Model Eulerian Model Lagrangian

kecepatan angin, atau dengan kata lain tinggi kepulan Δh berbanding terbalik dengan ke memperhitungkan mom perhitungan tinggi kepulan Δh mengikuti Persamaan 24 ê ê ë é ç ç è æ + = D u d v h s 68 . 2 5 . 1 dimana : v s : kecep d : diam u : kecepa : Teka T s : tempe T a : tempe Persamaan 24 stabilitas netral kela stabil kelas A atau B 1,15 dan apabila tidak dikalikan 0,85.

b. Model Eulerian

Konsep ini m dengan sifat-sifat fisi dan kecepatan. Kemudi ruang dan waktu sehi dalam ruang Okiishi dalam Septiyanzar 200 diperhitungkan pada Dalam grid ini terjadi oleh faktor meteorol sebagai fungsi terhada

c. Model Lagrangian

kecepatan angin, atau dengan kata lain tinggi kepulan Δh berbanding kecepatan angin Davis et al., 2004. momentum dan panas yang keluar dari cerobon perhitungan tinggi kepulan Δh mengikuti Persamaan 24: ú ú û ù ÷ ÷ ø ö ÷÷ ø ö çç è æ - ´ - d T T T P s a s 10 68 2 .......................................... epatan gas keluar stack, mdet meter atas stack, m epatan angin rata-rata, mdet kanan atmosfer, kPa peratur gas keluar stack, o K peratur udara atmosfer ambien, o K 24 adalah untuk kondisi atmosfer dengan kelas C atau D, sedangkan untuk kondisi atmosf u B maka hasil tersebut di atas Persamaan 24 di dak stabil kelas E atau F maka hasil pada Persa menerangkan bahwa pergerakan fluida diga isik fluida tersebut seperti temperatur, tekanan, mudian sifat fisik tersebut di deskripsikan sebaga sehingga diperoleh informasi aliran fluida pada sua ishi et al., 2006. Menurut Finlayson dan Pitts 2008, pada model Eulerian konsentrasi gas pe da lokasi tertentu yang disebut grid dalam setiap jadi proses transport dan reaksi kimia yang dipe orologi, sehingga menyebabkan konsentrasi adap waktu. gian 24 kecepatan angin, atau dengan kata lain tinggi kepulan Δh berbanding . Dengan obong, maka .......... 24 an tingkat osfer yang 24 dikalikan samaan 24 gambarkan n, densitas bagai fungsi suatu titik s 1986, s pencemar iap waktu. dipengaruhi si berubah Dasar dari konse fluida bergerak dan m fluida sebagai fungsi fluida dapat diidentif Okiishi et al., 2006 lagrangian direfleksika pada lintasan tertentu konsentrasi pada par saat dalam model lagr Perbedaan ana lagrangian dapat dili seperti pada Gambar 7. Gambar 7. Ilustrasi lagrangi Pada metode eul bagian atas cerobong berbeda terdapat part diukur pada satu titik temperatur didefinisi temperatur dapat ditul alat ukur temperatur p temperatur temperatu sebuah partikel sebag dari partikel diketahui konsep model ini yaitu dengan melibatkan partikel n menjelaskan sifat-sifat fluida dengan perubahan ungsi dari waktu. Karena itu dengan metode ini ntifikasi dan dapat menjelaskan sifat-sifat fluida 2006. Dalam kasus percemar udara atmosfer ksikan dengan meninjau suatu parsel udara yang m ntu yang dipengaruhi oleh faktor meteorologi. Pe parsel yang mengalir inilah yang diperhitungka agrangian Septiyanzar, 2008. nalisa aliran fluida antara model eulerian dan dilihat dalam kasus kepulan gas polutan dari c bar 7. asi pengambilan data temperatur aliran fluida gian dan eulerian Okiishi et al., 2006 eulerian, titik partikel fluida diukur temperaturn obong dan dicatat sebagai fungsi waktu. Pada wakt partikel benda melintasi alat pengukur. Karena tem tik x = x o, y = y o , dan z = z o dan pada satu wakt nisikan sebagai fungsi waktu dan tempat, se dituliskan sebagai T = T x o, y o, z o, t. Penggunaan ur pada berbagai titik dapat memberikan informasi ratur field, dimana T = T x, y, z, t. Tempera bagai fungsi waktu tidak dapat diketahui sampa tahui sebagai fungsi waktu. Sedangkan pada 25 kel-partikel han partikel ni partikel da tersebut osfer, model g mengalir Perubahan kan setiap dan model i cerobong uida pada urnya pada aktu yang temperatur aktu, maka , sehingga an banyak asi bidang peratur dari pai lokasi da metode 26 lagrangian temperatur diukur dari sebuah partikel hanya sebagai fungsi waktu, dimana T A = T A t. Penggunaan banyak alat ukur temperatur saat partikel bergerak memberikan informasi bahwa temperatur dari partikel fluida merupakan fungsi dari waktu, sehingga temperatur tidak dapat diketahui sebagai fungsi dari posisi lokasi partikel sampai lokasi tiap partikel diketahui sebagai fungsi waktu Okiishi et al., 2006.

2. Stabilitas Atmosfer