengan hasil pengujian fitokimia bahwa ekstrak metanol yang paling banyak mengandung senyawa-senyawa aktif antimikroba. Universitas Sumatera Utara alkaloida mampu berikatan dengan DNA, sehingga menghambat pembentukan enzim penting dari mikroorganisme dan perusakan senyawa protein dari mikroorganisme. Senyawa golongan terpenoid dapat berikatan dengan protein dan lipid yang terdapat pada membran sel dan bahkan dapat menimbulkan lisis pada sel Nursal et al. 2006. Menurut Schlegel Schmidt 1994 flavonoida merusak dinding sel bakteri karena sifatnya yang lipofilik, saponin menyerang membran sel bakteri melalui pembentukan ikatan senyawa polar saponin dengan lipoprotein dinding sel dan gugus nonpolar saponin dengan lemak sel bakteri, sehingga terjadi gangguan semipermeabilitas membran sitoplasma yang mengakibatkan terjadinya gangguan fungsi sel, diikuti dengan pecahnya sel dan kematian sel mikroba. Ajizah 2004 menyebutkan tanin mempunyai sifat pengelat berefek plasmolitik yang dapat mengerutkan dinding sel atau membran sel bakteri sehingga mengganggu permeabilitas sel tersebut, kemudian sel tidak dapat melakukan aktivitas dan pertumbuhan sel terhambat bahkan mati. Masduki 1996 juga menjelaskan bahwa tanin aktif antibakteri dengan cara mempresipitasikan protein, berekasi dengan membran sel, inaktivasi enzim, dan destruksi atau inaktivasi fungsi materi genetik bakteri. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL HERBA MENIRAN HIJAU (Phyllanthus niruri Linn) DENGAN MENIRAN MERAH (Phyllanthus urinaria Linn) TERHADAP Staphylococcus aureus SECARA INVITRO

5 80 22

UJI TOKSISITAS EKSTRAK KLOROFORM DAN EKSTRAK ETANOL HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) TERHADAP LARVA Artemia UJI TOKSISITAS EKSTRAK KLOROFORM DAN EKSTRAK ETANOL HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) TERHADAP LARVA Artemia salina Leach DAN PROFIL KROMA

0 0 5

Pengaruh cara pengeringan terhadap mutu herba meniran (Phyllanthus niruri LINN.) Influence of drying methods to quality of meniran herb (Phyllanthus niruri LINN.).

0 0 4

KARAKTERISASI EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI.

0 1 7

Aktivitas Ekstrak Air dan Etanol Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.) terhadap Reaksi Inflamasi Pada Mencit Galur Swiss Webster Dengan Dermatitis Alergika.

0 0 35

Efek Infusa Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.) Terhadap Diuresis Pada Pria Dewasa.

0 0 27

Pengaruh Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.) Terhadap Tekanan Darah Normal Pada Pria Dewasa.

1 6 43

Pengaruh Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.) Sebagai Antihepatotoksik (Studi Pustaka).

0 2 9

Uji aktivitas antibakteri ekstrak herba meniran (Phyllanthus niruri) terhadap pertumbuhan bakteri bacillus cereus dan escherichia coli.

5 23 124

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70 % dan E til Asetat Herba Meniran ( Phyllanthus niruri L . ) Terhadap Klebsiella pneumoniae dan Staphylococcus epidermidis.

0 0 15