Pendekatan Grafik Data Penelitian

42

3.8.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali 2005 : 105 “uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain” . Erlina 2011 : 105 menyatakan bahwa “salah satu asumsi yang penting dari model regresi linier adalah varian residual bersifat homoskedastisitas atau bersifat konstan.” Dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu :

a. Pendekatan Grafik

Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

b. Pendekatan Statistik

Yaitu dengan melakukan uji Glejser. Pengujian ini dilakukan dengan men-transform data Unstandardized Residual ke dalam Abs. Situmorang, 2012 : 114. Dari hasil output akan diketahui berapa besar nilai signifikansinya. Apabila nilai Sig. 0.05, artinya data tidak terkena heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 43

3.8.1.4 Uji Autokolerasi

Menurut Ghozali 2005 : 95 “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t- 1 sebelumnya”. Masalah timbul karena residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari observasi ke observasi lainnya. Hal ini paling sering ditemukan pada data runtut waktu atau time series karena gangguan pada seorang individukelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individukelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokolerasi. Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan uji Durbin Watson. Pengambilan keputusan bahwa tidak terjadi autokorelasi yaitu dengan ketentuan : a. angka DW dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif, b. angka DW di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, c. angka DW di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Suliyono 2010 : 62 juga menyatakan bahwa “autokorelasi tidak terjadi bila nilai d=2. Autokorelasi positif terjadi jika d mendekati 0, sedangkan autokorelasi negatif terjadi bila nilai d mendekati 4.” Universitas Sumatera Utara 44

3.8.2 Pengujian Hipotesis

Adapun pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan dengan cara sebagai berikut :

3.8.2.1 Uji Signifikansi Simultan Uji F

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F F- tes t. Menurut Ghozali 2005 : 84 “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen terikat”. Kriteria pengambilan keputusan untuk menguji hipotesis dengan uji F, adalah sebagai berikut : • Quick Look : bila nilai F lebih besar dari 4 maka H dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5. Dengan kata lain, H a diterima, yaitu bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. • Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel F F t , maka H ditolak dan H a diterima, artinya bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 45

