Perumusan Masalah Review Penelitian Terdahulu

11

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan beberapa masalah yang menjadi pokok permasalahan pada penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Apakah kinerja keuangan, struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan kebijakan investasi secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan? 2. Faktor mana sajakah diantara kinerja keuangan, struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan kebijakan investasi yang secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan, struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan kebijakan investasi secara simultan terhadap nilai perusahaan. 2. Untuk mengetahui faktor manakah di antara kinerja keuangan, struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan kebijakan investasi yang mempunyai pengaruh parsial yang dominan terhadap nilai perusahaan. Universitas Sumatera Utara 12

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pemahaman mengenai pengaruh kinerja keuangan, struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan kebijakan investasi terhadap nilai perusahaan. 2. Bagi peneliti lainnya, dapat menjadi bahan referensi dan dasar pengembangan penelitian selanjutnya yang bersifat sejenis. 3. Bagi manajemen perusahaan, memberikan informasi dan masukan dalam upaya untuk meningkatkan nilai perusahaan. 4. Bagi investor, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Universitas Sumatera Utara 13 BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Nilai Perusahaan

Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan Salvatore, 2005. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap keberhasilan perusahaan, n ilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya pada kinerja perusahaan dan kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan serta prospek perusahaan tersebut di masa yang akan datang. Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah dengan harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar saham mencerminkan penilaian investor secara keseluruhan atas ekuitas perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Van Horne 1998 bahwa “firm value is represented by the market price of the company’s common stock” yaitu nilai perusahaan ditunjukkan dari harga saham perusahaan itu sendiri. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran kepada para pemegang saham apabila harga saham meningkat. Semakin tinggi harga saham sebuah perusahaan, maka semakin tinggi pula kemakmuran para pemegang sahamnya. Universitas Sumatera Utara 14 Nilai perusahaan atau dikenal juga dengan istilah firm value, merupakan konsep yang penting bagi investor, karena firm value merupakan indikator bagi pasar untuk dapat menilai suatu perusahaan secara keseluruhan Nurlela dan Ishaluddin, 2008. Dalam penelitian ini, nilai perusahaan diukur dengan Price to Book Value PBV. PBV menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. PBV merupakan rasio antara harga saham terhadap nilai bukunya , yang dirumuskan sebagai berikut : ��� = ������ ����� ��� �ℎ��� �� ������ ����� ���� ����� ��� �ℎ��� �� ������ ����� Wirawati 2008 : 94 mengemukakan bahwa PBV merupakan rasio untuk menentukan nilai intrinsik saham, yang akan mempengaruhi keputusan investor untuk membeli atau menjual saham. PBV menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan yang relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Perusahaan yang memiliki rasio PBV yang meningkat dari tahun ke tahun berarti perusahaan tersebut berhasil menciptakan dan meningkatkan nilai perusahaan. Semakin tinggi rasio PBV dapat diartikan semakin tinggi suatu perusahaan dinilai oleh para investor dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan. Universitas Sumatera Utara 15 Beberapa keunggulan dari PBV yaitu : 1. Nilai buku mempunyai ukuran intuitif yang relatif stabil yang dapat diperbandingkan dengan harga pasar. Investor yang kurang percaya dengan metode discounted cash flow dapat menggunakan PBV sebagai perbandingan. 2. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan antara perusahaan- perusahaan yang sama sebagai petunjuk adanya under over valuation. 3. Perusahaan dengan negative earning yang tidak dapat dinilai dengan PER dapat dievaluasi dengan menggunakan PBV.

