diencerkan sampai 10
10
kali selanjutnya ditumbuhkan pada media agar menggunakan cawan petri dan diinkubasi selama dua hari. Jumlah koloni bakteri
yang tumbuh dalam media agar dihitung menggunakan metode TPC.
Proses Pengolahan Limbah
Ke dalam erlenmeyer ukuran 500 mL yang berisi bakteri teramobil pada batu vulkanik ditambahkan 250 mL limbah hasil pengolahan anaerob dan 15 mL
nutrisi dengan konsentrasi 10 dari nutrisi yang digunakan pada pengolahan anaerob. Pengolahan dilakukan perlakuan variasi waktu tinggal limbah 1; 2 dan 3
hari sambil diaerasi menggunakan aerator. Air limbah hasil pengolahan diuji pH, bau, TSS, TDS, BOD, COD, nitrat, nitrit dan warna. Kualitas hasil pengolahan
limbah tekstil buatan dengan proses pertumbuhan terlekat dibandingkan dengan hasil pengolahan proses tersuspensi. Hasil pengolahan terbaik selanjutnya
digunakan untuk mengolah limbah yang diambil dari industri pencelupan tekstil.
3.4.4. Pengolahan Limbah Tekstil Sistem Kombinasi Anaerob-Aerob
Air limbah tekstil diambil dari industri pencelupan tekstil CV. Mama Leon yang berlokasi di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Air limbah yang digunakan
adalah air limbah tekstil yang belum mengalami pencampuran dan pengolahan. Air limbah tekstil diolah dengan sistem kombinasi anaerob-aerob dengan proses
pertumbuhan terlekat menggunakan konsorsium bakteri atau kultur tunggal dengan efisiensi perombakan terbaik yang diperoleh pada perlakuan pengolahan
limbah tekstil buatan.
Perancangan Bioreaktor
Unit Pengolahan limbah tekstil sistem kombinasi anaerob-aerob terdiri dari 4 bak yang terbuat dari kaca yaitu, bak pengisi volume 9.600 mL dengan dimensi
panjang 20 cm, lebar 16 cm dan tinggi 30 cm, bak pengolah anaerob reaktor anaerob dengan volume total 1.540 mL dengan dimensi ukuran panjang
x lebar x tinggi internalnya masing-masing 11 x 7 x 20 cm. Setelah ditambahkan batu vulkanik 757 gram, volume efektif bioreaktor untuk limbah adalah 900 mL,
bak pengolah aerob reaktor aerob dan bak penampung efluen berdimensi yang sama dengan bak pengolah anaerob.
Gambar 21 Rancangan bioreaktor pengolahan limbah tekstil sistem kombinasi anaerob-aerob menggunakan proses pertumbuhan terlekat
Proses Pengolahan Limbah
Limbah pada bak pengisi ditambahkan 50 mL media cair dan glukosa sebanyak 2 gL, kemudian dikondisikan pada pH 7 dengan menambahkan HCl.
Limbah dialirkan ke bak pengolah anaerob secara upflow dengan laju alir sekitar 15 mLmenit selama 1 jam. Proses perombakan anaerob dibiarkan selama 3 hari
kemudian dialirkan ke bak pengolah aerob dan dibiarkan 3 hari sambil diaerasi. Setelah waktu pendiaman 3 hari, limbah dialirkan ke bak penampung dan
dilakukan analisis kualitas limbah. Pengolahan limbah tekstil dengan sistem kombinasi anaerob-aerob diulang tiga kali.
3.4.5. Uji Kualitas Hasil Pengolahan Limbah Tekstil
Uji kualitas limbah hasil pengolahan ditujukan untuk menilai efisiensi pengolahan limbah tekstil menggunakan sistem kombinasi anaerob-aerob dan
kelayakan air limbah hasil pengolahan untuk dibuang ke lingkungan. Parameter kualitas limbah yang diukur meliputi beberapa parameter fisika dan kimia serta
tingkat toksisitas akut terhadap hewan uji Daphnia magna.
1. Uji Parameter Fisika dan Kimia