Jenis Data dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Pembahasan Hasil Penelitian

11 PT. ATPK Resource, Tbk ATKP √ √ − 12 PT. Bumi Resources, Tbk BUMI √ √ √ Sampel 6 13 PT. Bayan Resources, Tbk BYAN − √ √ 14 PT. Cita Mineral Investindo,Tbk CITA − − √ 15 PT. Citatah, Tbk CTTH √ √ √ Sampel 7 16 PT. Darma Henwa DEWA √ √ √ Sampel 8 17 PT. Energi Mega Persada, Tbk ENRG √ √ √ Sampel 9 18 PT. Elnusa, Tbk ELSA √ √ √ Sampel 10 19 PT. INCO, Tbk INCO √ − √ 20 PT. Indika Energy, Tbk INDY √ √ √ Sampel 11 21 PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk ITMG √ √ √ Sampel 12 22 PT. Resource Alam Indonesia, Tbk KKGI √ − √ 23 PT. Medco Energi Internasional, Tbk MEDC √ √ √ Sampel 13 24 PT. Perusahaan Gas Negara Persero, Tbk PGAS √ √ √ Sampel 14 25 PT. Perdana Karya Perkasa, Tbk PKPK √ √ − 26 PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk PTBA √ − √ 27 PT. Petrosea, Tbk PTRO √ − − 28 PT. Radiant Utama Interinsco, Tbk RUIS √ − √ 29 PT. Timah, Tbk TINS √ √ √ Sampel 15 Sumber : Indonesia Stock Exchange IDX, diolah peneliti 2013

3.3 Jenis Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yang diukur dalam skala numerik. Sumber data penelitian ini merupakan data sekunder, berupa laporan tahunan yang dipublikasikan di Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia. Data sekunder merupakan data yang telah diolah dan disajikan kembali. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia oleh pihak lain sehingga tidak perlu lagi dikumpulkan secara langsung dari sumbernya oleh peneliti Sinulingga, 2011:151 Universitas Sumatera Utara

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama adalah melakukan studi pustaka dengan cara mengumpulkan jurnal, buku-buku, skripsi terdahulu, serta bahan lain yang berhubungan dengan judul yang sedang diteliti. Tahap kedua yang dilakukan peneliti adalah mengumpulkan data sekunder yaitu laporan tahunan perusahaan yang diperoleh dari situs www.idx.co.id .

3.5 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

3.5.1 Variabel Bebas Independent Variabel

Variabel independen yang sering juga disebut sebagai variabel prediktor predictor variable ialah variabel yang mempengaruhi variabel dependen baik secara positif maupun secara negatif Sinulingga, 2011:73. Variabel-variabel independen yang termasuk dalam penelitian ini adalah:

3.5.1.1 Komite audit

Suatu komite yang terdiri dari tiga atau lebih anggota yang bukan merupakan bagian dari manajemen perusahaan untuk melakukan pengujian dan penilaian atas kewajaran laporan yang dibuat perusahaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan perhitungan skala rasio dengan rumus: Jumlah anggota komite audit independen Jumlah seluruh anggota komite audit Universitas Sumatera Utara

3.5.1.2 Proporsi Dewan Komisaris

Komisaris independen bukan merupakan anggota manajemen, pemegang saham mayoritas, pejabat atau pihak yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan pemegang saham mayoritas dari sebuah perusahaan yang mengawasi pengelolaan perusahaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan perhitungan skala rasio dengan rumus: Jumlah anggota komisaris independen Jumlah seluruh anggota dewan komisaris

3.5.1.3 Ukuran Perusahaan

Dalam penelitian ini ukuran perusahaan dinilai dengan menggunakan proxy dari total aset perusahaan. Karena jumlah aset yang besar, maka disederhanakan dengan logaritma natural dari total asset. Ukuran perusahaan = Log total asset

3.5.1.4 Profitabilitas

Profitabilitas perusahaan dinilai dengan menggunakan ROE. ReturnOn Assets dihitung dengan menggunakan rumus: Return On Equity ROE= Net Income x 100 Total Equity Universitas Sumatera Utara

