Ketebalan boundary Fenomena Pemisahan Aliran

fungsi drag f tegangan geser, namun objek yang menerima Nilai koefisien dengan kecepatan rat Persamaan 15. ……… Dimana, N : F f : D p : D f : C D :

3. Ketebalan boundary

pada boundary layer Menurut Okiishi suatu aliran merupaka Gambar 3. Gambar 3. Al Momentum fluks kecepatan fluida ser Persamaan 16 dan Pe D A U C D 2 2 1 r = = Q 2 bU r r friction tidak hanya besaran yang dipengaruhi mun dalam hal ini juga berorientasi terhadap pe a aksi dari peristiwa fisika fluida yang mengalir sien drag pada permukaan silinder berbanding ata-rata dan densitas fluida, sebagaimana ditulisk ……………………………………………………… : gaya normal, N : gaya gesek, N : drag pressure : drag friction : koefisien drag dary layer pada permukaan ground dan tegangan er ishi et al. 2006, ketebalan momentum boundary akan pusat momentum fluks. Hal ini diilustrasika 3. Aliran pada boundary layer Okiishi et al., 2006 fluks yang terjadi di dalam lapisan layer seragam U dan ketebalan Ө, direpresentasika n Persamaan 17. ……..……………………… ò ¥ - dy u U u b r 17 garuhi oleh permukaan lir. ng terbalik iskan pada ………..15 gan geser boundary layer sikan pada ., 2006. er dengan sikan pada …………...16 18 atau …………………………………………….17 Besarnya nilai tegangan geser pada permukaan ground, secara empirik dapat diturunkan dari persamaan integral momentum untuk aliran boundary layer pada permukaan ground tersebut. …………………………………………………18 d imana τ w adalah tegangan geser pada permukaan tanah Nm 2 , dan d Өdx adalah perubahan ketebalan lapisan layer terhadap perubahan jarak yang searah dengan kecepatan udara. Sehingga tegangan geser pada permukaan tanah sangat dipengaruhi oleh besarnya perubahan ketebalan lapisan layer terhadap arah sumbu x. Tegangan geser pada permukaan tanah akan berbanding lurus terhadap peningkatan boundary layer Okiishi et al., 2006

4. Fenomena Pemisahan Aliran

Perubahan pola aliran terjadi jika medan aliran fluida terhalang oleh suatu benda, sehingga merubah kondisi stasioner fluida tersebut. Hal ini timbul akibat sifat fluida yang selalu mencari kondisi kesetimbangan baru ketika kondisi stasioner fluida tersebut tergangggu Anonimous, 2003. Dalam kondisi aliran udara steady yang terhalang oleh sebuah silinder cerobong, akan terbentuk suatu pola aliran baru akibat adanya integral momentum volume udara yang melewati permukaan silinder cerobong. Kecepatan udara seragam yang dihembuskan searah dengan sumbu x pola alirannya akan terpecah atau terpisah pada saat melewati silinder cerobong dikenal dengan istilah creeping flow. Besarnya jarak pemisahan aliran fluida sangat dipengaruhi oleh nilai angka Reynold yang dimiliki aliran tersebut. Ketika terjadi pemisahan aliran, maka terjadi pula pusaran-pusaran lokal fluida yang disebut vortex. Vortex akan terbentuk pada rentang nilai Re tertentu, dimana semakin bertambah nilai Re yang dimiliki aliran fluida maka semakin banyak vortex yang terbentuk. Namun pada nilai Re tertentu juga pasangan vortices yang terbentuk akan tidak stabil sejalan dengan ò ¥ - = Q 1 dy U u U u dx d U w Q = 2 r t bertambahnya nilai R dari pada yang lainny pada suatu titik akan kemudian akan terbent Potensi pembent sebagaimana diilustra Gambar 4. Skema ter akan m Fenomena terle istilah vortex shedding kemudian terhalang ol Gambar 5. Gambar 5. Ilustrasi ba Re, sehingga salah satu vortex akan tumbuh lebi nnya dan memiliki kekuatan yang semakin besar se kan terlepas bebas tanpa terikat terhadap silinde bentuk lagi vortex baru Okishii et al., 2006. bentukan vortex dalam aliran dinamakan sebagai ustrasikan pada Gambar 4. a. b. terbentuknya lapisan geser shear layer yang sela n membentuk vortex Okiishi et al., 2006. rlepasnya vortex dari permukaan silinder dikena dding. Bagi fluida yang mengalir di atas permuka g oleh sebuah silinder secara ilustrasi dapat dili rasi aliran vortex di atas permukaan solid pada sil bagian bawah Okiishi et al., 2006. 19 lebih besar r sehingga inder yang vorticity, selanjutnya nal dengan ukaan solid dilihat pada silinder 20

D. Dispersi Udara