PV PV Rekap Hasil Uji Core Flooding

45 homogen dari core sintetik yang digunakan. Minyak sisaresidual oil yang masih berada di dalam core dan tidak dapat diproduksikan melalui injeksi air ditentukan dengan mengukur volume minyak yang telah dihasilkan dalam gelas ukur.

4.5.3 Injeksi Surfaktan

Perolehan minyak menggunakan metoda enhanced waterflooding merupakan metoda recovery dengan menambahkan surfaktan dengan konsentrasi rendah ke dalam air injeksi sehingga menggunakanmemerlukan konsep surfactant soaking. Hal yang mendasari konsep tersebut adalah pergerakan fluida reservoir pada saat pendesakan hampir sama dengan aliran fluida saat diproduksikan aliran fluida ke lubang sumur hal ini yang mendasari dari konsep dasar dari soaking surfactant yang dilakukan dengan system soak injection methods metode injeksi dan perendaman, dimana melalui perendaman diharapkan surfaktan bekerja secara optimum dengan memberikan waktu untuk pembentukan interfacial tension IFT yang baru antara minyak dan air serta tersaturasi didalamnya sehingga minyak yang terperangkap dalam pori akan terlepas dan akan terproduksikan dengan pergerakan yang sama dengan saat pendesakan. Pemberian waktu soaking juga harus optimal tidak berlebihtidak kurang sehingga surfaktan diharapkan mampu meningkatkan recovery minyak yang optimal. Lamanya perendaman sumur soaking period pada penelitian ini didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh Mwangi 2008 dimana larutan surfaktan yang akan diinjeksikan setelah beberapa lama akan terjadi emulsi, perendaman yang terlalu singkat dapat menghasilkan penurunan IFT yang kurang maksimal dan apabila terlalu lama juga akan terjadinya emulsi yang akan menyebabkan plugging pada pori-pori batuan. Waktu ideal untuk merendamsoaking surfaktan dalam uji core flooding yaitu dengan waktu soaking 12 jam pada 0.1 PV, 0.2PV, 0.3 PV.

4.5.4 Rekap Hasil Uji Core Flooding

Penginjeksian formula surfaktan MES stearin yang dilakukan pada 0.1 PV mampu meningkatkan additional recovery minyak dari pori-pori core sintetik mencapai 13.4 OOIP, begitu pula dengan penginjeksian 0.2 PV larutan formula surfaktan MES stearin mampu meningkatkan recovery sebesar 13.11 OOIP dan 0.3 PV sebesar 14.48 OOIP. Dari hasil tersebut, menunjukkan bahwa injeksi formula surfaktan MES stearin dengan jumlah tertentu mampu mendesakmenyapu minyak yang masih tersisaresidual oil dari dalam pori batuan core sintetik sehingga memberikan recovery minyak berkisar 13-14. Hasil rekap data core flooding secara lengkap dapat dilihat di Lampiran 14 dan dokumentasi pengujian dapat dilihat pada Lampiran 17. Hasil rata-rata recovery waterflood dan injeksi surfaktan dapat dilihat pada Tabel 10 dan Gambar 32. Tabel 10. Recovery minyak rata-rata pada tiap perlakuan Volume Injeksi Recovery minyak waterflood Recovery minyak setelah injeksi dan soaking surfaktan Total recovery 0.1PV 55.77 13.46 69.23

0.2 PV

64.37 13.15 77.51

0.3 PV

56.46 14.48 70.94 46 Untuk mengetahui pengaruh banyaknya injeksi surfaktan yang dilakukan terhadap recovery minyak yang diperoleh, maka dilakukan analisis statistik berupa rancangan acak lengkap RAL dengan satu faktor. Analisis statistik ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor terhadap respon. Faktor yang dimaksud adalah pore volume PV formula surfaktan yang digunakan dan respon yang dimaksud adalah recovery minyak yang dihasilkan. Analisis data ini dilakukan untuk mengetahui tingkat perbedaan yang diperoleh dengan sistem injeksi pore volume volume pori yang diterapkan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan software SAS dengan melihat trend dan uji beda terhadap data yang dihasilkan. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya pengaruh pore volume formula surfaktan terhadap recovery minyak yang diperoleh. Pada tingkat kepercayaan 95 α = 0.05, pore volume formula surfaktan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap recovery minyak yang diperoleh. Hasil recovery minyak mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya surfaktan yang diinjeksikan. Hasil analisis statistik dapat dilihat pada Lampiran 16. 47

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan:  Campuran surfaktan MES stearin dan air injeksiformasi dari Lapangan Ty bernilai positif atau kompatibel dengan tidak terbentuknya presipitasiendapan pada larutan, sehingga surfaktan MES stearin dapat diaplikasikan sebagai surfaktan untuk keperluan EOR.  Larutan surfaktan MES stearin 0.3 dalam air injeksi Lapangan Ty, 3000 ppm NaCl, dan alkali 0.1 Na 2 CO 3 mampu menurunkan tegangan antarmuka IFT mencapai nilai rata-rata 7.88 x 10 -3 dynecm, sehingga memenuhi kriteria IFT untuk EOR.  Dari pengukuran IFT, formula larutan surfaktan MES stearin cenderung kurang stabil terhadap termperatur tinggi thermal stability, nilai IFT mengalami peningkatan selama pemanasan.  Kelakuan fasa surfaktan MES stearin dan minyak bumi memberikan hasil visual mikroemulsi bentuk fasa bawahtipe II -.  Pengujian filtrasi surfaktan MES stearin dengan.menggunakan membran membran 0.45 µm, mennghasilkan nilai FR larutan yang besar, dan peningkatan nilai IFT.  Recovery waterflood berkisar antara 54-64 OOIP. Perolehan yang sangat tinggi tersebut dapat dihubungkan dengan contoh core sintetik yang memiliki porositas dan permeabilitas yang baik, sehingga membuat pendesakan minyak sangat efisien.  Incremental recovery setelah injeksi formula surfaktan dan soaking berkisar 12-14 OOIP. Recovery minyak mengalami peningkatan seiring peningkatan pore volume formula yang diinjeksikan, sehingga formula surfaktan MES stearin dapat dikategorikan memiliki kinerja yang baik untuk aplikasi enhanced waterflooding pada lapangan Ty.

5.2 Saran

Perlu dilakukan pengujian menggunakan native corebatuan reservoir asli dari Lapangan Ty untuk memberikan gambaran yang lebih tepat tentang incremental recovery yang akan diperoleh, serta pengujian surfaktan MES stearin terhadap adsorbsi batuan.