3.5.1.5 Leverage

Proksi dari leverage yang digunakan pada penelitian ini adalah rasio DER. Debt to equity ratio menghitung presentasi jumlah total utang terhadap jumlah ekuitas. Rumus yang digunakan adalah: Total Utang Total Ekuitas

3.5.2 Variabel Terikat Dependent Variabel

Variabel terikat Dependent variabel adalah variabel yang besarnya tergantung dari variabel bebas dan diukur untuk menetukan ada tidaknya pengaruh kriteria dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Sosial Responsibility. Pengukuran ini dilakukan dengan melihat apakah item informasi pengungkapan tanggung jawab sosial tersebut diungkapkan dalam laporan tahunan. Kategori ini diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Hackston dan Milne 1996. Ketujuh kategori tersebut terbagi dalam 90 item pengungkapan. Berdasarkan peraturan Bapepam No. VIII.G.2 tentang laporan tahunan dan kesesuaian item tersebut untuk diaplikasikan di Indonesia, maka penyesuaian kemudian dilakukan. Dua belas item dihapuskan karena kurang sesuai untuk diterapkan dengan kondisi di Indonesia sehingga secara total tersisa 78 item pengungkapan dalam Sembiring 2005. Universitas Sumatera Utara Apabila item informasi tidak ada dalam laporan tahunan perusahaan maka diberi skor 0, dan jika item informasi yang ditentukan ada dalam laporan tahunan maka diberi skor 1. Skor yang didapat dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor dari setiap perusahaan. Setelah itu dilakukan perhitungan untuk mendapatkan indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sample. Rumus perhitungan Indeks Pengungkapan Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility index adalah sebagai berikut: CSRDIj = ΣXij 78 Keterangan: CSRDIj : Corporate Social Responsibility Disclosure Index Perusahaan j, Xij : dummy variable: 1= jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak diungkapkan, 78 : jumlah keseluruhan item tanggung jawab sosial yang diungkapkan Dengan demikian, 0 ≤CSRDIj≤1. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dilakukan dengan melihat kedalam tujuh kategori yaitu: lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, lain- lain tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat, dan umum. Kategori ini diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Hackston dan Milne 1996 dalam Sembiring 2005. Berikut ini beberapa Universitas Sumatera Utara aspek dari item pengungkapan tanggung jawab sosial yang digunakan dalam penelitian: Lingkungan, 13 item; Energi, 7 item; Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, 8 item; Lain-lain tenaga kerja, 29 item; Produk, 10 item; Keterlibatan masyarakat, 9 item, dan Umum, 2 item.

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi berganda dengan bantuan software SPSS 17 for Windows. Analisis data dilakukan dengan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

3.6.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel dalam data. Sebelum melakukan analisis regresi terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antar variabel penelitian. Universitas Sumatera Utara 3..6.1.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Kalau nilai residual tidak mengikuti distribusi normal, uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil Ghozali, 2005:110. Untuk menguji normalitas data akan digunakan analisis grafik probability plot dan Kolmogorov-Smirnov test. Apabila probabilitas 0,05 maka distribusi data normal dan bila probabilitas 0,05 maka distribusi data tidak normal.

3.6.1.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Ghozali, 2005:91. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel-variabel yang bersifat orthogonal adalah variabel yang memiliki nilai korelasi diantaranya sama dengan nol.

3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual Universitas Sumatera Utara sutu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.6.1.4 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya Erlina, 2007:106. Cara melakukakn uji ini adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson dengan pedoman sebagai berikut: a. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. b. Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. c. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

3.6.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk penelitian yang menggunakan lebih dari satu variabel independen, model regresi yang digunakan adalah regresi berganda. Model regresi linear berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik baik multikolinearitas, Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas dan autokorelasi. Persamaan regresi linear berganda yaitu: H 1 : Y = a + b 1 X 1 + e H 2 : Y = a + b 2 X 2 + e H 3 : Y = a + b 3 X 3 + e H 4 : Y = a + b 4 X 4 + e H 5 : Y = a + b 5 X 5 + e H 6 : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 Keterangan : Y = Pengungkapan tanggung jawab sosial A = Konstanta X 1 = Komite audit X 2 = Proporsi Dewan Komisaris X 3 = Ukuran Perusahaan X 4 = Return on Equity X 5 = Debt to Equity Ratio b 1, b 2, b 3, b 4, b 5, = Koefisien regresi variabel X 1, X 2, X 3, X 4, X 5 e = eror Universitas Sumatera Utara

