PENYERAP ETILEN Kajian Pola Penyerapan Etilen dan Oksigen untuk Penyimpanan Buah Segar

2.2 PENYERAP ETILEN

Terdapat beberapa macam senyawa penyerap etilen yang telah digunakan seperti karbon aktif yang diberi Brom dan Selit dengan KMnO 4 kemudian berkembang menjadi KMnO 4 Vermikulit. Apabila KMnO 4 dimasukan kedalam kemasan pisang maka dapat menambah umur simpan pisang selama 2 minggu. Preparasi komersial zat penyerap etilen adalah “Purafil” KMnO 4 alkaslis dengan silikat produksi Carbon Chemical Company ternyata mampu menyerap seluruh C 2 H 4 yang dikeluarkan buah pisang yang disimpan dalam kantong polietilen tertutup rapat Pantastico, 1989. Penyerap etilen lain yang dapat digunakan adalah kalium permanganat KMnO 4 , karbon aktif dan mineral-mineral lain yang dimasukkan ke dalam sachet. Bahan yang paling banyak digunakan adalah kalium permanganat yang dijerapkan pada silika gel. Permanganat akan mengoksidasi etilen membentuk etanol dan asetat. Bahan penyerap etilen ini mengandung 5 KMnO 4 dan dimasukkan ke dalam sachet untuk mencegah keluarnya KMnO 4 karena KMnO 4 bersifat racun Pantastico, 1989. Tabel 2. Penyerap etilen komersil yang telah dikembangkan Manufacturer Country Trademark Scavanger mechanism Packaging form Air repair Products, Inc. USA NA KMnO 4 Sachetblanket Ethylene Control, Inc. USA NA KMnO 5 Sachets Extenda Life System USA NA KMnO 6 Sachets Kess Irrigations Systems USA BioKleen Titanium dioxide catalyst not known Sekisui Jushi Japan Neupalon Activated carbon Sachets Honsu Paper Ltd Japan Hatofresh Activated carbon Paperboard Mitsubishi Gas Chemical Co. Ltd Japan SendoMate Activated carbon Sachet Cho Yang Heung San Co. Ltd Korea Orega Activated clayszeolites Plastic film Evert-Fresh Coorporation USA Evert-Fresh Activated zeolites Plastic film Odja Shoji Co. Ltd Japan BO Film Crysburite ceramic Plastic film PEAK fresh Products Ltd Australia PEAK fresh Activated zeolites Plastic film Food Science Australia Australia NA Tetrazine derrivative Plastic film Sumber: Smart Packaging Technoligies for Fast Moving Consumer Goods. [httpbooks.google.co.id.] Etilen dapat dioksidasi oleh kalium permanganat menjadi mangandioksida, kalium hidroksida, dan karbondioksida Ahvenainen, 2003. Reaksi pemecahan etilen oleh kalium permanganat dapat dilihat dari persamaan berikut: 3 C 2 H 4 + 12 KM n O 4 12 M n O 2 + 12 KOH + 6 CO 2 Kalium permanganat harus dibentuk menjadi larutan supaya penggunaanya bisa lebih efektif dan diserap oleh sebuah media penyerap kalium permanganat ke dalam bahan penyerap lebih optimal. Beberapa media penyerap yang banyak digunakan yaitu selit, vermikulit, pellet aluminia, karbon aktif, atau perlit. Biasanya bahan-bahan tersebut mengandung 4-6 KMnO 4 . Bahan penyerap yang mengandung KMnO 4 berubah warna dari ungu menjadi coklat selama penggunaanya. Perubahan warna ini mengindikasikan kapasitas penyerapan yang tersisa, karena KMnO 4 bereaksi menjadi MnO 2 lalu menempel dan menutup permukaan bahan penyerap sehingga tidak bisa menyerap etilen lagi ahvenainen, 2003. Penggunaan KMnO 4 dianggap mempunyai potensi besar karena sifatnya yang tidak mudah menguap sehingga dapat disimpan berdekatan dengan buah tanpa menimbulkan kerusakan Roestamasyah, et, al., 1984, di dalam Pramudianti, 2004. Lebih lanjut, Abeles 1973 menjelaskan bahwa etilen perlu dihilangkan karena etilen sangat berpengaruh dalam menentukan umur simpan buah, sayuran, dan bunga secara nyata. Apeland 1961 di dalam Pramudianti 2004 menemukan bahwa permanganat dapat secara efektif menurunkan proses penguningan mentimun