2.3 Penginderaan jauh
Penginderaan jauh secara praktis dapat dinyatakan sebagai suatu kegiatan mengamati atau melihat suatu objek pada suatu jarak tertentu dengan mendeteksi
atau mengukur sifat-sifat karakteristik dominan objek tersebut tanpa mendatangi secara langsung objek tersebut. Pengertian penginderaan jauh yaitu pengamatan
atau pemantauan berbagai aspek yang erat hubungannya dengan muka bumi dan dilakukan dengan sensor atau detektor yang ditempatkan pada satelit, pesawat
terbang atau balon udara Kartasasmita, 1999. Penginderaan Jarak Jauh memiliki empat komponen dasar, yaitu: target
objek di permukaan bumi, sumber energi matahari, alur transmisi atmosfer, dan sensor alat perekam. Komponen dalam sistem ini bekerja secara bersamaan
untuk mengukur dan mencatat informasi mengenai target tanpa menyentuh objek tersebut. Sumber energi yang berasal dari matahari berupa energi elektromagnetik.
Energi elektromagnetik pada penginderaan jauh dipengaruhi oleh atmosfer. Energi berinteraksi dengan atmosfer dan sekaligus berfungsi sebagai media untuk
meneruskan informasi dari target kepada sensor. Perjalanan radiasi sinar matahari pada saat menuju perairan dan
pengiriman informasi kembali ke satelit dipengaruhi oleh atmosfer. Radiasi sinar matahari pada saat menuju perairan akan diserap atau dihamburkan oleh awan,
molekul udara, dan aerosol. Sinar matahari yang masuk ke dalam kolom perairan akan diserap atau dipantulkan oleh partikel-partikel yang ada pada perairan seperti
fitoplankton, sedimen tersuspensi suspended sediment dan substansi kuning yellow substances. Pantulan dari dasar perairan yang kedalamannya relatif
dangkal juga berpengaruh terhadap pantulan pada permukaan perairan. Sistem
penginderaan jauh cahaya tampak dapat dilihat pada Gambar 2. Total radiasi yang diterima oleh sensor secara matematis dapat digambarkan sebagai berikut Jerlov
dan Nielsen, 1974 dalam Hendiarti, 2003. L
t
= T
a
L
w
+ L
r
+ L
a
+ L
m
...................................................... 1 dimana : L
t
= radiasi yang diterima oleh sensor satelit T
a
= transmisivitas atmosfer L
r
= radiasi dari permukaan laut L
w
= radiasi dari kolom perairan L
a
= radiasi dari aerosol L
m
= radiasi dari molekul udara
Sumber : Modifikasi dari Siegel Low dalam Hendiarti 2003
Gambar 2. Sistem penginderaan jauh cahaya tampak
Sensor adalah alat pengumpul data dan pencatat radiasi elektromagnetik yang digunakan dalam proses pengambilan data penginderaan jauh. Berbagai
sensor umumnya dipasang pada wahana platform yang dapat berupa pesawat terbang, balon, satelit, atau wahana lainnya. Obyek yang teramati oleh sensor
adalah objek yang terdapat di permukaan bumi, di atmosfer, dan di antariksa Purwadhi, 2001. Setelah dicatat oleh sensor, data akan dikirimkan ke stasiun
penerima dan diproses menjadi format yang siap pakai, diantaranya berupa citra. Citra tersebut diinterprestasikan untuk mendapatkan informasi mengenai target.
Proses interprestasi biasanya berupa gabungan antara visual dan digital dengan bantuan komputer dan perangkat lunak software pengolah citra.
Proses pengambilan data dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, sesuai dengan tenaga yang digunakan. Tenaga yang digunakan dapat berupa sumber
tenaga alamiah maupun sumber tenaga buatan. Spektrum elektromagnetik merupakan berkas dari tenaga elektromagnetik, yang meliputi spektra kosmis,
Gamma, X, ultraviolet, tampak, inframerah, gelombang mikro, dan gelombang radio. Data penginderaan jauh dapat berupa citra imaginery, grafik, dan data
numerik. Masing-masing data yang dihasilkan dapat diterjemahkan dan menghasilkan informasi tentang objek, daerah, maupun fenomena yang teramati
pada suatu daerah yang diteliti. Hasil olahan atau analisis suatu data tersebut harus memiliki suatu rujukan seperti peta tematik, data statistik, dan data lapangan
Purwadhi, 2001. Terdapat beberapa komponen dalam sistem penginderaan jauh Lillesand
dan Kiefer, 1997; a.
Matahari sebagai sumber energi berupa radiasi elektromagnetik. b.
Atmosfer merupakan media lintasan dari energi elektromagnetik. c.
Sensor adalah alat yang mendeteksi radiasi gelombang elektromagnetik dari suatu objek dan mengubahnya kedalam bentuk sinyal yang bisa direkam.
d. Target yaitu objek atau fenomena yang dideteksi oleh sensor.
Teknologi penginderaan jauh membantu dalam memperoleh data lebih cepat dalam waktu bersamaan dengan areal yang luas. Data penginderaan jauh
dapat diproses sesuai dengan faktor yang akan ditampilkan. Data yang dapat dihasilkan oleh citra satelit Landsat 7 ETM+ untuk budidaya laut bermacam-
macam seperti : klorofil-a, suhu permukaan laut, dan muatan padatan tersuspensi Arief dan Laksmi, 2006. Data lain yang dapat dihasilkan yaitu data
keterlindungan lokasi dan kedalaman perairan Sulma et al., 2005, adanya pengolahan data kedalaman perairan dan keterlindungan lokasi maka dapat
diperoleh pula informasi data substrat dasar perairan dangkal. Hasil olahan atau analisis suatu data tersebut harus memiliki suatu rujukan seperti peta tematik, data
statistik, dan data lapang Purwadhi, 2001. Data yang di dapat dari pengolahan citra kemudian diolah dengan bantuan sistem informasi geografis.
2.4 Sistem Informasi Geografis