3.6.3 Pengujian Hipotesis

3.6.3.1 Uji Signifikan Simultan F-test

Menurut Ghozali 2005 uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variable bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variable dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0.05 α = 5. Ketentuan penolakan atau penerimaan hipotesis adalah sebagai berikut: a. Jika nilai signifikan 0.05 maka hipotesis diterimakoefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti bahwa secara simultan variable independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen. b. Jika nilai signifikan 0.05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi signifikan. Ini berarti secara simultan variable independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen.

3.6.3.2 Uji Signifikan Parsial T-test

Uji-t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Uji t dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas signifikansi t masing-masing variabel yang Universitas Sumatera Utara terdapat pada output hasil regresi menggunakan SPSS. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H1 : Komite Audit berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. H2 : Proporsi Dewan Komisaris berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. H3: Ukuran Perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan tanggumg jawab sosial. H4: Profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. H5: Leverage berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial Uji ini dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dengan ketentuan sebagai berikut: Jika t-hitung t-tabel pada α = 0,05, maka Hiditolak Jika t-hitung t-tabel pada α = 0,05, maka Hi diterima. Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali 2005, statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari rata- ratamean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, dan kemenengan distribusi. Dalam penelitian ini penulis hanya mendeskripsikan sampel. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Corporate Social Responsibility 45 .08974 .57692 .3467189 .12202282 Komite Audit 45 .50 1.00 .9620 .11494 Proporsi Dewan Komisaris 45 .16 .60 .4022 .08746 Ukuran Perusahaan 45 11.27 13.90 12.8431 .57589 Profitabilitas 45 -81.40 70.30 24.7980 24.73193 Leverage 45 -1.83 1.66 -.3329 .95517 Valid N listwise 45 Sumber: Diolah Peneliti 2013 Berikut ini rincian data deskriptif yang diolah: 1. Variabel pengungkapan tanggung jawab sosial CSR memiliki jumlah sampel N sebanyak 45, dengan nilai minimum Universitas Sumatera Utara 0,08974, nilai maksimum 0,57692, mean 0,34672 dan standart deviation simpangan baku 0,122. 2. Variabel Komite Audit memiliki jumlah sampel N sebanyak 45, dengan nilai minimum 0.5, nilai maksimum 1.00, mean 0,962, dan standart deviation simpangan baku 0,1149. 3. Variabel Proporsi Dewan Komisaris memiliki jumlah sampel N sebanyak 45, dengan nilai minimum 0,16, nilai maksimum 0,60, mean 0,4022, dan standart deviation simpangan baku 0,0874. 4. Variabel Ukuran Perusahaan memiliki jumlah sampel N sebanyak 45, dengan nilai minimum 11,27, nilai maksimum 13,90, mean 12,8431, dan standart deviation simpangan baku 0,5758. 5. Variabel pengungkapan Profitabilitas memiliki jumlah sampel N sebanyak 45, dengan nilai minimum -81,40, nilai maksimum 70,30, mean24,7980, dan standart deviation simpangan baku 24,7319. 6. Variabel Leverage memiliki jumlah sampel N sebanyak 45, dengan nilai minimum -1,83, nilai maksimum 1,66, mean - 0,3329, dan standart deviation simpangan baku 0,9551. Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik harus dilakukan peneliti sebelum melakukan uji hipotesis Pengujian asumsi klasik ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah distribusi data yang digunakan dalam penelitian sudah normal, serta bebas dari gejala multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Hal ini merupakan salah satu syarat yang mendasari model regresi berganda dengan metode estimasi Ordinary Least Square OLS. a. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui varians pengganggu atau residual berdistribusi secara normal serta untuk menghindari adanya bias dalam model regresi. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametrikKolmogorov-SmirnovK-S, dengan membuat hipotesis:  H0 : Data residual berdistribusi normal  Ha : Data residual tidak berdistribusi normal Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima, sedangkan jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka H0 ditolak. Universitas Sumatera Utara Table 4.2 Hasil Uji Normalitas I Dari hasil pengolahan data tersebut, diperoleh bahwa data dalam penelitian ini tidak terdistribusi secara normal, dimana variabel Komite Audit dan Leverage memiliki nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0.05 5. Untuk itu, perlu dilakukan tindakan perbaikan treatment agar model regresi memenuhi asumsi normalitas. Beberapa cara untuk mengubah model regresi menjadi normal, menurut Jogiyanto 2004:172 terdapat tiga cara untuk menormalkan distribusi data, yaitu: 1. Melakukantransformasi data kebentuklain, yaitu logaritma natural, akar kuadrat, logaritma 10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Corporate Social Responsibility Komite Audit Proporsi Dewan Komisaris Ukuran Perusahaan Profitabilitas Leverage N 45 45 45 45 45 45 Normal Parameter s a,b Mean .3467189 .9620 .4022 12.8431 24.7980 1.1371 Std. Deviation .12202282 .11494 .08746 .57589 24.73193 1.23166 Most Extreme Differences Absolute .162 .518 .179 .116 .117 .214 Positive .068 .370 .155 .062 .082 .203 Negative -.162 -.518 -.179 -.116 -.117 -.214 Kolmogorov-Smirnov Z 1.088 3.478 1.199 .775 .783 1.434 Asymp. Sig. 2-tailed .187 .000 .113 .585 .572 .033 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Universitas Sumatera Utara 2. Trimming, yaitu memangkas membuang observasi yang bersifat outlier, yaitu nilainya lebih kecil dari μ - 2σ atau lebih besar dari μ + 2σ, 3. Winzorising, yaitu mengubah nilai-nilai outlier menjadi nilai-nilai minimum atau maksimum yang diizinkan supaya distribusinya menjadi normal. Memulihkan ketidaknormalan data diatas, untuk variabel Komite Audit peneliti melakukan transformasi data ke model logaritma natural k-x, dimana k adalah nilai tertinggi maksimum dari data mentah x hal ini dikarenakan histogramnya menunjukkan subtansial negative skewness Ghozali, 2005:37. Untuk variabel Leverage peneliti melakukan transformasi data ke model logaritma natural x dikarenakan histogramnya menunjukkan sustansial positive skewness Ghozali, 2005:37. Kemudian data diuji ulang berdasarkan asumsi normalitas. Berikut ini hasil pengujian dengan Kolmogorov-Smirnov . Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas II Dari hasil pengolahan data pada table 4.3 diatas kita dapat melihat bahwa seluruh variabel telah terdistribusi secara normal dimana semua variabel memiliki nilai signifikan yang lebih dari 0.05, dengan demikian kita dapat melanjutkan penelitian dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelas, berikut ini dilampirkan grafik histogram dan P-P plot data yang terdistribusi secara normal. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Corporate Social Responsibility Komite Audit Proporsi Dewan Komisaris Ukuran Perusahaan Profitabilitas Leverage N 45 5 45 45 45 45 Normal Parameters a,b Mean .3467189 -1.1283 .4022 12.8431 24.7980 -.3329 Std. Deviation .12202282 .37704 .08746 .57589 24.73193 .95517 Most Extreme Differences Absolute .162 .175 .179 .116 .117 .143 Positive .068 .153 .155 .062 .082 .143 Negative -.162 -.175 -.179 -.116 -.117 -.080 Kolmogorov-Smirnov Z 1.088 .390 1.199 .775 .783 .957 Asymp. Sig. 2-tailed .187 .998 .113 .585 .572 .318 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Normal P-Plot Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa penyebaran data mendekati normal atau memenuhi asumsi normalitas, dimana titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal tersebut juga dapat dilihat dari grafik histogram dibawah. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Histogram Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa distribusi data mendekati normal, karena grafik histogram menunjukkan garis diagonal yang tidak menceng skewness baik ke kanan maupun ke kiri. b. Uji Multikolinearitas Tujuan uji multikolinieritas adalah untuk menguji ada tidaknya hubungan antar variabel independen dalam model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi Universitas Sumatera Utara korelasi di antara varabel bebasnya. Deteksi yang dilakukan dengan melihat nilai VIF Variable Inflation Factor dan toleransi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Software SPSS for Windows . Nilai VIF dan toleransi dapat dilihat dalam tabel 4.4 berikut ini. Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -1.046 .431 -2.428 .020 Komite Audit -.035 .140 -.033 -.249 .805 .897 1.115 Proporsi Dewan Komisaris -.353 .216 -.253 -1.639 .109 .654 1.529 Ukuran Perusahaan .122 .030 .575 4.016 .000 .763 1.310 Profitabilitas -.001 .001 -.128 -.824 .415 .649 1.541 Leverage -.062 .020 -.485 -3.113 .003 .645 1.551 a. Dependent Variable: Corporate Social Responsibility Berdasarkan tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi korelasi di antara variabel independen, dengan kata lain variabel-variabel independen dalam penelitian ini bebas dari gejala multikolinearitas. Jika dilihat pada tabel semua variabel independen memiliki VIF sekitar 1, atau VIF 10. Selain itu nilai toleransi untuk setiap variabel independen lebih besar dari Universitas Sumatera Utara 0,1 tolerance 0,1 dengan demikian dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas dalam model regresi ini. c. Uji Autokorelasi Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, peneliti menggunakan uji Durbin-Watson. Hasil pengujian autokorelasi adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Durbin Watson Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu: 1. nilai D-W lebih kecil dari -2 berarti ada korelasi positif, 2. nilai D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 3. nilai D-W lebih besar dari +2 berarti ada autokorelasi negatif. Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai D-W yang didapat sebesar 1,146 yang berarti termasuk pada kriteria kedua, Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .625 a .391 .312 .10117808 1.146 a. Predictors: Constant, Leverage, Profitabilitas, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Proporsi Dewan Komisaris b. Dependent Variable: Corporate Social Responsibility Universitas Sumatera Utara sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi autokorelasi negatif.

