4.2.4 Oksigen Terlarut
Oksigen terlarut Dissolved Oxygen-DO merupakan parameter kimia yang paling kritis di dalam budidaya ikan, akan tetapi bila kadarnya berlebihan
juga dapat menyebabkan kematian. Oksigen terlarut adalah jumlah oksigen yang terlarut dalam air, yang diukur dalam unit satuan miligram per liter mgl.
Oksigen terlarut menggambarkan besarnya tingkat produktivitas primer perairan. Semakin tinggi kandungan oksigen yang terlarut di perairan mengindikasikan
tingginya tingkat produktivitas primer. Produktivitas primer merupakan hasil dari proses fotosintesis. Kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh suhu air,
ketinggian lokasi, salinitas dan tekanan udara. Ikan kerapu macan akan hidup dengan baik pada kisaran oksigen terlarut
5 mgl Evalawati et al., 2001. Sebaran oksigen terlarut diperoleh dari hasil interpolasi dari titik-titik lokasi pengambilan sampel di lapangan yang menyebar
diperairan pulau Panggang. Kandungan oksigen terlarut pada masing –masing
lokasi pengamatan berkisar antara 5,20 - 6,82 mgl, menandakan bahwa perairan di perairan pulau Panggang layak untuk dijadikan sebagai lokasi kegiatan
budidaya laut. Gambar 16 memperlihatkan sebaran parameter oksigen terlarut DO perairan. Kadar oksigen cenderung meningkat ke arah laut lepas. Gambar 17
merupakan Sebaran kesesuaian berdasarkan Oksigen Terlarut DO di perairan Pulau Panggang. Gambar tersebut menunjukan bahwa seluruh wilayah di perairan
Pulau Panggang cocok sebagai lokasi pembudidayaan Kerapu Macan dalam KJA.
53
Gambar 16. Sebaran Oksigen Terlarut DO di Perairan Pulau Panggang
G am
ba r 1
7. K es
es ua
ia n Be
rda sa
rk an
O ks
ige n T
er la
rut D
O
4.2.5 Kecerahan
Penentuan lokasi untuk budidaya kerapu dalam keramba jaring apung menggunakan suatu indikator penting yaitu kecerahan perairan.
Kecerahan air menunjukan kemampuan cahaya untuk menembus lapisan air pada kedalaman
tertentu. Intensitas cahaya matahari yang menembus ke dalam suatu perairan mempengaruhi kehidupan sebagian besar organisme perairan. Selain penting,
sinar matahari juga membatasi kehidupan organisme tersebut. Oleh karena itu, tingkat kecerahan perairan sangat diperlukan untuk mengetahui produktivitas
primer yang terjadi di suatu perairan. Tingkat kecerahan suatu perairan dipengaruhi oleh keadaan cuaca, waktu
pengukuran, kekeruhan dan padatan tersuspensi serta ketelitian orang yang melakukan pengukuran. Perairan yang memiliki tingkat kecerahan yang tinggi
mengindikasikan bahwa perairan tersebut dapat dikatakan jernih sehingga layak digunakan sebagai lokasi budidaya. Sebaliknya perairan dengan tingkat kecerahan
yang rendah mengindikasikan tingginya bahan organik terlarut yang dapat menyulitkan dalam pengamatan kondisi ikan secara visual, mengganggu
pernafasan ikan dan mengakibatkan jaring apung menjadi cepat kotor. Kecerahan perairan lokasi yang cocok untuk budidaya ikan dalam keramba
jaring apung lebih dari 3 meter Evalawati et al., 2001. Penentuan sebaran
kecerahan perairan diperoleh dari hasil interpolasi titik-titik pengambilan sampel yang menyebar diseluruh perairan. Kecerahan perairan pulau Panggang termasuk
tinggi yaitu berkisar antara 4,30 – 14,75 meter. Gambar 18 memperlihatkan pola
sebaran parameter kecerahan perairan. Sedangkan Sebaran kesesuaian berdasarkan kecerahan perairan terlihat pada Gambar 19.
56
Gambar 18. Sebaran Kecerahan di Perairan Pulau Panggang
G am
ba r 1
9. K es
es ua
ia n Be
rda sa
rk an
K ec
era ha
n P er
ai ra
n
4.2.6 Kedalaman