sama tetapi tanpa menggunakan ekstrak. Ke dalam setiap vial ditambahkan DMSO sebanyak 50 µl dan ditambahkan air laut sebanyak 2 ml. Sebanyak 10 ekor larva
udang dimasukkan ke dalam masing-masing vial dan ditambahkan air laut hingga volume total 5 ml. Kematian larva udang diamati setelah 24 jam. Data yang diperoleh
diolah dengan analisis probit menggunakan program SPSS 15.0 for windows untuk mengetahui nilai LC
50
Cahyadi 2009.
3.11. Uji Fitokimia Herba Meniran
Uji fitokimia herba meniran adalah uji yang dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa kimia yang terkandung didalamnya. Senyawa kimia yang diuji
antara lain: alkaloida, glikosida, steroida dan triterpen bentuk bebas, saponin, cyanogenik glikosida, antrakinon glikosida, tanin, dan flavonoida. Prosedur kerja uji
fitokimia dapat dilakukan dengan cara : 1.Alkaloida
Sebanyak 1 g ekstrak metanol herba meniran ditambahkan ke dalam 10 ml 0,2 N HCl, kemudian dipanaskan selama 10 menit pada suhu 100º C, selanjutnya
didinginkan dan disaring. Lalu ditambahkan 2 tetes larutan iodium ke dalam 0,5 ml filtrat, jika terdapat kekeruhan maka mengandung alkaloida Depkes RI 1995.
2. Glikosida
Membuat larutan percobaan Sebanyak 1 g ekstrak metanol herba meniran dicampurkan dengan 10 ml campuran
etanol 95 dengan air 7:3 dalam alat pendingin alir balik, kemudian direfluks
Universitas Sumatera Utara
selama 10 menit, lalu larutan tersebut didinginkan dan disaring. Kemudian 25 ml air dan 25 ml timbal II asetat 0,4 M ditambahkan ke dalam 20 ml filtrat, kemudian
dikocok dan didiamkan selama 5 menit, lalu disaring. Filtrat diekstrak sebanyak 3 kali dengan menambahkan 20 ml campuran kloroform-isopropanol 3:2. Kemudian
ditambahkan Na
2
SO
4
Cara percobaan anhidrat ke dalamnya, lalu disaring dan diuapkan pada suhu
tidak lebih dari 50º C. Selanjutnya sisa filtrat dilarutkan dengan 2 ml metanol.
Sebanyak 0,1 ml larutan di atas diuapkan dengan penangas air. Kemudian sisanya dilarutkan dalam 5 ml asam asetat anhidrat, ditambahkan pula 10 tetes asam sulfat
pekat, maka akan terjadi warna biru atau hijau, jika mengandung glikosida reaksi Libermann-Bouchard Depkes RI 1995.
3. Steroida dan Triterpen Bentuk Bebas
Sebanyak 1 g ekstrak metanol herba meniran dimaserasi dengan 20 ml eter selama 2 jam, lalu disaring. Kemudian 5 ml filtrat diuapkan di dalam cawan penguap, lalu
ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat, maka akan terbentuk warna ungu atau hijau jika mengandung steroida atau triterpen Farnsworth
1996.
4. Saponin
Sebanyak 10 ml air panas ditambahkan ke dalam 0,5 g ekstrak metanol herba meniran, lalu didinginkan dan dikocok kuat-kuat selama 10 detik. Apabila terbentuk
buih selama tidak kurang dari 10 menit, setinggi 1 cm sampai 10 cm dan jika
Universitas Sumatera Utara
ditambahkan 1 tetes HCl 2 N, buih tidak hilang maka ekstrak tersebut mengandung saponin Depkes RI 1995.
5. Sianogenik Glikosida
Sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer kemudian dilembabkan dengan air. Kertas saring yang telah dibasahi dengan larutan natrium pikrat dijepitkan dengan bantuan
gabus pada mulut labu. Kemudian sampel tersebut dibiarkan terkena sinar matahari. Apabila timbul warna merah pada kertas saring menunjukkan adanya sianogenik
glikosida Depkes RI 1995.
6. Antrakinon Glikosida