d. Uji Heterokedastisitas

Dalam penelitian ini untuk melihat ada tidaknya gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat plot grafik yang dihasilkan dari pengolahan data dengan menggunakan SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah:  Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang teratur, maka telah terjadi heterokedastisitas  Jika tidak ada pola tertentu, serta titik-titik yang menyebar tidak tertentu di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas, atau terjadi homokedastisitas. Berikut ini adalah grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas Berdasarkan gambar 4.3 di atas dapat dilihat bahwa tidak ada membentuk pola yang jelas, dimana titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedasititas pada model regresi ini. Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Pengujian Hipotesis

A. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Goodness of

Fit Nilai koefisien korelasi r menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat jika nilai r berada di atas 0,5 dan mendekati 1. Adapun koefisien determinasi goodness of fit, yang dinotasikan merupakan satu ukuran yang penting dalam regresi. Determinasi mencerminkan kemampuan model dalam menjelaskan variabel dependen. Koefisien korelasi dan koefisien determinasi dari model penelitian dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini. Tabel 4.6 Uji Hipotesis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Goodness of Fit T a b e l 4.5 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi r sebesar Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .625 a .391 .312 .10117808 Universitas Sumatera Utara 0,62 den dida Adj artin kom prof pen Ada di lu

B. Ana

ente dala vari den seba 25 yang be ngan variab asarkan pa djusted r Sq nya kelima mite audit, fitabilitas ngungkapan apun sisany uar model. alisis Regre Analisis re er, karena m am analisis iabel indep ngan mengg agai berikut erarti bahw bel-variabel ada nilai r quare pada a variabel proporsi d dan leve tanggung ya sebesar 6 esi Bergand egresi linie metode ente s untuk m penden terh gunakan ala t: wa korelasi independe yang bera a tabel 4.6 independe dewan kom erage dap g jawab s 60,9 dijela da er berganda er seluruh va mengetahui hadap variab at bantu SP antara va ennya adala ada di atas menunjukk en dalam p misaris, uku pat menje sosial yang askan oleh a dilakukan ariabel akan seberapa bel depend PSS 19, dan ariabel depe ah kuat de s 0,5. Nila kkan nilai 0 penelitian uran perusa elaskan 3 g diungka sebab-sebab dengan m n dimasukk besar peng den. Data d n diperoleh enden engan ai 0,391, yaitu ahaan, 39,1 apkan. b lain metode kan ke garuh diolah hasil Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Variabel EnteredRemoved Dari tabel 4.7 tersebut, menunjukkan analisis statistik deskriptif sebagai berikut: 1. Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel komite audit, proporsi dewan komisaris, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage 2. Tidak ada variabel independen yang dikeluarkan 3. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter. Variables EnteredRemoved b Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Leverage, Profitabilitas, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Proporsi Dewan Komisaris . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Corporate Social Responsibility Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan tabel di atas, didapatlah persamaan regresi sebagai berikut: Y = -1,046 - 0,35 X1 - 0,353X2 + 0,122X3 - 0,01X4 - 0,062X5+e Keterangan: a. Konstanta sebesar -1,046 menyatakan bahwa, apabila X1,X2,X3,X4, dan X5 sama dengan 0, maka tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial adalah sebesar –1,046 b. Koefisien regresi untuk Komite Audit sebesar -0,035 menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan. Artinya, setiap penambahan 1,00 x Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -1.046 .431 -2.428 .020 Komite Audit -.035 .140 -.033 -.249 .805 .897 1.115 Proporsi Dewan Komisaris -.353 .216 -.253 -1.639 .109 .654 1.529 Ukuran Perusahaan .122 .030 .575 4.016 .000 .763 1.310 Profitabilitas -.001 .001 -.128 -.824 .415 .649 1.541 Leverage -.062 .020 -.485 -3.113 .003 .645 1.551 a. Dependent Variable: Corporate Social Responsibility Universitas Sumatera Utara pada rasio komite audit akan mengurangi indeks pengungkapan tanggung jawab sosial sebesar 0,035, dan dalam hal ini factor lain dianggap konstan. c. Koefisien regresi untuk proporsi dewan komisaris sebesar - 0,353 menyatakan bahwa penambahan 1,00 x pada rasio proporsi dewan komisaris, akan mengurangi indeks pengungkapan tanggung jawab sosial sebesar 0,353, dan dalam hal ini faktor lain dianggap konstan. d. Koefisien regresi untuk ukuran perusahaan sebesar 0,122 menyatakan bahwa penambahan 1,00 x pada rasio ukuran perusahaan, akan meningkatkan indeks pengungkapan tanggung jawab sosial sebesar 0,122, dan dalam hal ini faktor lain dianggap konstan. e. Koefisien regresi untuk profitabilitas sebesar –0,01, menyatakan bahwa setiap penambahan 1,00 x pada rasio Return on Equity akan mengurangi indeks pengungkapan tanggung jawab sebesar 0,01, dan dalam hal ini faktor lain dianggap konstan. f. Koefisien regresi untuk leverage sebesar –0,062, menyatakan bahwa setiap penambahan 1,00 x pada rasio Debt to Equity Ratio akan mengurangi indeks pengungkapan Universitas Sumatera Utara tanggung jawab sebesar 0,062, dan dalam hal ini faktor lain dianggap konstan.