pada penyimpanan dan memperpanjang masa simpannya. Dostal dan Holf 1968 di dalam Pramudianti 2004 membuktikan bahwa larutan permanganat lebih efektif sebagai penyerap etilen daripada asam kromat yang ditambahkan dengan SnCl 2 , FeSO 4 , dan O 2 O 5 . Penelitian yang dilakukan oleh Manan 1985 digunakan batu bata sebagai media penyerap kalium permanganat 75. Percobaan yang dilakukan menggunakan buah pisang dalam bentuk sisir yang dimasukkan kedalam kantong plastik polietilen tebal 0.08 mm bersama bahan penyerap batu bata dengan ukuran 40 cm 3 yang telah dicelup kedalam larutan KMnO 4 75 selama 30 menit. Kantong plastik yang digunakan ada yang berlubang dan tanpa lubang. Perlakuan yang mampu memperpanjang umur simpan buah pisang ambon yang paling lama atau mencapai masa optimum umur 36 hari dan mulai lewat masak umur 39 hari adalah perlakuan kombinasi polietilen tanpa lubang dan batu bata ukuran 40 cm 3 yang telah dicelupkan ke dalam KMnO 4 75. Sholihati 2004 menyatakan bahwa secara umum perlakuan bahan penyerap etilen, KMnO 4 10 gr, 20 gr, dan 30 gr memberikan pengaruh terhadap penghambatan pematangan, dengan dapat ditekannya produksi etilen dan dapat dipertahankannya warna hijau, tekstur serta aroma pisang buah raja selama 15 hari pada suhu 28 °C, dan 45 hari pada suhu 13 °C. Perlakuan penyerap terhadap penekanan produksi etilen dengan memecah ikatan rangkap etilen menjadi etilen glikol dan mangan dioksida, serta memperlambat proses perubahan fisik dan kimia pisang raja yang ditandai dengan warna tetap hijau sampai pada akhir penyimpanan dan kekerasan yang dapat dipertahankan serta tingginya kadar pati, rendahnya kadar gula, dan susut bobot yang cenderung rendah. Dalam penelitian Darmawan 2007 digunakan larutan KMnO 4 untuk mengemas bunga krisan tipe fiji yellow. Larutan KMnO 4 yang digunakan terdiri dari dua macam, yaitu larutan dengan konsentrasi 5 dan 10. Pada penelitian-penelitian terdahulu yang menggunakan KMnO 4 sebagai penyerap etilen, konsentrasi yang lazim digunakan yaitu dalam satuan ppm. Pada awal konsep percobaan pada bunga krisan tipe fiji yellow akan digunakan dua macam konsentrasi larutan, yaitu konsentrasi larutan 50 dan 100. Akan tetapi setelah dicoba dilakukan percobaan pembuatan larutan KMnO 4 50 dan KMnO 4 100, butiran KMnO 4 tidak dapat larut seluruhnya dalam air, sehingga menghasilkan endapan pada dasar bak air. Setelah dilakukan beberapa kali percobaan, akhirnya ditemukan bahwa butiran KMnO 4 mulai larut pada konsentrasi 10 dan atau kurang dari 10. Kalium permanganat merupakan senyawa yang dapat berperan sebagai oksidator kuat. Senyawa ini mudah sekali bereaksi dengan cara apa saja, tergantung seberapa besar pH larutannya. Kekuatan oksidator dari kalium permanganat bergantung pada keadaan pH larutannya ketika bereaksi. Faktor penyebab keragaman dari reaksi kimia senyawa ini adalah karena perbedaan valensi dari unsur Mn mangan mulai dari 1-7 yang hampir semuanya stabil kecuali 1 dan 5 Siagian, 2009. Adapun sifat dan karakteristik dari KMnO 4 adalah sebagai berikut: 1. Kristal berwarna ungu jelas atau hampir gelap 2. Larut 16 bagian dalam air pada suhu 20 °C dan membentuk larutan ungu 3. Berat jenis 2,703 gcc 4. Berat molekul 158 5. KMnO 4 merupakan bahan pengoksidasi dan bahan antiseptik 6. KMnO 4 mudah rusak bila terkena cahaya matahari langsung, yakni akan terbentuk MnO 2 yang mengendap. Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, 1998. a KMnO 4 serbuk b KMnO 4 larutan Gambar 1. KMnO 4 dalam bentuk a serbuk dan b larutan

2.3 PERANAN OKSIGEN DALAM PENYIMPANAN BUAH