47
A. Kecepatan Angin wind speed
Angin merupakan bentuk parsel udara yang bergerak di atmosfer yang disebabkan oleh perbedaan dan ketidakseimbangan tekanan udara, dimana udara
selalu bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Kecepatan angin yang terjadi berbanding lurus dengan semakin tingginya gradien tekanan udara, dimana
perbedaan gradien tekanan udara dapat dipengaruhi oleh posisi ketinggian atau arah vertikal dari permukaan bumi. Selain itu, temperatur, kelembaban dan
momentum udara yang tidak seimbang juga dapat memicu parsel udara di atmosfer bergerak.
Perbedaan karakteristik tipe aliran udara atau kecepatan angin dapat dilihat dengan mensubstitusikan aturan nilai kondisi stabilitas atmosfer yang ditetapkan
US-EPA pada Tabel 5, terhadap Persamaan 25. Lembaga US-EPA mengklasifikasikan kondisi stabilitas atmosfer menjadi kondisi di pedesaan dan
kota. Masing-masing pedesaaan dan kota memiliki jumlah tipe angin yang sama yaitu dari A sampai F. Dengan mengasumsikan bahwa kecepatan angin pada
ketinggian elevasi 20 meter adalah sebesar 5 mdet, maka grafik sebaran kecepatan angin di atas permukaan bumi dapat terlihat jelas seperti pada Gambar
12.
Gambar 12. Koreksi kecepatan angin terhadap ketinggian elevasi.
20 40
60 80
100 120
140
0.00 5.00
10.00 15.00
k et
ing g
ia n
el ev
as i
m
kecepatan angin ms
AB kota = D desa AB desa
C kota C desa
D kota EF kota
E desa F desa
48 Profil kecepatan angin pada Gambar 12 menunjukan bahwa tipe angin A di
kota sama dengan tipe angin B di kota sama juga dengan karakteristik tipe angin D di desa. Sedangkan tipe angin A di desa memiliki karakteristik sama dengan
tipe angin B di desa. Kesamaan lain pun terjadi pada profil tipe angin E di kota dengan profil tipe angin F di kota. Adanya kesamaan profil sebaran kecepatan
angin pada beberapa tipe angin di atas dapat mengindikasikan bahwa yang mempengaruhi karakteristik sebaran udara di atmosfer atau stabilitas atmosfer
tidak mutlak hanya faktor regional saja, namun keseragaman sebaran gas udara atau kondisi atmosfer dapat dilihat melalui pendekatan Persamaan Sutton ini. Oleh
karena itu, dari Gambar 8 tampak bahwa karakteristik angin yang paling seragam dimiliki oleh kecepatan angin pada kelas stabilitas A dan B di pedesaan.
Keseragaman kecepatan angin dan arah angin digunakan untuk melakukan simulasi transport gas polutan dengan model Gaussian. Karena menurut teori yang
diungkapkan olehnya dimana asumsi udara yang masuk atau inlet kecepatan udara adalah dianggap seragam, sehingga bentuk sebaran inlet kecepatan angin yang
paling mendekati pola seragam adalah tipe stabilitas kelas A dan B.
B. Model Gaussian