neraca analitik. Peralatan yang digunakan untuk pengolahan air limbah tekstil meliputi erlenmeyer, reaktor terbuat dari kaca, aerator, keran air dan selang.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lumpur limbah tekstil, media pendukung material support berupa batu vulkanik dengan diameter 0,1-
0,2 cm. Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk pertumbuhan mikrob meliputi amonium sulfat, kalium dihidrogen posfat, magnesium sulfat heptahidrat,
feroamonium sitrat, kalsium klorida dihidrat, yeast extract, asam borak, seng sulfat heptahidrat, mangan klorida tetrahidrat, nikel klorida heksahidrat, natrium
molibdat dihidrat, tembaga II klorida dihidrat, zat warna remazol red, remazol yellow, remazol black, remazol blue dan glukosa. Struktur kimia zat warna
remazol yang digunakan disajikan pada Gambar 17.
Gambar 17 Struktur kimia zat warna reaktif azo yang digunakan untuk penelitian
3.3. Rancangan Penelitian
Penelitian dilakukan secara bertahap dimulai dari isolasi dan identifikasi bakteri potensial perombak zat warna tekstil dan uji aktivitas perombakan pada
variasi kondisi lingkungan pH, konsentrasi glukosa, konsentrasi zat warna dan N=N
NaO
3
SOCH
2
CH
2
SO
2
SO
3
Na HO
NH
2
SO
3
Na N=N
NaO
3
SOCH
2
CH
2
SO
2
Remazol black B
C.I. Reactive black 5
N=N NaO
3
S OH
NH
SO
3
Na N
N N
Cl
Remazol red C.I. Reactive red 198
OCH
3
SO
2
CH
2
CH
2
OSO
3
Na OCH
3
N=N C C
N HOC
CH
3
SO
3
Na
Remazol yellow C.I. Reactive yellow 17
SO
3
Na N=N
NH
2
O
SO
3
Na N
N H
SO
2
CH
2
CH
2
OSO
3
Na NaO
3
SOCH
2
CH
2
O
2
SCH
2
CH
2
HNOC
Remazol blue C.I. Reactive blue 238
lama waktu inkubasi. Bakteri-bakteri potensial dan kondisi lingkungan optimum yang diperoleh dari perlakuan tersebut selanjutnya diaplikasikan pada
pengolahan limbah tekstil buatan dalam reaktor anaerob-aerob. Proses pengolahan limbah tekstil buatan pada reaktor menggunakan
sistem pertumbuhan tersuspensi dan pertumbuhan terlekat sedangkan bakteri yang digunakan adalah kultur tunggal dan konsorsium. Parameter yang diamati
adalah warna, pH, Bau, TDS, TSS, nitrat, nitrit, BOD dan COD pada selang waktu 1 sampai 4 hari inkubasi. Sistem pengolahan limbah terbaik yang
diperoleh diaplikasikan pada pengolahan limbah tekstil yang diambil dari industri pencelupan tekstil. Hasil pengolahan limbah dengan sistem kombinasi anaerob-
aerob tersebut dianalisis kualitas limbahnya dan dibandingkan dengan baku mutu limbah menurut KepMen LH No. 51MENLH101995. Disamping itu, dilakukan uji
toksisitas akut menggunakan Daphnia magna. ISO 66431, merekomendasikan Daphnia magna sebagai hewan uji untuk toksisitas akut limbah perairan tawar
karena sangat sensitif terhadap perubahan kondisi perairan, mudah dikultur dan cara ujinya sederhana. Secara garis besar, tahapan dalam penelitian ini disajikan
dalam diagram alir rancangan penelitian pada Gambar 18.
Tahap 1. Isolasi dan Identifikasi Bakteri
Tahap 2. Uji aktivitas perombakan
Tahap 3. Pengolahan limbah tekstil buatan
Tahap 4. Aplikasi sistem pengolahan kombinasi anaerob-aerob untuk pengolahan limbah dari industri pencelupan tekstil
Gambar 18 Diagram alir rancangan penelitian
Homogenisasi lumpur dengan
garam visiologis Kultivasi pada media
cair berisi zat warna Seleksi
Isolat Identifikasi
Genus bakteri
Uji aktivitas pada variasi pH
Uji aktivitas pada variasi
glukosa Uji aktivitas pada
variasi konsentrasi zat warna
Uji aktivitas pada variasi lama inkubasi
Isolat unggul Kondisi optimum
perombakan
Konsorsium Kultur
tunggal Analisis warna, pH, bau, TDS,
TSS, nitrat, nitrit, klorida, BOD dan COD
Sistem pengolahan anaerob dengan isolat terbaik
Sistem pengolahan aerob dengan isolat terbaik
Pengolahan limbah tekstil buatan tahap anaerob
Pertumbuhan tersuspensi
Pertumbuhan terlekat
Pengolahan lanjutan limbah tekstil buatan
tahap aerob
Pengolahan limbah tekstil dalam reaktor anaerob-aerob
KepMen LH No.51MENLH101995
Analisis warna, pH, Bau, TDS, TSS, nitrat, nitrit, klorida, BOD dan COD
Uji toksisitas akut
3.4 Pelaksanaan Penelitian 3.4.1 Isolasi dan Identifikasi Bakteri Perombak Zat Pewarna Tekstil