33 ke
–14 hingga hari ke–30. Peningkatan nilai viskositas menunjukkan hubungan terhadap nilai IFT larutan, peningkatan nilai IFT larutan surfaktan MES stearin terhadap pemanasan
dibarengi dengan peningkatan nilai viskositas larutan yang menandakan struktur surfaktan MES stearin selama pemanasan mengalami perubahan. Sifat densitas suatu fluida juga
memiliki hubungan dengan viskositas larutan, dimana semakin rendah nilai densitas maka semakin rendah pula nilai viskositas suatu fluida. Pengaruh pemanasan terhadap nilai densitas
formula dalam uji thermal stability dapat dilihat pada Gambar 22.
Gambar 22. Hasil pengujian densitas formula dalam uji thermal stability. Dari Gambar 22 disimpulkan bahwa nilai densitas larutan surfaktan MES stearin
cenderung stabil terhadap temperatur reservoir lapangan Ty, ditandai dengan nilai densitas larutan surfaktan MES stearin yang relatif konstan pada saat sebelum pemanasan hingga
pengukuran densitas larutan pada hari ke 21, penurunan nilai densitas mulai terjadi pada pengukuran densitas pada pengamatan hari ke-30. Hal tersebut mengindikasikan tidak adanya
perubahan bobot molekul yang dapat saja terjadi karena degradasi oleh panas.
4.3.3 Uji Kelakuan Fasa Phase Behaviour
Berdasarkan pengamatan visual terhadap kelakuan fasa campuran antara minyak bumi dan formula surfaktan MES stearin pada suhu reservoir 70°C, disimpulkan bahwa terbentuk
mikroemulsi fasa bawahtipe II -, seperti pada hasil pengamatan pada Gambar 23.
Gambar 23. Uji phase behaviour T0, T7, T14, T21, T30. 0.9850
0.9855 0.9860
0.9865 0.9870
0.9875 0.9880
0.9885 0.9890
5 10
15 20
25 30
Densi ta
s g
cm
3
Durasi pengamatan hari
T 0 T 7
T 14 T 21
T30
34 Dari hasil pengamatan visual diatas, dapat dilihat bahwa mikroemulsi terbentuk pada
fasa bawah ditandai dengan berlebihnya larutan surfaktan pada campuran minyak dan surfaktan menunjukkan bahwa jenis mikroemulsi fasa bawahtipe II -, yang mengindikasikan
bahwa larutan surfaktan berada pada tingkat salinitas rendah low salinity, selain mengindikasikan tingkat salinitas yang rendah, hal tersebut juga diduga terjadi karena faktor
karakteristik minyak dan surfaktan MES stearin itu sendiri. Dari gambar diketahui bahwa pada hari ke-0 dari kedua tabung A dan B yang diamati,
belum terbentuk fasa antara larutan surfaktan dengan minyak. Proporsi jumlah larutan surfaktan dan minyak masih sama yaitu 2.5 ml. Lain halnya pada hari ke-7 dimana telah terjadi
excess water yang ditandai dengan penambahan volume larutan surfaktan pada tabung A
sebesar 0.15 ml dan pengurangan volume minyak sebesar 0.15 ml pula, sedangkan penambahan volume fasa surfaktan pada tabung B sebesar 0.05 ml begitu pula dengan
pengurangan volume minyak. Penambahan volume tersebut menandakan telah terbentuk fasa bawah. Pada pengamatan visual hari ke-14 tidak terjadi perubahan apapun dari hari ke-7
sehingga masih terbentuk fasa bawah hingga hari ke-14 dan begitu pula pada pengamatan hari ke-21 dan ke-30. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kinerja larutan surfaktan yang kurang
baik hingga hari ke-30. Pada uji ini juga dilihat rasio kelarutan minyak dan air terhadap lama pemanasan dari
penghitungan tampak dari pipet-pipet pengujian phase behaviour. Kelarutan minyak ditentukan oleh volume minyak dari volume surfaktan dalam mikroemulsi. Rasio kelarutan minyak
digunakan untuk kelakuan fasa tipe I dan tipe III. Selama 30 hari pengamatan yang telah dilakukan diketahui bahwa kelakuan fasa yang terbentuk adalah fasa bawah. Pada fasa bawah
hanya terbentuk dua fasa yaitu fasa air dan fasa minyak. Oleh karena itu, diihat kelarutan minyak terhadap lama pemanasan. Berikut ini Gambar 24, yang menampilkan grafik hubungan
antara kelarutan minyak Po terhadap lama pemanasan :
Gambar 24. Grafik kelarutan minyak-surfaktan dalam phase behaviour. Berdasarkan Gambar 24 di atas diketahui bahwa kelarutan minyak Po meningkat dan
kemudian stabil. Kelarutan yang stabil tersebut mengindikasikan bahwa mikroemulsi telah optimal. Kelarutan minyak tersebut menunjukkan kinerja formula surfaktan yang baik karena
formula surfaktan mampu membentuk mikroemulsi. 0.0000
0.0200 0.0400
0.0600 0.0800
0.1000 0.1200
0.1400 0.1600
0.1800
5 10
15 20
25 30
K ela
rut a
n P
o
Durasi pengamatan hari
35
4.3.4 Uji Filtrasi Filtration Test