18
Teori tersebut hanya menjelaskan manfaat hutang terhadap perusahaan, tidak menjelaskan seberapa besar hutang agar dapat mencapai nilai
perusahaan yang optimal. Teori yang ketiga yaitu teori trade-off. Struktur modal yang optimal ditentukan oleh trade-off yang paling menguntungkan
antara manfaat dan pengorbanan, dimana manfaat yang didapatkan oleh perusahaan lebih besar dibandingkan kerugian penggunaan sumber
pendanaan hutang. Menurut trade-off theory penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya pada titik tertentu. Setelah titik
tersebut, penggunaan hutang justru akan menurunkan nilai perusahaan. Teori struktur modal menjelaskan bahwa kebijakan pendanaan suatu
perusahaan dalam menentukan struktur modalnya adalah dengan tujuan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Sama seperti yang dinyatakan
oleh Bhayani 2009 : 43, “the optimum debt level represents the debt level that maximizes firm value” bahwa tingkat hutang yang optimal dan tepat
diharapkan mampu untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
2.1.4 Ukuran Perusahaan
Ukuran suatu perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan log of total assets.
Log of total assets ini digunakan untuk mengurangi perbedaan signifikan antara ukuran perusahaan yang besar dengan ukuran perusahaan yang terlalu
kecil, maka nilai total aset dibentuk menjadi logaritma natural. Ukuran perusahaan dirumuskan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
19
���� = ��� �� ����� ������
Kartika 2009 : 112 menyatakan bahwa, “perusahaan-perusahaan besar biasanya lebih suka melakukan diversifikasi dibandingkan dengan
perusahaan-perusahaan kecil dan memiliki kemungkinan untuk bangkrut lebih kecil.” Perusahaan yang melakukan diversifikasi dan perusahaan yang
memiliki kemungkinan untuk bangkrut yang lebih kecil tentunya menyiratkan akan nilai perusahaan yang lebih baik.
Selain itu jika perusahaan memiliki total asset yang besar, maka pihak manajemen akan lebih leluasa dalam mempergunakan aset yang ada di
perusahaan tersebut. Kebebasan itu tentunya dimanfaatkan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan, meningkatkan kegiatan operasional
perusahaan, dan tentu saja untuk meningkatkan nilai perusahaan tersebut.
2.1.5 Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan. Pertumbuhan perusahaan mengisyaratkan
sinyal yang positif bagi perkembangan perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini, pertumbuhan perusahaan growth diukur dengan
menggunakan perubahan total aset. Pertumbuhan perusahaan adalah selisih
total aset yang dimiliki perusahaan pada periode sekarang dengan periode sebelumnya terhadap total aset periode sebelumnya, yang dirumuskan
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
20
�����ℎ = �
�
− �
�−1
�
�−1
Terdapat tiga bentuk pertumbuhan perusahaan, pertama pertumbuhan dari luar external growth yang menyangkut faktor-faktor dari luar yang
tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, seperti harga, keadaan politik, karakteristik masyarakat, dan sebagainya. Semakin baik kondisi dari luar,
maka pertumbuhan perusahaan juga akan semakin meningkat. Kedua, pertumbuhan dari dalam internal growth yang menyangkut
produktivitas perusahaan. Semakin baik produktivitas perusahaan, maka pertumbuhan perusahaan tersebut juga semakin semakin meningkat. Faktor
yang terakhir adalah pertumbuhan karena pengaruh iklim usaha dan situasi usaha lokal. Artinya pertumbuhan perusahaan akan meningkat
apabila berada dalam iklim usaha yang baik, tersedianya infrastruktur pendukung kegiatan usaha, dan faktor-faktor pendukung lainnya.
Suatu perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang positif akan dipandang positif juga oleh investor, karena dinilai memiliki aspek yang
menguntungkan. Sehingga juga akan meningkatkan nilai perusahaan tersebut.
2.1.6 Kebijakan Investasi