18
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Ringkasan dari penelitian-penelitian terdahulu disajikan dalam tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Peneliti Tahun
Judul Penelitian Variabel
Penelitian Hasil Penelitian
Astohar 2009
Analisis Faktor- Faktor yang
Mempengaruhi Profitabilitas
Perbankan di Indonesia Studi
Pada Bank Domestik, Bank
Campuran, dan Bank Asing
Variabel independen:
ukuran, CAR, pertumbuhan
deposito, likuiditas, listed,
kepemilikan dan makro ekonomi
Variabel dependen:
profitabilitas Ukuran, CAR,
pertumbuhan deposito, LDR, dan
listed mempunyai pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap profitabilitas
perbankan, sedangkan kepemilikan saham
oleh perusahaan institusi dan kurs
Rupiah pada Dollar tidak mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap profitabilitas perbankan
19
Muhammad Farhan Akhtar,
Khizer Ali, dan Shama Sadaqat
2011 Factors
Influencing The Profitability of
Islamic Banks of Pakistan
Variabel independen:
bank’s size, gearing ratio,
NPLs ratio, asset
management, operating
efficiency, capital adequacy
Variabel dependen: ROA,
ROE Size berpengaruh
secara negatif dan tidak signifikan di
kedua model, capital adequacy
berpengaruh di kedua model, NPLs
berpengaruh secara negatif di kedua
model signifikan terhadap ROA dan
tidak signifikan terhadap ROE
Ikhwanisita 2011
Pengaruh Rasio Keuangan
Terhadap Tingkat Profitabilitas
Bank Syariah Mandiri Januari
2007 – Desember 2009
Variabel independen:
CAR, NPL, LDR, BOPO
Variabel dependen:
profitabilitas Secara parsial, hanya
LDR dan BOPO yang berpengaruh
secara signifikan terhadap
profitabilitas
Secara simultan, CAR, NPL, LDR,
BOPO berpengaruh secara signifikan
terhadap profitabilitas
Dody Yoga Prasetyo Santoro
2011 Analisis Pengaruh
Beberapa Rasio Keuangan
Terhadap Kinerja Profitabilitas Pada
Bank Umum Syariah di
Indonesia Periode 2006 - 2009
Variabel independen:
CAR, NPL, LDR
Variabel dependen: ROA
CAR dan LDR berpengaruh secara
negatif terhadap ROA
NPL berpengaruh secara positif
terhadap ROA
2.3 Hubungan Rasio Keuangan dengan Profitabilitas
Rasio CAR mencerminkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari
20
dana modal sendiri bank, di samping dana-dana dari sumber di luar bank. Dengan meningkatkan nilai CAR, bank dapat karena melakukan ekspansi usaha dengan lebih
aman melalui aktivitas investasi yang menguntungkan dalam rangka meningkatkan profitabilitasnya.
Rasio NPF mencerminkan risiko pembiayaan. Semakin tingginya rasio NPF menunjukkan bahwa kualitas pembiayaan yang diberikan bank syariah semakin
buruk. Adanya pembiayaan bermasalah yang cukup besar mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari pembiayaan yang diberikan dan
pada akhirnya akan menurunkan profitabilitas. Rasio BOPO mencerminkan tingkat efisiensi suatu bank dalam kegiatan
operasionalnya. Jika kegiatan operasional dapat dilakukan dengan efisien, maka pendapatan dari bank tersebut akan meningkat. Dengan kata lain, semakin kecil rasio
efisiensi BOPO akan menyebabkan meningkatnya profitabilitas bank tersebut. Rasio FDR mencerminkan kemampuan bank dalam membayar kembali
penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit atau pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi FDR
menunjukkan semakin tinggi dana yang disalurkan ke pihak ketiga. Dengan asumsi bahwa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga memang efektif dan
menguntungkan, maka semakin tinggi FDR akan diikuti dengan meningkatnya profitabilitas.
Rasio NRM mencerminkan kemampuan manajemen bank
dalam menghasilkan keuntungan dari bagi hasil dengan melihat kinerja bank dalam
menyalurkan pembiayaan. Semakin tinggi rasio NRM, maka akan menunjukkan
21
semakin tingginya pendapatan bagi hasil atas pembiayaan yang telah diberikan, sehingga profitabilitas bank meningkat dan kemungkinan bank dalam kondisi
bermasalah semakin kecil.
2.4 Kerangka Konseptual