2.1.2 Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu indikator yang digunakan oleh investor untuk menilai suatu perusahaan. Semakin baik kinerja perusahaan maka akan semakin tinggi return yang diperoleh oleh investor. Kinerja keuangan diukur dengan rasio profitabilitas. Analisis rasio profitabilitas merupakan analisis yang memperlihatkan seberapa besar kemampuan suatu perusahaan untuk dapat menghasilkan laba keuntungan dengan menggunakan aset atau modal yang dimilikinya. Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan Return On Equity ROE. ROE adalah rasio yang mengukur persentase tingkat pengembalian atas investasi aktual yang dilakukan oleh pemegang saham, yang dirumuskan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 16 ��� = ��� ������ ����� ��� �ℎ���ℎ������′ ������ ROE merupakan indikator yang amat penting bagi pemegang saham dan juga calon investor untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperolah laba bersih untuk pengembalian ekuitas pemegang saham. Adanya pertumbuhan ROE menunjukkan prospek perusahaan yang semakin baik karena menunjukkan potensi keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan juga meningkat. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan dari investor dan calon investor sehingga saham perusahaan tersebut juga akan semakin diminati. Adanya kenaikan permintaan saham suatu perusahaan akan menaikkan harga saham tersebut di pasar modal, sehingga nilai perusahaan juga akan semakin meningkat.

2.1.3 Struktur Modal

Menurut Sawir 2004 : 2, “struktur modal merupakan komposisi pendanaan permanen perusahaan, yaitu bauran pendanaan jangka panjang perusahaan”. Struktur permodalan suatu bank adalah cara yang ditempuh bank tersebut dalam membiayai aset dan kegiatan bisnisnya. Cara pembiayaannya itu biasanya merupakan kombinasi dari sumber-sumber pembiayaan yang berupa saham, penerbitan surat utang, obligasi, dan beragam jenis pinjaman lainnya. Universitas Sumatera Utara 17 Dalam penelitian ini struktur modal diukur dengan DER Debt to Equity Ratio. DER merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage penggunaan hutang terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan, yang dirumuskan sebagai berikut : ��� = ����� ����������� �ℎ���ℎ������ ′ ������ DER mencerminkan kemampuan modal sendiri perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. Gambaran DER suatu perusahaan menurut Ali 2006 : 231 yaitu, akan lebih menguntungkan bagi perusahaan memiliki debt to equity ratio yang tinggi, yaitu bila biaya bunga bank masih lebih rendah dari earning capacity perusahaan atau bila debt cost masih lebih rendah dari equity funds. Dengan struktur permodalan seperti itu, perusahaan akan memiliki profitability yang tinggi, perusahaan juga dapat memberi peluang yang lebih besar dalam mendorong naik harga saham perusahaan. Demikian pula perusahaan akan mampu meningkatkan nilai kekayaan pemegang saham, sekaligus memperoleh peluang yang besar pula dalam mendorong pertumbuhan perusahaan. Terdapat tiga teori yang mendasari manfaat penggunaan hutang dalam perusahaan, yang pertama, teori sinyal Signaling Theory yang menyatakan bahwa saat manajemen melakukan hutang merupakan sinyal kepada investor bahwa perusahaan sedang melakukan investasi yang beresiko rendah. Kedua, teori keagenan Agency Theory yang menyatakan bahwa penggunaan hutang merupakan alat kontrol untuk mendisiplinkan manajemen dalam membayar hutang dan bunganya dengan tepat waktu. Universitas Sumatera Utara 18 Teori tersebut hanya menjelaskan manfaat hutang terhadap perusahaan, tidak menjelaskan seberapa besar hutang agar dapat mencapai nilai perusahaan yang optimal. Teori yang ketiga yaitu teori trade-off. Struktur modal yang optimal ditentukan oleh trade-off yang paling menguntungkan antara manfaat dan pengorbanan, dimana manfaat yang didapatkan oleh perusahaan lebih besar dibandingkan kerugian penggunaan sumber pendanaan hutang. Menurut trade-off theory penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya pada titik tertentu. Setelah titik tersebut, penggunaan hutang justru akan menurunkan nilai perusahaan. Teori struktur modal menjelaskan bahwa kebijakan pendanaan suatu perusahaan dalam menentukan struktur modalnya adalah dengan tujuan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Sama seperti yang dinyatakan oleh Bhayani 2009 : 43, “the optimum debt level represents the debt level that maximizes firm value” bahwa tingkat hutang yang optimal dan tepat diharapkan mampu untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