3.8.2.2 Uji Signifikansi Parsial Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Menurut Ghozali 2005 : 84 “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Kriteria pengambilan keputusan untuk menguji hipotesis dengan uji t adalah sebagai berikut : • Quick Look : bila jumlah degree of freedom df adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaannya α sebesar 5, maka H dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 dalam nilai absolut. Dengan kata lain, Ha diterima, yaitu bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. • Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Bila nilai t hitung lebih tinggi daripada nilai t tabel t t t , maka H ditolak dan H a diterima, artinya bahwa suatu variabel independen secara individual dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang go public, yaitu yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan microsoft excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17.0. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Setelah dilakukan pemilihan sampel dengan teknik purposive sampling, diperoleh 21 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel. Adapun penelitian ini mengambil periode penelitian selama 4 tahun yaitu dari tahun 2008 sampai tahun 2011. Berikut ini merupakan daftar perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian : Universitas Sumatera Utara 47 Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan Perbankan NO. Nama Perusahaan Kode Listing Date 1. Bank Artha Graha Internasional Tbk. INPC 29 Agustus 1990 2. Bank Bukopin Tbk. BBKP 10 Juli 2006 3. Bank Bumi Artha Tbk. BNBA 31 Desember 1999 4. Bank Capital Indonesia Tbk. BACA 4 Oktober 2007 5. Bank Central Asia Tbk. BBCA 31 Mei 2000 6. Bank CIMB Niaga Tbk. BNGA 29 November 1989 7. Bank Danamon Indonesia Tbk. BDMN 6 Desember 1989 8. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. SDRA 15 Desember 2006 9. Bank Kesawan Tbk. BKSW 21 November 2002 10. Bank Mandiri Persero Tbk. BMRI 14 Juli 2003 11. Bank Mayapada Tbk. MAYA 29 Agustus 1997 12. Bank Mega Tbk. MEGA 17 April 2000 13. Bank Negara Indonesia Tbk. BBNI 25 November 1996 14. Bank Nusantara Parahyangan Tbk. BBNP 10 Januari 2001 15. Bank OCBC NISP Tbk. NISP 20 Oktober 1994 16. Bank Pan Indonesia Tbk. PNBN 29 Desember 1982 17. Bank Permata Tbk. BNLI 15 Januari 1990 18. Bank Rakyat Indonesia Tbk. BBRI 11 November 2003 19. Bank of India Indonesia Tbk. BSWD 1 Mei 2002 20. Bank Victoria International Tbk. BVIC 30 Juni 1999 21. Bank Windu Kentjana Intl Tbk. MCOR 3 Juli 2007 Sumber : penulis, 2012 Periode penelitian dimulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 4 tahun berturut-turut sehingga data penelitian secara keseluruhan yaitu : 4 tahun observasi x 21 sampel adalah sebanyak 84 sampel observasi. Berikut adalah tabel data mengenai variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian ini : Universitas Sumatera Utara 48 Tabel 4.2 Daftar Variabel Penelitian Hasil PBV, ROE, DER, Size, Growth, dan PER Tahun 2008-2011 No. Kode Perusahaan Tahun PBV ROE DER Size Growth PER 1. INPC 2008 0.32 4.13 12.97 13.11 0.14 13.44 2009 0.68 4.60 15.02 13.19 0.20 15.57 2010 0.87 8.79 15.18 13.23 0.11 10.97 2011 0.71 8.79 15.62 13.28 0.12 8.24 2. BBKP 2008 0.53 18.80 14.08 13.51 -0.05 3.10 2009 0.85 16.52 13.65 13.57 0.14 5.93 2010 1.39 19.02 15.45 13.68 0.28 8.12 2011 1.05 20.10 12.07 13.76 0.20 6.17 3. BNBA 2008 0.35 9.44 4.20 12.31 0.05 5.02 2009 0.74 9.19 4.80 12.38 0.18 10.89 2010 0.87 8.39 5.12 12.43 0.11 14.04 2011 0.67 11.94 5.22 12.47 0.11 7.53 4. BACA 2008 0.79 6.54 7.83 12.23 0.42 12.61 2009 0.88 6.50 5.86 12.54 1.03 19.71 2010 0.85 5.11 7.09 12.64 0.27 19.87 2011 1.19 5.19 6.71 12.67 0.07 11.12 5. BBCA 2008 3.44 30.20 9.55 14.39 0.13 13.87 2009 4.29 31.80 9.14 14.45 0.15 17.57 2010 4.63 33.30 8.51 14.51 0.15 18.61 2011 4.69 33.50 8.09 14.58 0.18 18.31 6. BNGA 2008 1.27 7.39 10.09 14.01 0.88 17.47 2009 1.52 15.34 8.55 14.03 0.04 10.84 2010 3.32 20.88 9.43 14.16 0.34 