BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : 1.
Masing-masing ekstrak herba meniran memiliki aktivitas antimikroba yang berbeda. Ekstrak yang paling potensial adalah ekstrak metanol.
2. Ekstrak herba meniran memiliki nilai LC
50
3. Ekstrak herba meniran mengandung senyawa aktif antimikroba seperti alkaloida,
glikosida, steroida dan triterpen bentuk bebas, saponin, tanin dan flavonoida. 1000 µgml.
5.2. Saran
Sebaiknya dilakukan penelitian lanjut dengan menggunakan beberapa jenis bakteri dan khamir patogen lainnya dan dengan metode yang lain pula sehingga
diketahui besar konsentrasi masing-masing senyawa aktif yang terkandung dalam setiap ekstrak.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Adfa M. 2005. Survey Etnobotani, Studi Senyawa Flavonoid dan Uji Brine Shrimp Beberapa Tumbuhan Obat Trasdisional Suku Serawai di Propinsi Bengkulu.
Jurnal Gradien 11 : 43-50. Agoes A Jacob T. 1992. Antropologi Kesehatan Indonesia. Cetakan 1. Penerbit
EGC : Jakarta. Ajizah A. 2004. Sensitivitas Salmonella typhimurium terhadap ekstrak daun Psidium
guajava L. Jurnal Bioscientise 11 : 31-38. Ajizah A, Thihana, Mirhanuddin. 2007. Potensi Ekstrak Kayu Ulin Eusideroxylon
zwageri T et B dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Secara invitro. Jurnal Bioscientiae 41 : 37-42.
Aziddin Y Syarifuddin. 1990. Pengobatan Tradisional Daerah Kalimantan Selatan. Depdikbud : Jakarta.
Budiyanto AK. 2002. Mikrobiologi Terapan. Edisi 1. Cetakan 3. Universitas Muhammadiyah Malang Press : Malang.
Cahyadi R. 2009. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Buah Pare Momordica charantia L. terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine
Shrimp Lethality Test BST. Laporan Akhir Penelitian Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro : Semarang.
Dalimartha S. 2000. 36 Resep Tumbuhan Obat Untuk Menurunkan Kolesterol. Penebar Swadaya : Jakarta.
Depkes RI. 1995. Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Depkes RI : Jakarta. Djauhariya E Hernani. 2004. Gulma Berkhasiat Obat. Cetakan I. Penebar Swadaya
: Jakarta. Dzulkarnain B, Sundari D, Chozin A. 1996. Tanaman Obat Bersifat Antibakteri di
Indonesia. Cermin Dunia Kedokteran. 110 : 35-48. Fahri C, Sutarno, Listyawati S. 2005. Kadar Glukosa dan Kolesterol Total Darah
Tikus Putih Rattus norvegicus L. Hiperglikemik setelah Pemberian Ekstrak Metanol Akar Meniran Phyllanthus niruri L.. Biofarmasi 31 : 1-6.
Universitas Sumatera Utara
Fajarningsih ND, Nursid M, Wikanta T, Marraskuranto E. 2008. Bioaktivitas Ekstrak Turbinaria deccurens Sebagai Antitumor HeLa dan T47D serta
Efeknya Terhadap Proliferasi Limfosit. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. 31 : 21-27.
Farnsworth NR. 1996. Biologycal and Phytochemical Screening of Plants. Journal of Pharmaceutical Science. 553 : 257-263.
Foye WO. 1996. Prinsip-Prinsip Kimia Medisinal. Jilid 2. Edisi 2. Cetakan I. Universitas Gadjah Mada Press : Yogyakarta.
Ginting GR. 2008. Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Kembu-Kembu Callicarpa candicans burm.F. dan Rintih Bulung Piper muricatum Bl. terhadap Bakteri
dan Khamir Patogen serta Uji Toksisitas terhadap Brine Shrimp. Skripsi. Departemen Biologi FMIPA USU : Medan.
Gunawan IWG, Bawa IGAG, Sutrisnayanti NL. 2008. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Terpenoid yang Aktif Antibakteri pada Herba Meniran Phyllanthus
niruri Linn. Jurnal Kimia 21 : 31-39. Hayati M. 2003. Terampil Membuat Ekstrak Temu-Temuan. Edisi 1. Cetakan 1.
Penerbit Adicita : Jakarta. Jawetz E, Melnick JL, Adelberg EA. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 20.
Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta. Juniarti, Osmeli D, Yuhernita. 2009. Kandungan Senyawa Kimia, Uji Toksisitas
Brine Shrimp Lethality Test dan antioksidan 1,1-diphenyl-2-pikrilhydrazyl dari Ekstrak Daun Saga Abrus precatorius L.. Jurnal
Makara Sains 13 1 : 50-54.
