serta obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh.
22
Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan kembali ke dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi
enterohepatik.
22
Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kalihari. Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu
masuk ke dalam usus besar kolon. Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan
sisanya dibuang bersama tinja.
22
Hanya sekitar 5 dari asam empedu yang disekresikan dalam feses.
7
2.3. Gambaran Klinis
Batu empedu tidak menyebabkan keluhan penderita selama batu tidak masuk ke dalam duktus sistikus atau duktus koledokus. Bilamana batu itu masuk ke dalam
ujung duktus sistikus barulah dapat menyebabkan keluhan penderita. Apabila batu itu kecil, ada kemungkinan batu dengan mudah dapat melewati duktus koledokus dan
masuk ke duodenum.
4
Batu empedu mungkin tidak menimbulkan gejala selama berpuluh tahun. Gejalanya mencolok: nyeri saluran empedu cenderung hebat, baik menetap maupun
seperti kolik bilier nyeri kolik yang berat pada perut atas bagian kanan jika ductus sistikus tersumbat oleh batu, sehingga timbul rasa sakit perut yang berat dan menjalar
ke punggung atau bahu. Mual dan muntah sering kali berkaitan dengan serangan kolik biliaris. Sekali serangan kolik biliaris dimulai, serangan ini cenderung makin
Universitas Sumatera Utara
meningkat frekuensi dan intensitasnya. Gejala yang lain seperti demam, nyeri seluruh permukaan perut, perut terasa melilit, perut terasa kembung, dan lain-lain.
16,23
2.4. Komplikasi
2.4.1. Kolesistisis
Kolesistisis adalah Peradangan kandung empedu, saluran kandung empedu tersumbat oleh batu empedu, menyebabkan infeksi dan peradangan kandung
empedu.
24
2.4.2. Kolangitis
Kolangitis adalah peradangan pada saluran empedu, terjadi karena infeksi yang menyebar melalui saluran-saluran dari usus kecil setelah saluran-saluran
menjadi terhalang oleh sebuah batu empedu.
24
2.4.3. Hidrops
Obstruksi kronis dari kandung empedu dapat menimbulkan hidrops kandung empedu. Dalam keadaan ini, tidak ada peradangan akut dan sindrom yang berkaitan
dengannya. Hidrops biasanya disebabkan oleh obstruksi duktus sistikus sehingga tidak dapat diisi lagi empedu pada kandung empedu yang normal. Kolesistektomi
bersifat kuratif.
3,7
2.4.4. Empiema
Pada empiema, kandung empedu berisi nanah. Komplikasi ini dapat membahayakan jiwa dan membutuhkan kolesistektomi darurat segera.
3,7
Universitas Sumatera Utara
2.5. Keluhan Penderita Kolelitiasis Berdasarkan Lokasi Batu Empedu
Istilah kolelitiasis menunjukkan penyakit batu empedu yang dapat ditemukan di dalam kandung empedu, saluran empedu, atau pada kedua-duanya.
3
Terbentuknya batu empedu tidak selalu memunculkan gejala pada penderitanya. Gejala yang
dirasakan pada penderita batu empedu tergantung dari lokasi tempat batu empedu berada. Batu empedu dapat masuk ke dalam usus halus ataupun ke usus besar lalu
terbuang melalui saluran cerna sehingga tidak memunculkan keluhan apapun pada penderitanya.
25
Jika tidak ditemukan gejala dalam kandung empedu, maka tidak perlu dilakukan pengobatan. Nyeri yang hilang-timbul bisa dihindari atau dikurangi dengan
menghindari atau mengurangi makanan berlemak. Namun, jika batu kandung empedu menyebabkan serangan nyeri berulang meskipun telah dilakukan perubahan pola
makan, maka dianjurkan untuk pemeriksaan lanjut.
26
Batu empedu yang berada dalam kandung empedu bisa bertambah besar dan berisiko menyumbat saluran
empedu serta dapat menimbulkan komplikasi kolesistisis, hidrops, dan empiema. Kandung empedu dapat mengalami infeksi. Akibat infeksi, kandung empedu dapat
membusuk dan infeksi membentuk nanah.
26,27
Bilamana timbul gejala, biasanya karena batu tersebut bermigrasi ke saluran empedu.
27
Batu empedu berukuran kecil lebih berbahaya daripada yang besar. Batu kecil berpeluang berpindah tempat atau
berkelana ke tempat lain.
28
Nyeri yang muncul akibat penyumbatan pada saluran empedu memiliki sensasi yang hampir sama dengan nyeri yang muncul akibat penyumbatan pada
Universitas Sumatera Utara
bagian kandung empedu. Apabila batu empedu menyumbat di dalam saluran empedu utama, maka akan muncul kembali sensasi nyeri yang bersifat hilang-timbul. Lokasi
nyeri yang terjadi biasanya berbeda-beda pada setiap penderita, tetapi posisi nyeri paling banyak yang dirasakan adalah pada perut atas sebelah kanan dan dapat
menjalar ke tulang punggung atau bahu. Penderita seringkali merasakan mual dan muntah.
25
Peradangan pada saluran empedu atau yang disebut dengan kolangitis dapat terjadi karena saluran empedu tersumbat oleh batu empedu.
24
Jika terjadi infeksi bersamaan dengan penyumbatan saluran, maka akan timbul demam.
25
2.6. Tipe Batu Empedu