2.1.4 Ukuran Perusahaan

Ukuran suatu perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan log of total assets. Log of total assets ini digunakan untuk mengurangi perbedaan signifikan antara ukuran perusahaan yang besar dengan ukuran perusahaan yang terlalu kecil, maka nilai total aset dibentuk menjadi logaritma natural. Ukuran perusahaan dirumuskan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 19 ���� = ��� �� ����� ������ Kartika 2009 : 112 menyatakan bahwa, “perusahaan-perusahaan besar biasanya lebih suka melakukan diversifikasi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan kecil dan memiliki kemungkinan untuk bangkrut lebih kecil.” Perusahaan yang melakukan diversifikasi dan perusahaan yang memiliki kemungkinan untuk bangkrut yang lebih kecil tentunya menyiratkan akan nilai perusahaan yang lebih baik. Selain itu jika perusahaan memiliki total asset yang besar, maka pihak manajemen akan lebih leluasa dalam mempergunakan aset yang ada di perusahaan tersebut. Kebebasan itu tentunya dimanfaatkan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan, meningkatkan kegiatan operasional perusahaan, dan tentu saja untuk meningkatkan nilai perusahaan tersebut.

2.1.5 Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan. Pertumbuhan perusahaan mengisyaratkan sinyal yang positif bagi perkembangan perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini, pertumbuhan perusahaan growth diukur dengan menggunakan perubahan total aset. Pertumbuhan perusahaan adalah selisih total aset yang dimiliki perusahaan pada periode sekarang dengan periode sebelumnya terhadap total aset periode sebelumnya, yang dirumuskan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 20 �����ℎ = � � − � �−1 � �−1 Terdapat tiga bentuk pertumbuhan perusahaan, pertama pertumbuhan dari luar external growth yang menyangkut faktor-faktor dari luar yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, seperti harga, keadaan politik, karakteristik masyarakat, dan sebagainya. Semakin baik kondisi dari luar, maka pertumbuhan perusahaan juga akan semakin meningkat. Kedua, pertumbuhan dari dalam internal growth yang menyangkut produktivitas perusahaan. Semakin baik produktivitas perusahaan, maka pertumbuhan perusahaan tersebut juga semakin semakin meningkat. Faktor yang terakhir adalah pertumbuhan karena pengaruh iklim usaha dan situasi usaha lokal. Artinya pertumbuhan perusahaan akan meningkat apabila berada dalam iklim usaha yang baik, tersedianya infrastruktur pendukung kegiatan usaha, dan faktor-faktor pendukung lainnya. Suatu perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang positif akan dipandang positif juga oleh investor, karena dinilai memiliki aspek yang menguntungkan. Sehingga juga akan meningkatkan nilai perusahaan tersebut.

2.1.6 Kebijakan Investasi

Terdapat tiga keputusan atau kebijakan utama yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan fungsi manajemen keuangannya, yaitu kebijakan investasi, kebijakan pendanaan, dan kebijakan dividen. Universitas Sumatera Utara 21 Kebijakan dalam pengambilan keputusan investasi terkait dengan Investment Opportunity Set IOS. IOS memberikan penilaian yang lebih luas atas nilai perusahaan, yaitu dimana nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini kebijakan investasi diukur dengan Price Earning Ratio PER. PER menunjukkan perbandingan antara harga penutupan saham dengan laba per lembar saham yang dirumuskan sebagai berikut : ��� = ������� ����� ������� ��� �ℎ��� Kebijakan investasi merupakan faktor penting dalam fungsi keuangan perusahaan. Seorang manajer sebelum mengambil keputusan investasi akan memperhitungkan return yang akan didapatkan. Hukum dasar dalam investasi yaitu high risk, high return; low risk, low return menunjukkan bahwa keputusan investasi yang diharapkan adalah keputusan investasi yang paling menguntungkan, tentunya dengan mempertimbangan return dan risk dari investasi tersebut. Sehingga semakin tepat kebijakan investasi suatu perusahaan, maka keuntungan yang diperoleh juga semakin tinggi. Yang juga berarti bahwa nilai perusahaan juga akan semakin meningkat. Universitas Sumatera Utara 22

