15
Beberapa keunggulan dari PBV yaitu : 1. Nilai buku mempunyai ukuran intuitif yang relatif stabil yang dapat
diperbandingkan dengan harga pasar. Investor yang kurang percaya dengan metode discounted cash flow dapat menggunakan PBV
sebagai perbandingan. 2. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua
perusahaan. PBV dapat diperbandingkan antara perusahaan- perusahaan yang sama sebagai petunjuk adanya under over valuation.
3. Perusahaan dengan negative earning yang tidak dapat dinilai dengan PER dapat dievaluasi dengan menggunakan PBV.
2.1.2 Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu indikator yang digunakan oleh investor untuk menilai suatu perusahaan. Semakin baik
kinerja perusahaan maka akan semakin tinggi return yang diperoleh oleh investor. Kinerja keuangan diukur dengan rasio profitabilitas. Analisis rasio
profitabilitas merupakan analisis yang memperlihatkan seberapa besar kemampuan suatu perusahaan untuk dapat menghasilkan laba keuntungan
dengan menggunakan aset atau modal yang dimilikinya. Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan Return On Equity
ROE. ROE adalah rasio yang mengukur persentase tingkat pengembalian
atas investasi aktual yang dilakukan oleh pemegang saham, yang dirumuskan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
16
��� = ��� ������ ����� ���
�ℎ���ℎ������′ ������
ROE merupakan indikator yang amat penting bagi pemegang saham dan juga calon investor untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memperolah laba bersih untuk pengembalian ekuitas pemegang saham. Adanya pertumbuhan ROE menunjukkan prospek perusahaan yang semakin
baik karena menunjukkan potensi keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan juga meningkat. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan dari
investor dan calon investor sehingga saham perusahaan tersebut juga akan semakin diminati. Adanya kenaikan permintaan saham suatu perusahaan
akan menaikkan harga saham tersebut di pasar modal, sehingga nilai perusahaan juga akan semakin meningkat.
2.1.3 Struktur Modal
Menurut Sawir 2004 : 2, “struktur modal merupakan komposisi pendanaan permanen perusahaan, yaitu bauran pendanaan jangka panjang
perusahaan”. Struktur permodalan suatu bank adalah cara yang ditempuh bank tersebut dalam membiayai aset dan kegiatan bisnisnya. Cara
pembiayaannya itu biasanya merupakan kombinasi dari sumber-sumber pembiayaan yang berupa saham, penerbitan surat utang, obligasi, dan
beragam jenis pinjaman lainnya.
Universitas Sumatera Utara
17
Dalam penelitian ini struktur modal diukur dengan DER Debt to Equity Ratio. DER merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat leverage penggunaan hutang terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan, yang dirumuskan sebagai berikut :
��� = ����� �����������
�ℎ���ℎ������
′
������
DER mencerminkan kemampuan modal sendiri perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. Gambaran DER suatu perusahaan
menurut Ali 2006 : 231 yaitu, akan lebih menguntungkan bagi perusahaan memiliki debt to equity
ratio yang tinggi, yaitu bila biaya bunga bank masih lebih rendah dari earning capacity perusahaan atau bila debt cost masih lebih rendah
dari equity funds. Dengan struktur permodalan seperti itu, perusahaan akan memiliki profitability yang tinggi, perusahaan juga dapat
memberi peluang yang lebih besar dalam mendorong naik harga saham perusahaan. Demikian pula perusahaan akan mampu
meningkatkan nilai kekayaan pemegang saham, sekaligus memperoleh peluang yang besar pula dalam mendorong pertumbuhan
perusahaan. Terdapat tiga teori yang mendasari manfaat penggunaan hutang dalam
perusahaan, yang pertama, teori sinyal Signaling Theory yang menyatakan bahwa saat manajemen melakukan hutang merupakan sinyal kepada
investor bahwa perusahaan sedang melakukan investasi yang beresiko rendah. Kedua, teori keagenan Agency Theory yang menyatakan bahwa
penggunaan hutang merupakan alat kontrol untuk mendisiplinkan manajemen dalam membayar hutang dan bunganya dengan tepat waktu.
Universitas Sumatera Utara
18
Teori tersebut hanya menjelaskan manfaat hutang terhadap perusahaan, tidak menjelaskan seberapa besar hutang agar dapat mencapai nilai
perusahaan yang optimal. Teori yang ketiga yaitu teori trade-off. Struktur modal yang optimal ditentukan oleh trade-off yang paling menguntungkan
antara manfaat dan pengorbanan, dimana manfaat yang didapatkan oleh perusahaan lebih besar dibandingkan kerugian penggunaan sumber
pendanaan hutang. Menurut trade-off theory penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya pada titik tertentu. Setelah titik
tersebut, penggunaan hutang justru akan menurunkan nilai perusahaan. Teori struktur modal menjelaskan bahwa kebijakan pendanaan suatu
perusahaan dalam menentukan struktur modalnya adalah dengan tujuan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Sama seperti yang dinyatakan
oleh Bhayani 2009 : 43, “the optimum debt level represents the debt level that maximizes firm value” bahwa tingkat hutang yang optimal dan tepat
diharapkan mampu untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
2.1.4 Ukuran Perusahaan