Persiapan Ruang Penyerapan Etilen dan Oksigen

Kipas bertujuan untuk mengumpankan udara di sekitar ruang penyerapan kedalam paralon yang berisi bahan penyerap etilen dan penyerap oksigen. Selanjutnya, putaran kipas diukur dengan menggunakan tachometer. Hasil putaran kipas ini berupa putaranmenit rpm yang selanjuntnya dapat dikonversi menjadi kecepatan angular kipas. Tipler 1991 dalam bukunya Fisika untuk Sains dan Teknik menyatakan hubungan antara putaran kipas dengan kecepatan angular kipas seperti yang terlihat pada persamaan berikut: ω rads = 3 Sedangkan hubungan antara kecepatan linier, v ms dengan kecepatan anguler, ω rads adalah 4 Henderson dan Perry 1997 menyatakan bahwa kecepatan udara yang dihembuskan kipas merupakan hasil bagi antara laju aliran udara kipas dan luas outlet kipas, seperti yang terlihat pada persamaan berikut: ⟶ 5 Keterangan : Q = laju aliran udara yang dihasilkan kipas m 3 s v = kecepatan udara pada kipas ms A= luas outlet kipas, total luasan 7 buah sudu kipas m 2 n = putaran kipas rpm r = jari- jari sudu kipas m

3.3.1.3 Persiapan Ruang Penyerapan Etilen dan Oksigen

Ruang penyerap etilen dan oksigen terbuat dari lembaran-lembaran kaca yang dipotong sesuai dengan ukuran balok kaca yang akan dibuat. Lembaran-lembaran kaca tersebut kemudian direkatkan dengan menggunakan lem kaca sehingga berbentuk balok dengan ukuran 50x20x20 cm 3 dan tebal 8 mm. Pada bagian sisi atas balok kaca dibuat empat lubang dengan diameter yang disesuaikan dengan diameter selang yang akan dimasukan kedalam balok kaca. Keempat lubang ini berfungsi sebagai saluran pemasukan dan pengeluaran etilen dan saluran pemasukan dan pengeluaran oksigen. Kolom penyerap etilen dan oksigen terbuat dari pipa paralon dengan panjang 35 cm dan diameter 4 inci digunakan untuk meletakkan arang aktif sebagai bahan penyerap etilen dan oksigen. Di dalam paralon ini juga terdapat kipas dengan ukuran yang disesuaikan dengan lebar paralon Gambar 8. Arang aktif yang telah dicelupkan kedalam kalium permanganat dan asam askorbat dimasukkan kedalam sachet dan kemudian diletakkan di dalam paralon. Kemudian pipa paralon diletakkan dalam balok kaca. Sistem ini memerlukan etilen dari luar sehingga perlu adanya etilen yang diinjeksikan ke dalam ruang penyerapan etilen dan oksigen. Gambar 9. Ruang penyerapan etilen dan oksigen Gambar 10. Skema ruang penyerapan etilen dan oksigen Keterangan : A = balok kaca sebagai ruang penyerapan B = kipas seperti pada Gambar 8 C = penyerap etilen dan oksigen D, E, F, dan G = lubang injeksi etilen dan lubang pengambilan sample etilen dan oksigen Etilen yang diinjeksikan berasal dari tabung etilen yang tersedia di laboratorium sedangkan oksigen berasal dari oksigen ruangan, sebesar 21 . Etilen awal yang diinjeksikan adalah 500 ppm. Selanjutnya kipas pengatur kecepatan disimpan di dalam paralon dan mulai dioperasikan untuk mengumpankan udara di dalam balok kaca ke dalam paralon yang telah berisi penyerap etilen dan penyerap oksigen dengan cara mengubah resistensi pada potensiometer sehingga dihasilkan dua putaran kipas yang berbeda.

3.3.2 Rancangan Penelitian