Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.5 Hipotesis

1. Nilai RCA komoditas udang Indonesia lebih besar dari satu RCA 1, artinya Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada komoditi udang di atas rata-rata dunia sehingga komoditi tersebut berdaya saing kuat. 2. Indeks RCA komoditas udang Indonesia lebih besar dari satu indeks RCA 1, artinya terjadi peningkatan RCA atau kinerja ekspor komoditi udang Indonesia di pasar internasional pada tahun tersebut lebih tinggi daripada tahun sebelumnya. 3. Pada variabel harga ekspor udang Indonesia berhubungan positif terhadap daya saing komoditi udang Indonesia, semakin tinggi harga ekspor maka semakin tinggi daya saing komoditi udang Indonesia. 4. Pada variabel volume ekspor udang Indonesia berhubungan positif terhadap daya saing komoditi udang Indonesia, semakin tinggi volume ekspor maka semakin tinggi daya saingnya. 5. Pada variabel harga input udang diduga berpengaruh positif terhadap daya saing komoditas udang Indonesia, semakin tinggi harga input udang maka akan meningkatkan harga ekspor yang menyebabkan peningkatan pada daya saing komoditi udang Indonesia 6. Pada variabel nilai ekspor ikan tuna sebagai komoditi substitusi diduga berpengaruh negatif terhadap daya saing komoditas udang Indonesia. Peningkatan nilai ekspor ikan tuna karena kualitas yang lebih bagus akan menggantikan nilai ekspor udang Indonesia yang lebih rendah sehingga terjadi penurunan pada daya saing komoditi udang Indonesia.

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa deret waktu time series dengan periode waktu 19 tahun yaitu dari tahun 1989- 2007. Jenis data meliputi data harga ekspor udang Indonesia, volume ekspor udang Indonesia, harga input udang Indonesia, nilai ekspor ikan tuna sebagai komoditi subtitusinya, nilai ekspor seluruh komoditi Indonesia, nilai ekspor udang dunia, dan nilai ekspor seluruh komoditi dunia. Adapun jenis udang yang diteliti adalah udang beku dan tak beku pada jenis komoditi ekspor udang windu dan udang vanname. Data tersebut diperoleh dari Departemen Kelautan dan Perikanan DKP, Departemen Perdagangan, Departemen Pertanian, Badan Pusat Statistik BPS, website UNComtrade, serta studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang bersumber dari buku-buku dan literatur seperti perpustakaan di IPB dan sekitar lingkungan IPB.

3.2 Metode Analisis Data

Analisis yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif untuk menjelaskan kekuatan daya saing keunggulan komparatif yang dilakukan dengan analisis RCA Revealed Comparative Advantage . Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing komoditi udang Indonesia komoditas yang diteliti adalah udang beku dan tak