Keberadaan komisaris independen telah diatur dalam ketentuan Bapepam dan Peraturan Bursa Efek
Indonesia No. 1-A tanggal 14 Juli tahun 2004 dimana jumlah komisaris independen sekurang – kurangnya 30
dari jumlah seluruh anggota komisaris Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006. Komisaris independen
adalah komisaris yang bukan merupakan anggota manajemen, pemegang saham mayoritas, pejabat atau
dengan cara lain yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan pemegang saham mayoritas dari suatu
perusahaan yang mengawasi pengelolaan perusahaan Surya dan Yustiavandana, 2008:135
2.1.4.2 Ukuran Perusahaan
Menurut Meek, Robert, dan Gray 1995 perusahaan besar mempunyai kemampuan untuk merekrut karyawan
yang ahli, serta adanya tuntutan dari pemegang saham dan analis, sehingga perusahaan besar memiliki insentif untuk
melakukan pengungkapan yang lebih luas dari perusahaan kecil. Semakin besar perusahaan maka semakin banyak
pula jumlah karyawan yang direkrut. Dengan jumlah karyawan yang besar itu akan semakin besar pula
tanggung jawab manajemen untuk memperhatikan
Universitas Sumatera Utara
kepentingan tenaga kerja. Selain itu, perusahaan besar merupakan emiten yang banyak disoroti.
Menurut Cowen et.al
. 1987 dalam Hartati 2012, secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas dari
tekanan, dan perusahaan yang lebih besar dengan aktifitas operasi dan pengaruh yang lebih besar terhadap
masyarakat mungkin akan memiliki pemegang saham yang memperhatikan program-program sosial yang dibuat
perusahaan sehingga pengungkan tanggung jawab sosial perusahaan akan semakin luas. Dari sisi tenaga kerja,
dengan semakin banyaknya jumlah tenaga kerja dalam suatu perusahaan, maka tekanan pada pihak manajemen
untuk memperhatikan kepentingan tenaga kerja yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan,
akan semakin banyak dilakukan oleh perusahaan.
2.1.4.3 Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio
ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang
dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.
Universitas Sumatera Utara
Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi
perusahaan. Kasmir, 2008:196
Profitabilitas merupakan suatu indikator yang menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan profit dalam suatu periode tertentu. Return
On Equity sebagai proksi profitabilitas menunjukkan
berapa persen laba diperoleh bila diukur dari modal pemilik. Laba yang diperoleh perusahaan pertama akan
dipakai untuk membayar bunga hutang, lalu saham preferen, baru kemudian kalau ada sisa diberikan ke
pemegang saham biasa Hanafi dan Halim, 2007:179. Menurut Walsh 2004:56
Rasio ini bisa dikatakan sebagai rasio yang paling penting dalam keuangan perusahaan. ROE mengukur
pengembalian absolut yang akan diberikan perusahaan kepada para pemegang saham. Suatu angka ROE yang
bagus akan membawa keberhasilan bagi perusahaan yang mengakibatkan tingginya harga saham dan membuat
perusahaan dapat dengan mudah menarik dana baru. Hal itu juga akan memungkinkan perusahaan untuk
berkembang, menciptakan kondisi pasar yang sesuai, dan pada gilirannya akan memberikan laba yang lebih besar,
dan seterusnya. Semua hal tersebut dapat menciptakan nilai yang tinggi dan pertumbuhan yang berkelanjutan atas
kekayaan para pemiliknya.
Perusahaan yang memiliki tingkat rasio pengembalian modal ROE tinggi sebagai pengukur
profitabilitas perusahaan akan meningkatan pengungkapan
Universitas Sumatera Utara
pertanggungjawaban sosialnya. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.
Hanafi dan Halim, 2008:179. Menurut Heal dan Garret 2004 dalam Dahlia dan Siregar 2008:2 menunjukkan
bahwa aktivitas CSR dapat menjadi elemen yang menguntungkan sebagai strategi perusahaan, memberikan
kontribusi kepada manajemen risiko dan memelihara hubungan yang dapat memberikan keuntungan jangka
panjang bagi perusahaan. Perusahaan yang mengungkapkan pertanggungjawaban sosialnya akan
mendapatkan keuntungan secara sosial dengan kemudahan operasionalitas dengan lingkungan sekitar stakeholder
dan keuntungan ekonomi perusahaan secara jangka panjang.
2.1.4.4 Leverage