Kasim E, Yulinery T, Hardiningsih R, Triana E, Napitupulu RNR. 2005. Daya Anti Staphylococcus aureus dari Fermentasi Daun Beberapa Jenis Tumbuhan Obat.
Jurnal Biologi Indonesia 39 : 397-404. Latra IN. 2004. Analisis Peranan Tanaman Herba Meniran sebagai Anti Malaria
terhadap Pertumbuhan Plasmodium berghei dalam Kultur In Vivo pada Mencit. Abstrak Tesis. Institut Teknologi Surabaya : Surabaya.
Lenny S. 2006. Isolasi dan Uji Bioaktivitas Kandungan Kimia Utama Puding Merah dengan Metode Uji Brine Shrimp. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas
Sumatera Utara : Medan.
Universitas Sumatera Utara
Masduki I. 1996. Efek Antibakteri Ekstrak Biji Pinang Areca catechu terhadap S. aureus dan E. coli in vitro. Cermin Dunia Kedokteran 109 : 21-24.
Nursal, Wulandari S, Juwita WS. 2006. Bioaktivitas Ekstrak Jahe Zingeber officinale Roxb. dalam Menghambat Pertumbuhan Koloni Bakteri
Escherchia coli dan Bacillus subtilis. Jurnal Biogenesis 22 : 64-66. Praseno, Nuryastuti T, Mustafa M. 2001. Perbandingan Efikasi Infusa Meniran
Phyllanthus niruri L. dan Kotrimoksazol pada Pengobatan Infeksi Kulit oleh Staphylococcus aureus. Jurnal Berkala Ilmu Kedokteran 332 : 89-93.
Pudjarwoto T, Simanjuntak CH, Indah NP. 1992. Daya Anti Mikroba Obat Tradisional Diare terhadap Beberapa Jenis Bakteri Enteropatogen. Cermin
Kedokteran 761 : 45-47.
Puslitbangtri. 1992. Sepuluh Tahun Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri 1982-1991 Sumbangan Penelitian dalam Pembangunan Perkebunan
Rakyat. Deptan RI : Jakarta. Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi Keenam. Penerbit
ITB : Bandung. Sastrosupandi A. 2002. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Edisi
Revisi. Kanisius : Yogyakarta. Schlegel HG Schmidt K. 1994. Mikrobiologi Umum. Edisi 6. Alih Bahasa :
Baskoro T. UGM-Press : Yogyakarta. Soemiati A, Elya B, Utami DA. 2009. Isolasi dan Identifikasi Ekstrak Herba
Meniran Phyllanthus niruri L.. Di dalam : Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXXVII. Departemen Farmasi FMIPA-UI :
Jakarta.
Sugiyarto, Setyawan AD, Pitoyo A. 2006. Estimasi Kelimpahan dan Distribusi Plantago major L. Di Gunung Lawu. Jurnal Biodiversitas 72 : 143-146.
Syamsuhidayat SS Hutapea JR. 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid I. Departemen kesehatan R.I. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan :
Jakarta. Syukur C Hernani. 2001. Budidaya Tanaman Obat Komersial. Penebar Swadaya :
Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Tampubolon OT. 1995. Tumbuhan Obat Bagi Pecinta Alam. Bhratara : Jakarta. Van Steenis CGGJ. 2003. Flora untuk Sekolah di Indonesia, Alih Bahasa :
Surjowinoto, M. PT. Pradnya Paramita : Jakarta. WHO. 1982. Bacteriological Examination in : Examination of Water Pollution
Control. Academic Press : New York. Yuharmen YH, Eryanti Y, Nurbalatif. 2002. Uji Aktivitas Antimikrba Minyak
Atsiri dan Ekstrak Metanol Lengkuas Alpinia galanga. Jurnal Natur 42 : 1-7.
Zuhud EAM, Rahayu WP, Wijaya CH, Sari PP. 2001. Aktivitas Antimikroba Ekstrak Kedawung Parkia roxburghii G. Don terhadap Bakteri Patogen. Jurnal
Teknologi dan Industri Pangan 121 : 6-11.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alur Kerja Ekstraksi Herba Meniran
Dicuci Dikeringanginkan
Dipotong-potong Dihaluskan
Ditimbang Dimasukkan ke dalam botol steril
Dimaserasi selama + 3 hari dengan pelarut dan diaduk
Disaring Diulang 5 kali
Dievaporasi pada suhu 40ºC
Dibuat konsentrasi 30,15,10, 5 dan 1 Dilarutkan dalam DMSO
Dipipet sebanyak 10µl Diteteskan pada cakram kosong
Dibiarkan ± 1 jam Sampel Herba Meniran
Serbuk
Maserat
Filtrat
Ekstrak kental
Larutan ekstrak residu
Cakram yang mengandung ekstrak
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Alur Kerja Pembuatan Suspensi Bakteri dan Khamir Uji dan Pembuatan Media Uji