2.2 Review Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Safrida 2008 yang berjudul “Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”, dimana hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara simultan, struktur modal dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan secara parsial, struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Utami 2009 dengan judul “Pengaruh Struktur Modal, Ukuran, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara simultan, struktur modal DER, ukuran perusahaan, dan kebijakan dividen DPR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan secara parsial, hanya kebijakan dividen DPR yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Barasa 2009 dengan judul “Pengaruh Debt to Equty Ratio DER dan Debt to Asset Ratio DAR terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara simultan, DER dan DAR berpengaruh positiif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan secara parsial, DER dan DAR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Universitas Sumatera Utara 23 Nova H. 2010 dengan judul “Analisis Pengaruh Kinerja Arus Kas, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara simultan, arus kas bersih, profitabilitas ROE, dan kebijakan dividen DPR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara parsial, arus kas bersih berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan profitabilitas ROE dan kebijakan dividen DPR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Pakpahan 2010 dengan judul “Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Perusahaan dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara simultan faktor-faktor fundamental perusahaan yang meliputi size, growth, leverage, ROE dan kebijakan dividen DPR berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Secara parsial, size dan ROE berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan growth, leverage, dan DPR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Prapaska 2012 dengan judul “Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2009-2010”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara parsial, variabel tingkat profitabilitas dan keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, sedangkan variabel keputusan pendanaan dan kebijakan deviden berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Berikut ini disajikan tabel penelitian terdahulu yang membahas tentang nilai perusahaan : Universitas Sumatera Utara 24 Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian Safrida 2008 Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta Variabel dependen : nilai perusahaan MBR Variabel independen : struktur modal DER dan pertumbuhan perusahaan perubahan total aktiva Secara simultan, struktur modal dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara parsial, struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Utami 2009 Pengaruh Struktur Modal, Ukuran, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI Variabel dependen : Nilai Perusahaan Variabel independen : Struktur Modal DER, ukuran perusahaan, Kebijakan Dividen DPR Secara simultan, DER, ukuran perusahaan dan DPR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara parsial, DPR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Barasa 2009 Pengaruh Debt to Equty Ratio DER dan Debt to Asset Ratio DAR terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI. Variabel dependen : nilai perusahaan MVE Variabel independen : DER, DAR Secara simultan, DER dan DAR berpengaruh positiif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara parsial, DER dan DAR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Universitas Sumatera Utara 25 Nova H. 2010 Analisis Pengaruh Kinerja Arus Kas, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Variabel dependen : nilai perusahaan MVE Variabel independen : kinerja arus kas, profitabilitas ROE, kebijakan dividen DPR Secara simultan, arus kas bersih, ROE, dan DPR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara parsial, arus kas bersih berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan ROE dan DPR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Pakpahan 2010 Pengaruh Faktor- faktor Fundamental Perusahaan dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Variabel dependen : nilai perusahaan PBV Variabel independen : size, growth, leverage, ROE dan DPR Secara simultan faktor- faktor size, growth, leverage, ROE, dan DPR berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Secara parsial, size dan ROE berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan growth, leverage, dan DPR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Prapaska 2012 Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2009- 2010 Variabel dependen : nilai perusahaan PBV Variabel independen : profitabilitas ROA, ROE, keputusan investasi MBVA, keputusan pendanaan DER, dan kebijakan dividen DPR Secara parsial, variabel tingkat profitabilitas dan keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, sedangkan variabel keputusan pendanaan dan kebijakan deviden berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Sumber : berbagai jurnal dan penelitian terdahulu data diolah penulis Universitas Sumatera Utara 26

2.3 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRUKTUR MODAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABIITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

11 121 51

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN,PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN KINERJA KEUANGAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index(JII

0 3 19

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN,PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN KINERJA Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index(JII) periode

0 3 17

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Perusahaan Otomotif yang Terdaftar pada BEI Tahun 2012-2015).

0 2 14

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Perusahaan Otomotif yang Terdaftar pada BEI Tahun 2012-2015).

0 3 15

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DEVIDEN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

0 7 18

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan perbankan yang Terdaftar di BEI

1 10 17

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014).

0 6 16

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan(Studi Pada Perusahaan Keuangan Non Perbankan Yang Terdaftar Di Be

4 45 23

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan(Studi Pada Perusahaan Keuangan Non Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2010-2014).

2 8 15