17.94 2011 1.67 19.09 8.08 14.22 0.16 9.45 7. BDMN 2008 1.48 14.60 9.09 14.03 0.20 10.22 2009 2.42 11.20 5.23 13.99 -0.08 24.91 2010 2.60 18.50 5.40 14.07 0.20 16.64 2011 1.52 17.50 4.49 14.15 0.20 11.65 8. SDRA 2008 0.37 21.63 8.86 12.30 0.35 1.99 2009 1.66 17.62 8.48 12.38 0.22 11.78 2010 1.71 17.45 7.25 12.51 0.35 11.21 2011 1.08 23.36 9.75 12.71 0.57 5.13 Universitas Sumatera Utara 49 9. BKSW 2008 2.48 2.85 14.97 12.33 -0.01 108.09 2009 2.60 3.27 12.15 12.37 0.09 116.25 2010 3.66 0.77 13.54 12.41 0.10 5.73 2011 2.83 0.72 3.03 12.56 0.39 498.19 10. BMRI 2008 1.39 18.15 10.75 14.55 0.12 7.97 2009 2.81 22.15 10.23 14.60 0.10 13.77 2010 3.29 24.25 9.81 14.65 0.14 14.81 2011 2.51 22.05 7.81 14.74 0.23 12.62 11. MAYA 2008 4.53 4.41 4.80 12.74 0.23 105.04 2009 4.33 4.27 6.68 12.88 0.38 104.69 2010 2.77 7.28 5.81 13.00 0.32 53.44 2011 2.66 11.53 6.79 13.11 0.28 24.54 12. MEGA 2008 1.98 20.47 11.15 13.54 0.00 11.34 2009 2.15 18.72 10.66 13.60 0.14 13.61 2010 2.31 27.20 10.82 13.71 0.30 10.61 2011 2.62 26.74 11.70 13.79 0.20 12.63 13. BBNI 2008 0.67 9.00 12.07 14.30 0.10 8.50 2009 1.58 16.30 10.88 14.36 0.13 12.17 2010 2.18 24.70 6.50 14.40 0.09 17.62 2011 1.87 20.10 6.90 14.48 0.20 11.83 14. BBNP 2008 1.41 8.98 9.87 12.57 -0.02 15.96 2009 1.11 8.51 9.55 12.59 0.05 14.00 2010 0.99 12.38 9.25 12.72 0.36 10.79 2011 0.93 12.82 10.28 12.82 0.24 7.95 15. NISP 2008 1.12 8.90 8.43 13.53 0.18 12.84 2009 1.41 11.82 7.96 13.57 0.08 13.34 2010 2.18 8.12 8.81 13.65 0.20 30.80 2011 1.15 12.90 8.08 13.78 0.35 10.10 16. PNBN 2008 1.48 10.16 7.02 13.81 0.20 16.78 2009 1.70 10.40 6.16 13.89 0.21 19.99 2010 2.24 11.62 7.81 14.04 0.40 21.82 2011 1.18 14.63 6.85 14.10 0.15 8.41 17. BNLI 2008 0.88 12.40 11.59 13.73 0.38 8.39 2009 1.28 13.60 10.57 13.75 0.04 12.90 2010 2.04 22.80 8.31 13.87 0.32 16.22 2011 1.34 15.90 10.09 14.01 0.37 10.34 Universitas Sumatera Utara 50 18. BBRI 2008 2.52 34.50 10.01 14.39 0.21 9.47 2009 3.46 35.22 10.63 14.50 0.29 12.91 2010 3.53 43.83 10.02 14.61 0.28 11.29 2011 3.34 42.49 8.43 14.67 0.16 10.89 19. BSWD 2008 1.84 10.48 3.81 12.13 0.16 27.09 2009 1.72 23.36 4.08 12.19 0.13 14.09 2010 1.63 22.69 3.93 12.20 0.02 14.84 2011 1.50 25.26 5.00 12.32 0.32 10.80 20. BVIC 2008 0.62 7.81 9.66 12.75 0.07 9.24 2009 0.84 8.03 10.69 12.87 0.31 11.49 2010 0.84 18.41 12.88 13.01 0.40 5.84 2011 0.70 24.90 8.74 13.07 0.15 4.01 21. MCOR 2008 0.79 1.39 7.00 12.32 0.49 56.33 2009 1.02 6.03 8.29 12.45 0.34 19.11 2010 1.08 7.24 7.35 12.64 0.56 19.92 2011 1.27 6.94 10.57 12.81 0.48 19.50 Sumber : penulis, 2012

4.2 Analisis Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRUKTUR MODAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABIITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

11 121 51

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN,PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN KINERJA KEUANGAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index(JII

0 3 19

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN,PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN KINERJA Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index(JII) periode

0 3 17

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Perusahaan Otomotif yang Terdaftar pada BEI Tahun 2012-2015).

0 2 14

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Perusahaan Otomotif yang Terdaftar pada BEI Tahun 2012-2015).

0 3 15

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DEVIDEN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

0 7 18

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan perbankan yang Terdaftar di BEI

1 10 17

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014).

0 6 16

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan(Studi Pada Perusahaan Keuangan Non Perbankan Yang Terdaftar Di Be

4 45 23

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan(Studi Pada Perusahaan Keuangan Non Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2010-2014).

2 8 15