Umur Jenis kelamin Landasan Teori

2.4. Umur

Faktor umur sangat berpengaruh terhadap hipertensi karena dengan bertambahnya umur maka semakin tinggi mendapat risiko hipertensi. Hal ini sering disebabkan oleh perubahan alamiah di dalam tubuh yang mempengaruhi jantung, pembuluh darah dan hormon. Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah arteri semakin kehilangan elastisitasnyakelenturannya sehingga tekanan darah cenderung meningkat. Meskipun hipertensi bisa terjadi pada segala usia, namun paling sering dijumpai pada orang berusia 35 tahun atau lebih. Hipertensi pada yang berusia kurang dari 35 tahun akan menaikkan insiden penyakit arteri koroner dan kematian prematur. Dengan bertambahnya umur risiko terkena hipertensi lebih besar prevalensi hipertensi dikalangan usia lanjut cukup tinggi yaitu sekitar 40 dengan kematian sekitar 50 diatas umur 60 tahun.

2.5. Jenis kelamin

Perbedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap terjadinya hipertensi. Kemungkinan terbesar yang mempengaruhi hal tersebut adalah adanya hormon estrogen yang lebih tinggi pada wanita dibanding pria. Esterogen yang cukup tinggi di darah dapat mengurangi resiko terjadinya hipertensi dan penyakit kardiovaskular. Ketika seorang wanita memasuki usia menopause, kadar hormon estrogen dalam darahnya akan semakin menurun yang akhirnya semakin beresiko untuk mengalami hipertensi dan penyakit kardiovaskular. Universitas Sumatera Utara

2.6. Landasan Teori

Penyakit tidak menular PTM secara umum meliputi penyakit jantung, stroke, kanker, hipertensi, diabetes melitus, penyakit paru obstruktif kronis, asma bronkial, penyakit sendi yang sebagian non infeksi, nyeri punggung yang menyebabkan ketidakmampuan bekerja, cedera berat seperti trauma dan lain sebagainya. PTM dapat digolongkan menjadi satu kelompok utama dengan faktor risiko yang sama common underlying risk factor seperti kardiovaskuler, stroke, diabetes melitus, penyakit paru obstruktif kronik dan kanker. Faktor risiko tersebut antara lain mengkonsumsi tembakau, konsumsi tinggi lemak kurang serat, kurang olah raga, alkohol, hipertensi, obesitas, gula darah tinggi, lemak darah tinggi. Penyakit tidak menular PTM telah mempunyai prakondisi sejak dalam kandungan dan masa pertumbuhan yang diperberat oleh gaya hidup yang tidak sehat, kurangnya aktifitas fisik dan penyalahgunaan narkoba. Bila digambarkan maka alur pikir faktor risiko PTM adalah sebagai berikut: Gambar 2.3. Faktor Risiko Penyakit tidak Menular Kenneth J.Royhman,1990 Faktor Genetik Aktifitas Fisik Obesitas Pola Makan - Tinggi Lemak - Tinggi Kelesterol - Tinggi Kalori - Tinggi Garam - Tinggi Glukosa - Rendah Serat Penyakit Tidak Menular Stres Mental Kepribadian Individu Merokok Alkohol Tingkat Universitas Sumatera Utara

2.7. Kerangka Konsep