Penelitian terdahulu adalah penelitian yang berhubungan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial.
2.3 Kerangka Konseptual
Menurut Erlina 2008 ”kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting
yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu”. Kerangka konseptual akan menghubungkan variabel independen dan variabel dependen. Begitu
juga apabila ada variabel lain yang menyertai, maka peran variabel tersebut harus dijelaskan.
pengaruh negatif
yang signifikan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial.
Universitas Sumatera Utara
H1 H2
H3 H4
H5 H6
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Variabel independen pada penelitian ini adalah: komite audit, proporsi dewan komisaris, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage. Variabel
dependen penelitian ini adalah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris untuk dapat mengawasi perjalanan perusahaan. Komite audit memiliki kewenangan untuk dapat
mengakses data dari perusahaan. Dalam kehadiran komite audit sebagai pengawas perjalanan perusahaan terutama dalam bidang keuangan, maka
pihak manajemen akan semakin terbeban untuk mengungkapkan berbagai Good Corporate Governance
Komite Audit X1
Proporsi Dewan Komisaris X2
Ukuran Perusahaan X3
Profitabilitas ROE X4
Leverage DER
X5 Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial
Y
Universitas Sumatera Utara
informasi alat yang efektif untuk melakukan mekanisme pengawasan, sehingga dapat mengurangi biaya agensi dan meningkatkan kualitas
pengungkapan informasi perusahaan. Komisaris
independen dipersepsikan sebagai salah satu alat
monitoring yang efektif terhadap perilaku manajemen. Dengan demikian akan berpengaruh pada pengendalian dan pengawasan terhadap pihak
manajemen dalam operasi perusahaan, salah satunya adalah pengungkapan tanggung jawab sosial CSR perusahaan. Sehingga pada akhirnya tujuan
perusahaan untuk memperoleh legitimasi dari stakeholders melalui pengungkapan tanggungjawab sosial CSR perusahaan dapat diperoleh.
Ukuran perusahaan merupakan suatu variabel yang berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam perusahaan. Semakin
besar ukuran suatu perusahaan maka akan semakin banyak pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan tersebut. Semakin banyak pihak
yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan tersebut maka semakin besar tanggung jawab perusahaan dan beban moral perusahaan untuk
mengungkapkan tanggung jawab sosialnya. Teori stakeholder dan teori legitimasi meramalkan bahwa perusahaan akan lebih banyak
mengungkapkan informasi tanggungjawab sosialnya ketika mereka sadar bahwa mereka diawasi oleh pihak eksternal stakeholder dalam Silitonga
2011. Dengan
melihat rasio
profitabilitas sebuah perusahaan kita dapat menilai bagaimana kemampuan perusahaan tersebut untuk dapat
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan keuntungan. Ketika laba yang ditargetkan oleh perusahaan dapat tercapai maksimal maka perusahaan dapat melakukan banyak hal
untuk kesejahteraan para stakeholders. Dengan tercapainya profit yang memuaskan maka perusahaan akan semakin bebas untuk mengerjakan
tanggung jawabnya terhadap pihak yang berkepentingan dari dalam perusahaan maupun pihak eksternal seperti masyarakat dan para konsumen.
Ketika suatu tanggung jawab sosial dikerjakan oleh perusahaan maka pastinya akan diungkapkan pula oleh perusahaan tersebut.
Rasio leverage
dalam suatu perusahaan merupakan hal yang penting. Di dalam nilai yang terkandung pada Debt to equity ratio kita dapat melihat
bauran dana perusahaan, berapa besarnya dana yang diperoleh dari pemilik ekuitas dan berapa besar yang diperoleh dari pinjaman hutang. Semakin
tinggi nilai hutang di dalam sebuah perusahaan maka tanggung jawab perusahaan untuk menyelesaikan kewajibannya semakin besar. Dengan
kewajiban besar yang dipikul oleh perusahaan maka perusahaan cenderung tidak terlalu memperhatikan tanggung jawab sosialnya dan terfokus
terhadap kegiatan operasionalnya saja untuk kelangsungan hidup perusahaan.
2.4 Hipotesis Penelitian