3.7. Metode Analisis Data
3.7.1. Analisis Univariat
Analisis data secara univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi responden. Analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran
pada masing-masing variabel bebas yang meliputi kebiasaan merokok dan status gizi maupun variabel terikat yaitu hipertensi.
3.7.2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh kebiasaan merokok dan status gizi terhadap hipertensi pada pegawai Kantor Wilayah
Kementerian Agama Sumatera Utara dengan menggunakan uji chi square. Dasar pengambilan keputusan penerimaan hipotesis penelitian berdasarkan tingkat
signifikansi nilai p. Selanjutnya juga mengetahui besar risiko Odds RatioOR paparan terhadap
kasus dengan menggunakan tabel 2X2. Nilai besarnya Odds Ratio ditentukan dengan rumus OR = a.d b.c, dengan Confidence Interval CI 95.
3.7.2. Analisis Multivariat
Analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda untuk melihat pengaruh variabel independen kebiasaan merokok dan status gizi yang
paling berpengaruh dengan variabel dependen hipertensi secara bersama-sama. Variabel manakah yang paling kuat atau dominan hubungannya dibandingkan
variabel lainnya. Analisis ini akan menggunakan komputer dengan program SPSS statistic 17.0.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara bertempat di Jln. Gatot Subroto nomor 261, kecamatan Medan Sunggal, Medan. Pada saat
berdirinya Kementerian Agama tahun 1946, sumatera masih merupakan satu provinsi dengan gubernurnya waktu itu Mr. Tengku Moch. Hasan. Jawatan Agama Sumatera
oleh pemerintah dipercayakan kepada H. Muchtar Yahya, yang kedudukannya masih berada dibawah gubernur.
Pada tahun 1956 pemerintah Sumatera Utara, sebagai gabungan dari keresidenan Sumatera Timur dan Tapanuli berkedudukan di Medan dan daerah Aceh
dijadikan Daerah Istimewa Aceh berkedudukan di Kotaraja Banda Aceh. Untuk memimpin jawatan agama Sumatera Utara ditunjuk KH. Muslich dan pimpinan
jawatan agama Daerah Istimewa Aceh ditangani oleh Tengku Wahab Silimeun. Sejak itulah jawatan agama kedua propinsi tersebut berdiri sendiri dan untuk perkembangan
selanjutnya diatur berdasarkan peraturan-peraturan yang ditetapkan Kementerian Pusat.
Sejak Provinsi Sumatera Utara berdiri sendiri, sudah 12 orang yang pernah menjabat kepala dengan beberapa kali mengalami perubahan struktur yang terakhir
sekarang Drs. Abd. Rahim, MA.
Universitas Sumatera Utara