Karbon Monoksida CO Sulfur Dioksida SO

6 Karakteristik beberapa gas polutan yang tersebar di atmosfer adalah sebagai berikut :

1. Karbon Monoksida CO

Menurut Syahputra 2005, karbon monoksida CO timbul karena adanya proses pembakaran yang tidak sempurna. Sedangkan menurut Godish 2004, senyawa CO mempunyai potensi bersifat racun yang berbahaya karena mampu membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen darah yaitu hemoglobin Senyawa CO memiliki daya distribusi yang luas dan merupakan jenis senyawa polutan yang jumlah emisinya terbesar diantara nilai emisi jenis senyawa polutan lainnya. Karbon dan oksigen dapat bergabung membentuk senyawa CO sebagai hasil pembakaran yang tidak sempurna, seperti tergambar dalam reaksi berikut Sax, 1974 dalam Septiyanzar, 2008. 2C + O 2 2CO Konsentrasi gas CO sampai dengan 100 ppm masih dianggap aman jika waktu kontak hanya sebentar. Gas CO sebanyak 30 ppm apabila dihisap oleh manusia selama 8 jam akan menimbulkan rasa pusing dan mual. Konsentrasi CO sebanyak 1000 ppm dan waktu paparan kontak selama 1 jam menyebabkan pusing dan kulit berubah menjadi kemerahan. Untuk paparan yang sama dengan konsentrasi CO 1300 ppm, kulit akan langsung berubah menjadi merah tua dan disertasi rasa pusing yang hebat. Untuk keadaan yang lebih tinggi, akibatnya akan lebih fatal, yaitu kematian Syahputra, 2005.

2. Sulfur Dioksida SO

2 Gas sulfur dioksida SO 2 merupakan gas yang berasal dari bahan bakar fosil, terutama batubara. SO 2 merupakan komponen gas yang tidak berwarna dengan karakteristik bau yang tajam dan tidak terbakar di udara BAPEDAL, 2005. Menurut Syahputra 2005, sulfur dioksida merupakan hasil emisi transportasi dan industri pada awalnya akan bertransformasi dengan atom tunggal oksigen akan membentuk formasi sulfur trioksida, dan formasi dari 7 sulfur trioksida SO 3 ketika bereaksi dengan uap air H 2 O di atmosfer akan menyebabkan terjadinya hujan asam, seperti tergambar dalam reaksi kimiawi berikut : SO 2 + O SO 3 SO 3 + H 2 O H 2 SO 4 Udara yang tercemar SO X menyebabkan manusia akan mengalami gangguan pada sistem pernapasan. Hal ini karena gas SO X yang mudah menjadi asam tersebut menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan dan saluran napas lain sampai ke paru-paru. Serangan tersebut juga dapat menyebabkan iritasi pada bagian tubuh lain. Gas SO 2 merupakan bahan pencemar yang berbahaya bagi anak-anak, orang tua dan orang penderita penyakit pernapasan kronis dan penyakit kardiovaskuler. Otot saluran pernapasan dapat mengalami kejang spasme bila teriritasi oleh SO 2 lebih tinggi dari temperatur udara rendah. Apabila waktu paparan gas dengan gas SO 2 cukup lama maka akan terjadi peradangan yang hebat pada selaput lendir yang diikuti oleh kelumpuhan sistem pernapasan paralysis cilia, kerusakan lapisan epthilium yang pada akhirnya diikuti oleh kematian Soeratmo, 1990.

3. Hidrogen Sulfida H