C. Pengujian Hipotesis

 Uji Signifikansi Simultan Uji F Menurut Ghozali2005, uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. 1. Jika F hitung lebih besar dari F tabel atau probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi Sig. 0,05 maka model penelitian dapat digunakan atau model tersebut sudah tepat dimana Ha diterima. 2. Jika F hitung lebih kecil dari F tabel atau probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi Sig. 0,05 maka model penelitian tidak dapat digunakan atau model tersebut tidak tepat dimana Ho diterima. Nilai F hitung diperoleh dengan menggunakan alat bantu program statistik yang hasilnya ditunjukkan pada tabel 4.9 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Uji F F Test Salah satu criteria pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis ini adalah Quick Look. Menurut Ghozali2005, “Quick Look : bila nilai F lebih besar dari 4, maka H0 ditolak, pada derajat kepercayaan 5, dengan kata lain hipotesis alternatif diterima.” Berdasarkan hasil analisis regresi ini, didapat F-hitung adalah 4,999 dengan signifikansi 0,001 p = 0,001; p 0,05. Adapun nilai F-tabel untuk α = 0,05 dengan pembilang sebesar 5 dan penyebut 44 adalah 2,433 , maka diperoleh bahwa F hitung 4,999 F tabel 4,999 2,433, sehingga Ha diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabel komite audit X1, proporsi dewan komisaris X2, ukuran perusahaan X3, profitabilitas X4, dan leverage X5 secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan Y. ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression .256 5 .051 4.999 .001 a Residual .399 39 .010 Total .655 44 a. Predictors: Constant, Leverage, Profitabilitas, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Proporsi Dewan Komisaris b. Dependent Variable: Corporate Social Responsibility Universitas Sumatera Utara  Uji Signifikansi Parsial Uji t Uji-t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Ada lima hipotesis yang akan dilakukan dengan uji t. H1: Komite Audit berpengaruh positif terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial H2: Proporsi Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial H3: Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial H4: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial H5: Leverage berpengaruh negatif terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Uji ini akan dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel sebagai berikut: Signifikansi koefisien variabel independen secara parsial uji t dapat dilihat dari tabel 4.10 berikut ini. • jika t-hitung t tabel pada α = 0,05, maka Hi ditolak, • jika t-hitung t tabel pada α = 0,05, maka Hi diterima. Universitas Sumatera Utara Table 4.10 Uji Hipotesis Signifikansi Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -1.046 .431 -2.428 .020 Komite Audit -.035 .140 -.033 -.249 .805 Proporsi Dewan Komisaris -.353 .216 -.253 -1.639 .109 Ukuran Perusahaan .122 .030 .575 4.016 .000 Profitabilitas -.001 .001 -.128 -.824 .415 Leverage -.062 .020 -.485 -3.113 .003 a. Dependent Variable: Corporate Social Responsibility Berdasarkan uji t yang dilakukan, diperoleh nilai t hitung untuk masing-masing variabel independen. Sementara t tabel yang diperoleh dengan ketentuan α = 0,05 dan derajat kebebasan n-1 = 44 adalah 1,680. Dengan demikian dapat diketahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. a. Variabel komite audit memiliki nilai signifikansi sebesar 0,805 yang berarti nilai lebih besar dari 0,05, sedangkan nilai t hitung diperoleh sebesar -0,249. Nilai t hitung ini lebih kecil dari t tabel 1,680 -0,249 1,680. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H 1 ditolak atau komite audit tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial. Universitas Sumatera Utara b. Proporsi dewan komisaris memiliki nilai signifikansi sebesar 0,109 yang berarti nilai lebih besar 0,05, sedangkan nilai t hitung diperoleh sebesar -1,639. Nilai t hitung ini lebih kecil dari t tabel 1,680 -1,639 1,680. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H 2 ditolak atau proporsi dewan komisaris tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. c. Ukuran perusahaan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti nilai lebih kecil dari 0,05, sedangkan nilai t hitung diperoleh sebesar 4,016. Nilai t hitung ini lebih besar dari t tabel 1,680 4,016 1,680. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H 3 diterima atau ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. d. Profitabilitas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,415 yang berarti nilai lebih besar 0,05, sedangkan nilai t hitung diperoleh sebesar -0,824. Nilai t hitung ini lebih kecil dari t tabel 1,680 -0,824 1,680. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H 4 ditolak atau profitabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. e. leverage memiliki nilai signifikansi sebesar 0,003 yang berarti nilai lebih kecil dari 0,05, sedangkan nilai t hitung Universitas Sumatera Utara diperoleh sebesar -3,113. Nilai t hitung ini lebih besar dari t tabel 1,680 3,113 1,680. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H 5 diterima atau leverage memiliki pengaruh negatif signifikan dilihat dari tanda negatif pada t hitung terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan penyajian data hasil penelitian beserta pengolahannya yang bersumber dari Annual Report perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di BEI, maka penulis dalam penelitian ini akan membahas hasil penelitian sesuai dengan masalah yang diajukan. Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya kita dapat melihat bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial minimum adalah 8,97 dan maksimum adalah 57,69, dengan rata-rata 34,67. Hal ini menyatakan bahwa laporan tahunan belum memberikan informasi yang cukup lengkap mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,391, artinya variabel independen dalam penelitian yaitu komite audit, proporsi dewan komisaris, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage dapat menjelaskan 39,1 pengungkapan tanggung jawab sosial yang diungkapkan. Adapun sisanya sebesar 60,9 dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model. Dari hasil pengujian bersama-sama atau secara simultan, dapat diketahui bahwa komite audit, proporsi dewan komisaris, ukuran Universitas Sumatera Utara perusahaan, profitabilitas dan leverage berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan. Hal ini ditunjukkan dari F hitung senilai 4,999 4, dengan signifikansi sebesar 0,001 0,05. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Silitonga 2011, dimana dari hasil penelitiannya berhasil menemukan hubungan yang secara statistik ukuran perusahaanSIZE, basis perusahaanBASIS, profitabilitasPROFIT, leverageLEV, dan likuiditasLIKUID tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan. Namun penelitian ini sejalan dengan penelitian Hartati 2012 yang berhasil membuktikan jumlah tanggung jawab sosial yang diungkapkan perusahaan dipengaruhi secara simultan oleh kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial, komite audit, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Secara parsial kita dapat melihat hal berikut ini: Pertama H1 adalah komite audit berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil pengujian hipotesis dapat diketahui nilai t hitung dari variabel komite audit adalah sebesar −0.249 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,805. Karena tingkat signifikan menunjukan nilai diatas 0,05, berarti tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel dewan komisaris independen terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial, Dengan demikian H2 ditolak. Hasil penelitian ini tidak sejalan Universitas Sumatera Utara dengan penelitan Akhtaruddin et.al, 2009 yang menemukan bahwa terdapat pengaruh antara komite audit dengan pengungkapan tanggung jawab sosial. Kedua H2 adalah dewan komisaris independen berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil pengujian hipotesis diketahui nilai t hitung dari variabel dewan komisaris independen adalah sebesar -1,639 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,109. Karena tingkat signifikan menunjukan nilai diatas 0,05, berarti tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel dewan komisaris independen terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Dengan demikian H2 ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Hartati 2012 yang menyatakann variabel dewan komisaris independen tidak memiliki pengaruh signifikan. Ketiga H3 adalah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Dari hasil pengujian hipotesis dapat diketahui nilai t hitung dari variabel ukuran perusahaan adalah sebesar 4,016 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena tingkat signifikan menunjukan nilai dibawah 0,05, berarti terdapat pengaruh signifikan dari variabel ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian silitonga 2011 variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Universitas Sumatera Utara Keempat H4 adalah profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil pengujian hipotesis dapat diketahui nilai t hitung dari variabel profitabilitas adalah sebesar -0,824 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,415. Karena tingkat signifikan menunjukan nilai diatas 0,05, berarti tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil ini sejalan dengan penelitian hartati 2012 variabel profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sitepu 2009 yang menyatakan bahwa variabel profitabilitas terbukti secara signifikan berpengaruh positif. Kelima H5 adalah leverage berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil pengujian hipotesis dapat diketahui nilai t hitung dari variabel leverage adalah sebesar -3,113 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003. Karena tingkat signifikan menunjukan nilai dibawah 0,05, berarti terdapat pengaruh negatif yang signifikan dari variabel leverage terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian silitonga 2011 dimana hasil penelitian menunjukkan variabel leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2007-2010)

1 46 99

DAMPAK UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI tahun.

0 0 104

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 13

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 19

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

DAMPAK UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI tahun 2009-2011) SKRIPSI

0 0 20

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE,PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2010

0 0 14